Selasa, 25 Februari 2025

Menemukan kegembiraan datangnya bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan yang penuh berkah sebentar lagi akan segera tiba. Mengapakah bulan Ramadhan itu sering disebut sebagai bulan yang penuh dengan keberkahan ?

Jawaban yang valid tentu saja sudah sangat jelas, karena Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam sendiri yang telah menyebutkannya di dalam sebuah redaksional hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad.

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ 

Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan ( Lailatul  Qadar ).


Sebagai seorang muslim, sangatlah perlu untuk mengetahui dan meyakini, keberkahan apa saja kah yang terdapat di dalam bulan Ramadhan tersebut.

Sehingga, dengan modal pengetahuan yang cukup kemudian meyakini kebenaran kabar berita yang datangnya dari Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam tersebut, seseorang akan merasakan kegembiraan  / kebahagiaan sejati atas datangnya bulan Ramadhan ini.


Baca juga :

Ramadhan terindah


• Bermacam jenis kegembiraan di bulan Ramadhan 

Setiap muslim yang baik pasti akan bergembira dengan kedatangan bulan Ramadhan.

Akan tetapi, tak dapat dipungkiri bahwa kebahagiaan yang muncul dari dalam hati itu ternyata ada bermacam-macam sifat dan keadaan nya. 


Ada sebagian kalangan yang merasa gembira karena melihat terbukanya prospek yang cerah untuk berbisnis kuliner, atau pun jual beli pakaian.

Ada juga yang masih sebatas ikut terbawa oleh suasana kehidupan masyarakat yang begitu khas di bulan Ramadhan, dan ada pula yang berbahagia lantaran mengetahui keberkahan bulan Ramadhan yang kemudian dijadikannya sebagai motivasi untuk meningkatkan amal ibadah.


Janganlah sampai kesempatan yang sangat istimewa tersebut terlewatkan begitu saja oleh seorang muslim karena terlalu disibukkan dengan urusan mencari rezeki seperti bekerja, berniaga, atau bahkan hanya sekadar untuk mencari hiburan, gandrung menjelajah dunia maya, bermain game atau media sosial.

Perlu untuk disadari bersama bahwasanya pertemuan dengan bulan Ramadhan tahun ini bisa jadi adalah kesempatan terakhir berjumpa dengan bulan Ramadhan, sebab di masa yang akan datang, belum tentu seseorang masih memiliki sisa umur yang cukup panjang sehingga ia dapat mengulangi kembali perjumpaannya dengan bulan Ramadhan yang mulia ini.


Dalam realita kehidupan dunia, kabar-kabar mengenai kehidupan alam akhirat masih berupa gambaran-gambaran yang abstrak, akan tetapi wajib untuk diyakini kebenarannya.

Pada gilirannya nanti, saat seseorang telah berada di dalam kehidupan akhirat, gambaran-gambaran yang abstrak tersebut niscaya akan berubah menjadi realita, dan sebaliknya masa lalu di kehidupan dunia pun akan berubah menjadi cerita, mimpi, atau kenangan saja.


Kesadaran atau penyesalan yang baru muncul setelah seseorang mengalami realita di alam kehidupan akhirat, tentu merupakan kesadaran yang datangnya terlambat, karena kehidupan akhirat sejatinya adalah tempat bagi manusia untuk memperoleh balasan bagi setiap amal yang telah dikerjakannya selama hidupannya di alam dunia.



• Keberkahan bulan Ramadhan 

Banyak sekali keberkahan dan keistimewaan bulan Ramadhan, baik yang telah tertulis dalam ayat-ayat Al Qur'an maupun dalam redaksional hadits-hadits yang shahih.

Beberapa diantaranya adalah :

1. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan, kesempatan memperoleh ganjaran taqwa berupa pahala yang berlipat ganda.

2. Bulan Ramadhan merupakan momentum dibuka nya pintu-pintu surga dan ditutup nya pintu-pintu neraka serta dibelenggu nya syaitan.

3. Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Qur'an sebagai cahaya penerang bagi kehidupan.

