Kamis, 21 Agustus 2025

6 tahun berdirinya Rumah Qur'an Al Badr

Ketika Rumah Qur'an Al Badr terbentuk pada bulan Juli 2019, Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) yang sekarang ini menjadi lembaga yang menaungi legalitas Rumah Qur'an Al Badr belum resmi berdiri.

Rumah Qur'an Al Badr kala itu didirikan dan diresmikan secara sederhana dengan menyelenggarakan acara tasyakuran bersama dengan warga masyarakat setempat dan para remaja pemerhati pendidikan serta penggemar kegiatan pembelajaran Islam.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, spanduk pertama pembukaan pendaftaran santri baru kelas anak anak dan dewasa, logo awal Rumah Qur'an tampil dalam versi awal yang berbeda dengan versi barunya.


Rumah Qur'an Al Badr kala itu masih berupa sarana tempat mengaji untuk beberapa anak-anak usia sekolah dasar dan pra sekolah yang seluruhnya bertempat tinggal di Jl. Kancil dan sekitarnya.

Kegiatan utama yang diselenggarakan adalah belajar Iqro dan menghafal Juz Amma.

Sebanyak sekitar 10 orang anak anak usia sekolah SD dan pra sekolah pun secara rutin mulai belajar mengaji dengan dibimbing langsung oleh seorang guru mengaji.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, pembukaan mengaji Iqro perdana, Juli 2019

Setelah beberapa bulan pengajian Iqra untuk anak-anak diselenggarakan, masyarakat pun terlihat semakin bertambah antusias untuk menitipkan putra dan putrinya ikut mengaji di Rumah Qur'an Al Badr.

Seiring berjalannya waktu, di samping menyelenggarakan pengajian Iqro untuk anak-anak usia sekolah, kegiatan pengajian pun semakin berkembang dengan dibukanya kelas baru pengajian bapak bapak dan remaja yang seluruh pesertanya juga berdomisili di sekitar Rumah Qur'an Al Badr.

Apabila pengajian rutin kelas anak-anak diselenggarakan sebanyak 3 kali setiap pekan di sore hari, maka pengajian tahsin Al Qur'an untuk bapak-bapak dan remaja putra diselenggarakan malam hari ba'da sholat Isya dengan jadwal kegiatan sebanyak dua kali untuk setiap pekan nya.

Pengajian kelas dewasa diikuti oleh sekitar 15 orang peserta bertempat di ruang tamu seorang warga setempat.

Kini telah lebih dari 6 tahun lamanya Rumah Qur'an Al Badr berkhidmah kepada masyarakat, berbekal skuad 5 orang guru pendidik, Rumah Qur'an Al Badr tengah mengampu pendidikan Al Qur'an kepada 88 orang santri anak-anak usia sekolah, 10 orang santri bapak-bapak, dan 15 orang santri ibu-ibu. In syaa Allah Ta' Alaa Rumah Qur'an Al Badr akan selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan pendidikan Al Qur'an kepada masyarakat, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.



Pengembangan kegiatan Rumah Qur'an Al Badr 

Dalam perkembangannya, gagasan untuk membangun sebuah sarana tempat seperti pendopo atau aula pun kemudian digulirkan dengan mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif dalam merealisasikannya.



Pada sekitar bulan April 2020, secara resmi Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) berdiri dan menaungi legalitas bagi seluruh kegiatan yang diselenggarakan di Rumah Qur'an Al Badr.

Pasang surut nya penyelenggaraan kegiatan oleh karena pembatasan interaksi pada saat masa pandemi yang lalu ternyata tak membuat surut semangat masyarakat untuk kembali mengaji.



Program Kegiatan di Rumah Qur'an Al Badr 

Setelah masa pandemi berlalu, Rumah Qur'an Al Badr kembali melanjutkan beragam kegiatannya dengan menambahkan beberapa program baru.


Di bidang pelayanan sosial, Rumah Qur'an Al Badr menyelenggarakan program Waqaf Al Qur'an, yaitu membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk mendonasikan mushaf Al Qur'an untuk kemudian disalurkan kepada perseorangan, masyarakat, atau lembaga pendidikan Islam yang membutuhkan nya.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, pengiriman waqaf mushaf Al Qur'an kepada masyarakat di kecamatan  Pagaden Baru, kabupaten Subang, Jawa Barat, Juli 2025.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, Naddar dan Iban adalah santri-santri dari Rumah Qur'an Al Badr yang mengikuti program bantuan beasiswa dari Rumah Qur'an Al Badr karena melanjutkan sekolahnya di pondok pesantren.

