Dalam kurun waktu antara bulan Mei hingga Juni 2024, Rumah Qur'an Al Badr telah mendistribusikan puluhan mushaf Al Qur'an dan buku materi pelajaran Iqro kepada beberapa lembaga TPA yang berada di daerah Cilandak Barat, Jakarta Selatan serta kepada masyarakat di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, beberapa orang santri TPA yang berada di sekitar Rumah Qur'an Al Badr saat menerima bantuan mushaf Al Qur'an yang berasal dari sumbangan para donatur program waqaf Al Qur'an.
Donasi khusus program waqaf Al Qur'an yang berasal dari sumbangan masyarakat tersebut dapat berupa mushaf Al Qur'an maupun dalam bentuk uang, baik yang berwujud uang tunai maupun yang disampaikan dengan cara transfer melalui rekening resmi yayasan.
Setiap sumbangan yang datang dari masyarakat secepatnya akan diusahakan agar dapat tersalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga dapat membawa manfaat yang maksimal, baik bagi masyarakat yang menerimanya maupun kepada para penyumbangnya.
Stok mushaf Al Qur'an, maupun saldo yang terkumpul secara berkala akan didistribusikan kepada kalangan masyarakat yang membutuhkan, baik yang mengajukan permintaan secara perseorangan maupun secara kelembagaan seperti sekolah, takmir masjid, maupun TPA.
Secara bertahap Rumah Qur'an Al Badr akan membelanjakan saldo sumbangan waqaf Al Qur'an serta mengirimkan mushaf mushaf Al Qur'an bersama buku materi pelajaran Iqro kepada lembaga lembaga TPA, atau takmir masjid yang sebelumnya telah mengajukan permintaan resmi bantuan mushaf Al Qur'an kepada Rumah Qur'an Al Badr.
Dari beberapa pengajuan yang masuk tersebut, Rumah Qur'an Al Badr kemudian menyusunnya dalam sebuah daftar rencana pengiriman ( waiting list ).
Dokumentasi distribusi mushaf Al Qur'an :
1.Penyerahan wakaf Al Qur'an sebanyak 30 Pcs kepada Baitul Qur'an Al furqon, TPA dan remaja Maghrib mengaji.
Lembaga pendidikan yang dipimpin oleh ummi Hj. Ida ini beralamat di jl. H. Sinen C1 rt 004 rw 07 no. 52
Kelurahan Ragunan, kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, serah terima bantuan mushaf Al Qur'an sumbangan dari para donatur program waqaf Al Qur'an Mei 2024, dari pj Waqaf Al Qur'an RQ Al Badr, bapak Tri Mulyanto kepada ibu Hj. Ida
2.Penyerahan wakaf Al Qur'an sebanyak 20 PCs dan buku Iqra sebanyak 20 pcs kepada TPA Nurdin.
Lembaga pendidikan ini dikelola oleh Ustadzah Wiyana, beralamat di Jl. kp. Utan RT 11 RW 05, Kelurahan Ragunan, Kecamatan pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, serah terima bantuan mushaf Al Qur'an sumbangan dari para donatur program waqaf Al Qur'an Mei 2024, dari pj Waqaf Al Qur'an RQ Al Badr, bapak Tri Mulyanto kepada ustadzah Wiyana.
3.Penyerahan wakaf Al Qur'an di kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Wakaf Al Qur'an sebanyak 21 pcs di kp. Cikahuripan, Desa. Jalatrang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, serah terima secara simbolis bantuan mushaf Al Qur'an sumbangan dari para donatur program waqaf Al Qur'an Mei 2024, kepada perwakilan warga di Kp. Cikahuripan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Motivasi sedekah waqaf Al Qur'an
Dalam literatur Al Qur'an, terdapat sebuah ayat yang menerangkan mengenai banyaknya keutamaan yang akan diperoleh ketika seseorang berinteraksi dengan Al Qur'an.
اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ ٢٩
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah ( Al-Qur’an ), menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi.
( Qs. Fathir : 29 )
Di bagian akhir redaksional ayat tersebut, tertulis kata kunci "Perdagangan yang tidak akan pernah rugi" atau dengan kata lain disebut "perdagangan yang akan terus menerus memperoleh keuntungan besar"
Secara umum, aktifitas perdagangan akan selalu berada dalam dua kemungkinan, bisa beruntung dan sukses atau bisa pula merugi hingga pailit.
Akan tetapi ternyata ada perniagaan atau investasi yang langsung dijamin Allah akan selalu memperoleh keuntungan yang besar, yaitu membaca / berinteraksi dengan Al Qur'an, mendirikan sholat, dan berinfaq / beramal jariyah.