4. Bulan Ramadhan adalah bulan yang terdapat di dalamnya malam Lailatul Qadar.

5. Bulan Ramadhan adalah bulan diwajibkannya berpuasa, sebagai amalan yang akan diberikan ganjaran secara langsung oleh Allah Ta'Alaa.



• Peringatan khusus bagi orang yang berpuasa Ramadhan 

Di antara keadaan miris yang banyak menimpa atas orang-orang yang berpuasa adalah kehilangan pahala dalam berpuasa, sebagaimana telah disampaikan dalam sebuah hadits shahih :


رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali hanya rasa lapar dan dahaga.

( HR. Ath Thobroniy )


Dalam beberapa redaksional hadits shahih diberitakan, bahwasanya meskipun amalan puasa Ramadhan sangat besar nilai pahala nya, akan tetapi dapat berpotensi menjadi kosong. Meskipun ibadah puasanya secara syariat dianggap sah ( tidak batal ) akan tetapi telah kehilangan nilai pahalanya ( zonk ), dengan catatan apabila seseorang melakukan beberapa kesalahan tertentu.

Di antara kesalahan-kesalahan tersebut adalah gemar berkata dusta pada saat sedang berpuasa, sebagaimana terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim.


مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.


Puasa yang berkualitas bukanlah hanya sekedar menahan lapar dan haus semata, tetapi juga harus mampu menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak ada manfaatnya.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan sia-sia dan rofats ( kotor ). Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” 



• Memperjuangkan keberkahan bulan Ramadhan.

Puasa adalah amalan ibadah yang sangat memerlukan keikhlasan dan kesabaran dalam melaksanakannya, menahan diri dari hal-hal yang dapat menggugurkan pahala puasa atau bahkan sampai membatalkan ibadah puasa itu sendiri.


إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dibalas dengan pahala tanpa batas ( unlimited ).

( QS. Az Zumar : 39 )


Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim diterangkan pula, bahwa di antara ganjaran besar atas amalan puasa Ramadhan adalah terhapusnya seluruh dosa yang telah lalu.


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ 

Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.


Terhapusnya dosa-dosa tersebut merupakan satu bentuk ikhtiar agar dapat memperoleh karunia berupa surga seperti yang telah Allah janjikan, karena pada setiap malam di bulan Ramadhan, Allah akan mengampuni dan membebaskan orang orang yang berpuasa dari api neraka.


إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ     

Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-­setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan) : Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah swt memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka 

( HR Tirmidzi ).


Dalam riwayat Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى 

“Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku.” 


Dan khusus bagi para ahli shaum / orang orang yang berpuasa Ramadhan, Allah Ta'Alaa telah menyediakan sebuah pintu khusus sebagai akses langsung untuk masuk ke dalam surga, sehingga orang-orang yang berpuasa Ramadhan kelak dapat memasuki Surga dengan melalui pintu khusus tersebut.

Pintu surga tersebut bernama pintu Ar Rayyan.


Dari Sahl bin Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika seluruh orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka pintu pun akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” 

( HR. Bukhari dan Muslim ).



• Melengkapi puasa Ramadhan dengan bersedekah.

Bersedekah, terutama pada bulan Ramadhan memiliki keistimewaan luar biasa sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu anhu :


عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ 

Dari Anas dikatakan, Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama? Rasul menjawab, “Sedekah di bulan Ramadhan” 

( HR At-Tirmidzi )


Al-Baijuri menjelaskan keutamaan berbagi rezeki / bersedekah pada bulan Ramadhan. Ganjaran berbagi pada bulan Ramadhan akan lebih besar dibandingkan ganjaran bersedekah pada bulan lainnya.