Program sosial lainnya adalah program Beasiswa bagi santri pondok, yaitu membantu operasional atau pembiayaan bagi para santri yang belajar di Rumah Qur'an Al Badr apabila kemudian melanjutkan pendidikannya di pondok-pondok pesantren.

Program bantuan beasiswa santri pondok termasuk ke dalam program beasiswa eksternal, yaitu diberikan kepada santri yang melanjutkan sekolahnya di lembaga pendidikan selain Rumah Qur'an Al Badr.

Secara internal terdapat pula program beasiswa belajar bagi beberapa santri khusus, santri Yatim, dan dhuafa untuk belajar mengaji di Rumah Qur'an Al Badr secara gratis.


Tak kalah pentingnya dengan beberapa program di atas, momentum perayaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha pun telah pula digulirkan dan berjalan di setiap tahunnya. Kedua momentum hari raya Islam tersebut merupakan waktu waktu terbaik untuk meningkatkan empati dengan memberikan santunan kepada masyarakat yang membutuhkan serta tak lupa para santri di Rumah Qur'an Al Badr.


Baca juga :

Arsip dokumentasi menyambut Idul Fitri 1446 H

Arsip perayaan hari Idul Adha 1446 H


Di bidang pelayanan pendidikan, telah dibuka pula beberapa program baru yang telah berjalan seperti program pengajian Al Qur'an khusus ibu-ibu dan remaja putri, program Maghrib mengaji, program Pendidikan Bahasa Arab, dan kajian Tauhid serta Tafsir Al Qur'an.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, santri halaqah 5 mengikuti program Maghrib mengaji 

Baca juga :

Arsip peresmian program Maghrib Mengaji oleh staff lurah Ragunan


Program lainnya yang tak kalah menariknya adalah program Keluarga Sakinah, yaitu misi untuk menjadikan keluarga-keluarga muslim di Indonesia menjadi keluarga Sakinah ( tenteram ) dengan cara mengajak para ayah, dan para ibu untuk ikut mengaji Al Qur'an di Rumah Qur'an Al Badr.


Baca juga :

Launching program Keluarga Sakinah


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, penyelenggaraan silaturahmi dan kajian Al Qur'an kepada bapak-bapak di malam hari dan sebagai ikhtiar mensukseskan program keluarga Sakinah, keluarga yang seluruh anggotanya gemar membaca dan mempelajari Al Qur'an.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, penyelenggaraan kajian Al Qur'an kepada ibu-ibu di malam hari dan pagi hari sebagai ikhtiar mensukseskan program keluarga Sakinah, keluarga yang seluruh anggotanya gemar membaca dan mempelajari Al Qur'an.


Dengan diluncurkannya program Keluarga Sakinah ini, Rumah Qur'an Al Badr dapat pula disebut sebagai pusat pendidikan Al Qur'an untuk segala umur, baik laki-laki maupun perempuan.




Bidang lainnya yang tak kalah pentingnya dan sedang digarap saat ini adalah program pemberdayaan kekuatan ekonomi masyarakat dalam mendukung keberlangsungan dakwah pendidikan Al Qur'an. Dalam rintisan awalnya, Rumah Qur'an Al Badr mengajak kepada masyarakat untuk bergotongroyong mengumpulkan sisa produksi domestik rumah tangga berupa minyak jelantah untuk dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan minyak biodiesel.


Baca juga :

Program donasi minyak jelantah



Program unggulan teranyar 

Program teranyar yang diluncurkan sejak pertengahan tahun 2024 adalah Tasmi' hafalan Al Qur'an para santri Rumah Qur'an Al Badr.

Flyer program tasmi' hafalan Juz Amma, kegiatan yang ditujukan untuk memelihara kualitas hafalan Al Qur'an para santri di Rumah Qur'an Al Badr dan sarana fastabiqul Khoirot para santri.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, suasana ketika Tasmi' hafalan Al Qur'an sedang berlangsung.


Para santri yang sudah baik bacaan Al Qur'an nya dan telah mampu menghafal Al Qur'an juz ke 30 ( Juz Amma ) diarahkan untuk mengikuti program ini.

Saat tulisan ini disusun, di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta telah ada 10 orang santri yang berhasil menghafal Al Qur'an juz ke 30 ( Juz Amma ).


Definisi program tasmi' adalah seorang santri memperdengarkan bacaan Al Qur'an sebanyak 1 juz ( juz Amma ) secara hafalan di hadapan guru dan rekan rekannya sesama santri dalam satu halaqah.