• Berinteraksi dengan Al Qur'an
Yang dimaksud berinteraksi dengan Al Qur'an adalah membaca Al Qur'an, kemudian mempelajari isi Al Qur'an, dan mengamalkan Al Qur'an
Membaca Al Qur'an adalah kemampuan dasar yang harus dipelajari dan selayaknya dimiliki oleh setiap orang yang mengaku muslim.
Membaca Al Qur'an adalah aktifitas yang dapat dilakukan baik ketika di luar sholat maupun ketika sedang mendirikan sholat.
Dalam sebuah hadits diterangkan mengenai gambaran besar nya pahala kebaikan bagi seorang muslim yang membaca Al Qur'an :
وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا , لاَ أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ”
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan.
Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf.”
(HR. Tirmidzi, no. 2910. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih).
Oleh karena penting dan besarnya manfaat membaca Al Qur'an, dapat disimpulkan bahwa bagi setiap muslim telah disyaratkan agar selalu membaca Al Qur'an, kapan saja, baik ketika sedang di luar sholat, maupun ketika sedang mendirikan sholat.
Dalam kitab Riyadush Shalihin, imam Nawawi menukil sebuah hadits mengenai keutamaan membaca Al Qur'an, berupa sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim :
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
“Bacalah Al-Qur’an, karena pada hari kiamat ia akan datang sebagai syafaat ( pembela / penolong ) untuk para pembacanya.”
( HR. Muslim no. 804 )
Dalam kitab Al-Bahr Al-Muhith, 16 : 353, tertulis mengenai makna kalimat li ashhaabihi dalam hadits tersebut yaitu :
المُلاَزِمِيْنَ لِتِلاَوَتِهِ العَامِلِيْنَ بِهِ
Orang orang yang secara rutin membaca dan mengamalkan Al Qur'an.
• Mendirikan sholat
Perintah wajib membaca Al Qur'an baik di luar sholat maupun ketika sedang sholat terdapat di dalam Al Qur'an surat Al Ankabut : 45
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ ٤٥
Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Kedudukan sholat dalam konteks syariat Islam adalah amalan terbaik bagi seorang muslim yang akan menentukan nasib amalan amalan lain yang dikerjakannya.
Sehingga apabila sholat nya baik, maka otomatis amal amal kebaikan lainnya akan dinilai baik dan diperhitungkan di sisi Allah.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya.
Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil.
Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.”
( HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih )
• Berinfaq di jalan Allah
Jenis perniagaan lain yang dijamin akan selalu memperoleh keuntungan besar adalah berinfak di jalan Allah.
Sebuah contoh menunaikan infaq di jalan Allah adalah dengan turut memberikan dukungan kepada masyarakat dalam mempelajari Al Qur'an, yaitu dengan menyumbangkan atau mewakafkan mushaf Al Qur'an, buku-buku pelajaran Al Qur'an, serta membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan Al Qur'an bagi masyarakat.
Dokumentasi grafis Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, ucapan selamat untuk presentasi keberhasilan tahsin bacaan per juz di hadapan guru, untuk seorang santri RQ Al Badr Al Qur'an.
Dokumentasi grafis Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, pengumuman ujian tasmi' hafalan Al Qur'an juz ke 30 ( Juz Amma ) seorang santri RQ Al Badr di hadapan guru dan dapat disaksikan melalui live melalui channel Facebook Rumah Qur'an Al Badr.
Dokumentasi grafis Rumah Qur'an Al Badr, ujian tasmi' jarak jauh hafalan Al Qur'an juz ke 30 ( Juz Amma ) seorang santriwati RQ Al Badr cabang Salawati Tengah, Raja Ampat, Papua Barat secara live yang disaksikan oleh guru RQ Al Badr di Jakarta, dan disiarkan secara langsung melalui aplikasi Google Meet pada bulan Mei 2024.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang belajar hingga akhirnya pandai dalam membaca Al Qur'an, maka peluang untuk memperoleh tabungan pahala jariyah pun akan semakin terbuka lebar.
Al Qur'an yang akan selalu dibaca oleh masyarakat dengan perantaraan sedekah dan pengajaran yang diberikan, baik ketika di luar sholat maupun ketika sedang mendirikan sholat adalah ladang pahala jariyah yang akan terus mengalir dan kelak akan diketahui jumlahnya di Yaumil akhir nanti.
Rasulullah ﷺ bersabda :
أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ، أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ الجَنَّةُ
“Ketahuilah, bahwa barang dagangan Allah itu mahal. Dan ketahuilah, bahwa barang dagangan Allah itu adalah Surga.”
( HR. Tirmidzi )