ومبادرته لإكثار الصدقة لأنه صلى الله عليه وسلم كان أجود ما يكون في رمضان، وبالجملة فيكثر فيه من أعمال الخير لأن العمل يضاعف فيه على العمل في غيره من بقية الشهور

Orang berpuasa dianjurkan segera memperbanyak sedekah karena Rasulullah saw adalah orang paling murah hati di Bulan Ramadhan. Seseorang dapat melakukan kebaikan secara umum karena ganjaran amal kebaikan apapun bentuknya akan dilipatgandakan dibandingkan ganjaran amal kebaikan yang dilakukan di luar bulan Ramadhan. 


• Memperbanyak membaca Al Qur'an 

Bulan Ramadhan adalah momentum yang sangat tepat untuk memperbanyak membaca Al Qur'an.

Ibadah yang satu ini dapat dikatakan sebagai ibadah yang All in one karena dapat dilakukan di banyak sekali tempat dan kesempatan, baik saat di dalam sholat maupun di luar sholat.

Sebuah catatan sejarah yang telah diabadikan dalam surat Al Baqarah : 185 menyebutkan bahwasanya bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat special, yaitu ketika wahyu ayat-ayat Al Qur'an diturunkan untuk kemaslahatan bagi kehidupan manusia.


شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda ( antara yang hak dan yang bathil ).


Bacalah Al Qur'an sesering mungkin dengan sebaik-baiknya bacaan.

Membaca Al Qur'an dapat dikatakan sebagai mesin produksi pahala yang paling mudah didapatkan, karena untuk setiap huruf yang dibaca akan memperoleh pahala kebaikan 10 kali lipat.

Maka bayangkan berapa banyak pahala kebaikan yang akan diperoleh dengan membaca basmallah, membaca satu ayat, membaca satu surat, membaca satu juz, menyelesaikan bacaan Al Qur'an bahkan hingga beberapa kali khatam.


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata bahwa Rasulullah Shalallahu  alaihi wasallam bersabda, '"siapa saja yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatganda menjadi 10 kebaikan semisalnya. Dan aku tidak mengatakan الٓمٓ (Alif Lam Mim) satu huruf, melainkan Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf." 

( HR Tirmidzi )


• Memburu malam Lailatul Qadar 

Di bagian akhir dari tulisan ini, cukuplah kiranya menjadikan surat Al Qadar sebagai motivasi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah terutama pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.

Bahwasanya setiap amalan ibadah yang dilakukan bersamaan waktunya dengan malam Lailatul Qadar akan lebih tinggi nilai ganjarannya dari ibadah serupa yang dilakukan selama 1000 bulan, atau kurang lebih 83 tahun.

Tidak banyak manusia yang dapat hidup secara alamiah berumur hingga mencapai usia 83 tahun, karena rata-rata usia umat manusia saat ini adalah sekitar 60 tahunan.

Dengan keberkahan bulan Ramadhan, seseorang yang sekali saja berhasil memanfaatkan kesempatan malam Lailatul Qadar untuk beribadah akan mampu memperoleh keberkahan usia oleh karena memiliki ganjaran pahala ibadah selama 1000 bulan atau sekitar 83 tahun.


Wa Allahu A'lam




Selasa, 11 Februari 2025

Donasi kilat, program terkini waqaf buku dan Al Qur'an

Rumah Qur'an Al Badr kembali membuka kesempatan kepada masyarakat dan para dermawan yang budiman untuk membantu pengadaan kompilasi kitab fiqih tata cara wudhu, sholat, dzikir, dan kumpulan hadits serta kitab siroh ringkas sejarah perjalanan nabi Muhammad shalallahu alayhi wasallam.



Pengadaan buku atau kitab fiqih tersebut diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan buku materi pengajaran bagi santri dengan status yatim, dhuafa serta santri khusus yang berjumlah 10 orang santri yang kini sedang belajar di Rumah Qur'an Al Badr dengan estimasi jumlah yang dibutuhkan secara keseluruhan sebesar ( Rp. 400.000,- ) / empat ratus ribu Rupiah.

Kesempatan untuk berdonasi dalam bentuk santunan khusus bagi program waqaf Al Qur'an dan buku buku pelajaran Islam ini terbuka untuk umum, terbatas hingga akhir Februari 2025.


Donasi dapat disalurkan melalui transfer ke : Bank Syariah  Indonesia / BSI 

No rekening  : 1130741635

Atas nama : Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial Al Badr


Untuk setiap donasi yang telah dikirimkan dapat langsung dikonfirmasikan melalui nomor WhatsApp bagian informasi Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr berikut ini :

Pusat informasi RQ Al Badr : 087777880061






Fadhilah atau keutamaan partisipasi dalam mewaqafkan buku maupun mushaf Al Qur'an di tengah-tengah kaum muslimin tercakup dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” 

( HR. Muslim no. 1631 )




Sabtu, 08 Februari 2025

Waqaf Al Qur'an di lapas Subang

Al Qur'an adalah cahaya ilahi yang dapat merubah keadaan yang gelap gulita menjadi terang benderang, dan akan senantiasa memberikan petunjuk kepada jalan yang benar.


Setiap manusia tanpa terkecuali tentu saja bisa dan berhak untuk mendapatkan petunjuk itu, dan setiap manusia berhak pula untuk memperoleh keselamatan serta kesejahteraan di dalam kehidupannya, baik di dunia terlebih lagi untuk kehidupan akhiratnya.

Yang demikian itu adalah satu bentuk keadilan dan karunia yang Allah berikan kepada siapa saja yang bersedia menerima petunjuk tersebut.


• Dua sisi kehidupan manusia 

Sebagai mahluk yang telah diciptakan dengan demikian sempurnanya, secara fitrah manusia memiliki sisi kelebihan sekaligus sisi kekurangan, cahaya ketaqwaan sekaligus gelapnya sisi kefasikan.

Manusia yang paripurna sekalipun tetaplah sebagai mahluk hidup yang tidak luput dari segenap kekurangan dan kesalahan.




فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا . قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّىٰهَا . وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا .

“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya."
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu."
"Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." 

( QS. Asy-Syams: 8-10 ).



• Pilihan hidup manusia 

Menjadi manusia yang baik atau manusia yang tidak baik adalah sebuah pilihan pribadi dalam kehidupan seseorang, dan seluruh pilihan tentu akan memiliki konsekuensinya masing-masing. 
Akan tetapi bagaimanapun kondisi dan pilihan hidup seseorang, semuanya tetap memiliki hak azasi yang sama untuk memperoleh petunjuk kebaikan dan penerangan cahaya Al Qur'an di dalam ruang kehidupannya.

Dalam konteks menjunjung tinggi prinsip keadilan dan hak asasi manusia ( HAM ), sangatlah tepat untuk menyampaikan dan memberikan bimbingan Al Qur'an kepada seluruh kalangan di dalam masyarakat, khusus masyarakat kaum muslimin.

Sehingga keikutsertaan dalam memberikan bantuan yang berkenaan dengan menyalurkan mushaf-mushaf Al Qur'an kepada mereka yang membutuhkannya, jelas merupakan satu bentuk pekerjaan yang mulia bagi terpeliharanya hak azasi manusia ( HAM ).



• Realita dalam kehidupan 

Apabila di tengah masyarakat ada sebagian kalangan yang memiliki budi pekerti mulia serta lurus perjalanan hidupnya, maka akan ada pula kalangan lain yang hidup dalam keadaan sebaliknya, bahkan ada yang sampai terjatuh pada beragam kesalahan yang membuatnya harus menerima suatu hukuman sebagai satu bentuk konsekuensi keadilan yang harus dijalaninya.

Sebagian kalangan masyarakat yang berada pada "posisi antagonis" tersebut bisa jadi adalah mereka yang kini sedang mengikuti program pembinaan masyarakat yang diselenggarakan di kantor-kantor lembaga pemasyarakatan negara ( lapas ).

Saat mengikuti program pembinaan kemasyarakatan tersebut, para penghuni lembaga pemasyarakatan negara ( lapas ) akan memperoleh semacam bimbingan, pengayoman, dan beragam pembekalan pendidikan serta ketrampilan yang bermanfaat sebelum tiba waktunya nanti mereka akan dikembalikan lagi di tengah-tengah masyarakat.



• Mushaf Al Qur'an hadiah untuk para penghuni lapas

Pada pengiriman waqaf Al Qur'an kali ini, Rumah Qur'an Al Badr berkesempatan kembali untuk menyalurkan mushaf-mushaf Al Qur'an yang telah diterima dari para donatur melalui program penggalangan waqaf Al Qur'an yang diselenggarakan oleh Rumah Qur'an Al Badr.

Amanat waqaf mushaf Al Qur'an tersebut secara bertahap telah disampaikan ( diberikan ) kepada warga masyarakat binaan di lembaga pemasyarakatan negara ( lapas ) kelas 2A yang terletak di Jl. Veteran  no. 3 kabupaten Subang, Jawa Barat.



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, kegiatan pembinaan pembelajaran Al Qur'an kepada para penghuni lembaga pemasyarakatan negara ( Lapas ) kelas  2A di Subang, Jawa Barat.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, packing persiapan pengiriman mushaf Al Qur'an dan buku hadits Arbain Nawawi ke kantor lembaga pemasyarakatan negara ( lapas ) kelas 2A di Subang, Jawa Barat.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, proses persiapan packing untuk pengiriman mushaf waqaf Al Qur'an ke kantor lembaga pemasyarakatan negara ( lapas ) kelas 2A di Subang, Jawa Barat dengan menggunakan jasa kurir.


Sesuai dengan surat permintaan yang datang dari pengelola lapas Subang kepada manajemen Rumah Qur'an Al Badr di Jakarta, 22 buah mushaf Al Qur'an pun dikirimkan ke kantor lembaga pemasyarakatan negara ( lapas ) Subang dan telah diterima dengan selamat pada akhir Januari 2025 untuk kemudian digunakan sebagai bacaan rutin harian ( mengaji ) para penghuni lapas tersebut.

Dalam pengiriman mushaf Al Qur'an waqaf tersebut, Rumah Qur'an Al Badr Jakarta memberikan tambahan beberapa buku seperti Dzikir pagi dan petang, kitab tauhid, dan kitab hadits Arbain Nawawi yang berisi matan beserta penjelasan singkat 42 hadits tentang aqidah yang disusun oleh imam An Nawawi As Syafi'i.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, paket mushaf Al Qur'an dan buku hadits Arbain Nawawi telah sampai di kantor lembaga pemasyarakatan negara ( lapas ) Subang, Jawa Barat. Paket kiriman diterima oleh staf Binaswat dan Binadik lapas kelas 2A Subang, bapak  Rendy.

Sebagaimana diketahui bersama, program pendidikan Al Qur'an juga telah menjadi bagian dari kurikulum pembinaan yang diterapkan di lembaga pemasyarakatan negara ( lapas ), baik yang berada di Subang Jawa Barat, maupun yang berada di wilayah lainnya di seluruh Indonesia.

Rumah Qur'an Al Badr berkomitmen untuk mensukseskan dakwah Islam di tengah masyarakat khususnya melalui program pendidikan Al Qur'an.


• Ucapan terimakasih

Manajemen Rumah Qur'an Al Badr mengucapkan terimakasih, Syukron Jazaakumullahu Khoiron kepada seluruh donatur yang telah ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program waqaf Al Qur'an di Rumah Qur'an Al Badr.

Program waqaf Al Qur'an adalah satu di antara program dakwah berkelanjutan yang dilakukan di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, membantu mengelola mushaf mushaf Al Qur'an yang dipercayakan dari masyarakat untuk disalurkan kepada siapa saja yang membutuhkannya sebagai bahan bacaan rutin dan media belajar ilmu Al Qur'an.




Postingan populer

Taman Ilmu pecinta Al Qur'an

Rumah Qur'an Al Badr Jakarta kembali menyampaikan informasi jadwal kajian khusus ilmu Qiroat Al Qur'an. Kabar Gembira yang ditunggu ...