Tujuan dari kehadiran rekan-rekannya tersebut adalah dalam rangka mendengarkan ( sima' ) bacaan dari rekannya yang sedang membacakan hafalan Al Qur'an, sehingga dapat langsung mengkoreksi apabila terjadi kelupaan ataupun kesalahan bacaan.

Program yang diselenggarakan secara rutin dwi mingguan di setiap hari Ahad pagi ini bertujuan untuk menjaga kualitas hafalan Al Qur'an yang telah diperolehnya.

Ke depannya hafalan Al Qur'an tersebut akan diaplikasikan langsung di dalam momentum sholat berjamaah, sehingga diharapkan para hafidz dan hafidzah juz ke-30 ini dapat memiliki kemampuan dan ketangguhan mentalitas ketika diamanatkan tugas untuk mengimami masyarakat sholat berjamaah, baik sholat fardhu maupun sholat sunnah.



Jadwal kegiatan bulanan yayasan dan RQ Al Badr 

Seluruh program kegiatan yang dicanangkan serta diselenggarakan oleh Yayasan maupun Rumah Qur'an Al Badr telah tertulis dan terjadwal rapi dalam sebuah bagan bertajuk Jadwal Kegiatan Rutin Bulanan.

Disusunnya jadwal kegiatan rutin bulanan tersebut, tidak lain bertujuan untuk membangun sistem kerja berupa pola operasional yang tertata rapi sehingga mudah dibaca, dilaksanakan dan diikuti oleh setiap kalangan yang berkaitan dengan program kegiatan Rumah Qur'an maupun kegiatan yayasan.



Bagan jadwal kegiatan bulanan Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr dan Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, sistem terintegrasi dalam penataan kegiatan dakwah dan pendidikan.



Rumah Qur'an Al Badr Jakarta menjalin kemitraan dakwah bersama masyarakat Papua 

Dalam masa pengembangan dakwah di bidang pendidikan Al Qur'an, Rumah Qur'an Al Badr telah pula menjalin kemitraan dakwah dengan masyarakat Papua dengan memberikan dukungan teknis bagi berlangsungnya pemerataan pendidikan.

Beberapa di antara warga masyarakat di Salawati Tengah, Papua Barat, yang kini memperoleh kemudahan dalam mengikuti pembelajaran Al Qur'an berkat kerjasama kemitraan dakwah bersama Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.

Beberapa keterbatasan yang meliputi ketersediaan sumber daya manusia ( SDM ) setempat, kondisi geografis berikut sarana informasi dan transportasi semoga dapat teratasi di kemudian hari sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Indonesia khususnya di daerah daerah terpencil.



 Soft launching e-Raport, solusi dalam keterbukaan informasi 


e-Raport santri Rumah Qur'an Al Badr 


Tampilan desain interface e-Raport santri Rumah Qur'an Al Badr Jakarta 


Selain dengan menyajikan laporan keuangan dan laporan perkembangan belajar santri kepada masyarakat umumnya dan khususnya kepada para donatur, Rumah Qur'an Al Badr juga telah menyiapkan hasil evaluasi perkembangan belajar santri di Rumah Qur'an Al Badr dalam bentuk e-Raport ( Raport digital )

Data data pada e-Raport dapat diakses oleh  seluruh masyarakat melalui halaman website resmi Rumah Qur'an Al Badr pada alamat :


e-Raport di website RQ Al Badr


Dalam versi ringkas nya, e-Raport dan beberapa informasi penting Rumah Qur'an Al Badr dapat pula diakses melalui alamat website  berikut ini :


e-Raport santri RQ Al Badr


e-Raport santri Rumah Qur'an Al Badr yang in syaa Allah akan diluncurkan pada bulan September 2025 merupakan versi perdana yang di kemudian hari akan terus disempurnakan sehingga menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.


Melalui e-Raport tersebut, masyarakat dapat mengakses data perkembangan belajar para santri di Rumah Qur'an Al Badr.


Masyarakat dapat pula mengevaluasi perkembangan belajar para santri di Rumah Qur'an Al Badr serta menyumbangkan saran saran nya kepada manajemen Rumah Qur'an Al Badr baik melalui e-mail, buku tamu, hingga nomor contact WhatsApp yayasan.


Semuanya didedikasikan sebagai wujud menjaga amanah atas segala dukungan baik secara moril maupun dukungan donasi infaq dan shodaqoh yang telah diberikan kepada Rumah Qur'an Al Badr.


Dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.





Minggu, 17 Agustus 2025

Mutiara Hikmah

Redaksi website Rumah Qur'an Al Badr telah menyiapkan sebuah tulisan berupa ringkasan mutiara hikmah yang tema nya diangkat berdasarkan materi kajian tematik bersama ustadz DR. Musyaffa Ad Dariny pada hari Sabtu, 16 Agustus 2025 bertempat di masjid As Salam, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

_______________________________________________________




Memaafkan, Pintu Ampunan dan Kebahagiaan.


• Muqaddimah 

Majelis-majelis ilmu adalah tempat istimewa yang disebut oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam sebagai taman-taman Surga.

Berawal dari majelis-majelis ilmu inilah seluruh masyarakat niscaya dapat mengetahui banyak hal dari perbendaharaan ilmu agama Islam, yang di dalamnya akan menerangkan hal-hal kebaikan agar dapat dilaksanakan di dalam keseharian, dan menerangkan pula hal-hal berupa keburukan agar semuanya dapat diketahui dan dihindari oleh setiap individu.

Maka bersemangatlah dalam menghadiri setiap kajian di majelis-majelis ilmu, karena majelis ilmu adalah waktu dan tempat yang dipenuhi dengan beragam kebaikan dan keberkahan.


Dokumentasi, narasumber Ustadz DR. Musyaffa Ad Dariny 


Manfaat dari memaafkan kesalahan orang lain 

Tema kajian pada kali ini adalah "memaafkan kesalahan orang lain", merupakan tema yg sangat penting dan sangat baik untuk dipelajari, karena memaafkan kesalahan orang lain adalah termasuk ahlaq mulia yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang.

Padahal apabila ditelusuri secara mendalam, banyak sekali manfaat yang akan diperoleh bilamana seseorang memiliki kelapangan hati dalam memaafkan kesalahan orang lain.


Beberapa manfaat penting tersebut diantaranya adalah  :

1. Memaafkan kesalahan orang lain akan menjadikan kehidupan seseorang menjadi jauh lebih ringan, hati menjadi lebih lapang karena terlepasnya beban negatif yang berada di dalam hati, sehingga dengan demikian hati akan menjadi lebih tentram. Dengan memaafkan kesalahan orang lain, maka rasa dendam yang bersemayam di dalam diri niscaya akan hilang sehingga hati pun akan menjadi tenang dan bahagia ( Sakinah ).

Hal tersebut sebagaimana telah diterangkan di dalam Al Qur'anul Karim surah Al Hijr, ayat ke 45 sampai 47 yang menggambarkan keadaan hati para penghuni Surga :


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍ 

"Sesungguhnya orang yang bertakwa itu berada dalam surga-surga (taman-taman), dan (di dekat) mata air (yang mengalir)."

( Ayat 45 )


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

اُدْخُلُوْهَا بِسَلٰمٍ اٰمِنِيْنَ

"(Allah berfirman), "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera dan aman."

( Ayat 46 )


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ اِخْوَا نًا عَلٰى سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِيْنَ

"Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka; mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan."

( Ayat 47 )


Siapapun tak akan luput dari berbuat kesalahan, baik berupa kesalahan kecil maupun kesalahan besar yang semuanya dapat memicu rasa kecewa ataupun amarah dari orang lain di sekitarnya.

Rasa kecewa yang timbul sebagai akibat dari kesalahan yang dilakukan oleh seseorang baik sengaja maupun tidak disengaja tentu akan meninggalkan "luka di hati" dalam kadarnya yang ringan hingga berat.


Bilamana badan atau fisik seseorang dapat tersakiti oleh perbuatan orang lain, maka luka fisik tersebut masih bisa disembuhkan dengan metode pengobatan medis di pusat-pusat kesehatan masyarakat ataupun di rumah sakit.

Akan tetapi apabila hati seseorang yang tersakiti atau terluka oleh karena kesalahan yang dilakukan orang lain terhadapnya, maka dengan cara apakah luka hati tersebut bisa terobati ?

Cara dan jawaban yang terbaik tentu hanya dengan merelakan, melupakan atau memaafkan kesalahan orang lain tersebut.



2. Dengan memaafkan kesalahan orang lain, akan mendapatkan kecintaan Allah. Hal ini sangatlah penting dan besar maknanya, karena kecintaan Allah adalah mutlak sangat dibutuhkan oleh setiap orang.


Dalam Al Qur'an terdapat firman Allah yang bermakna :

"Maafkanlah mereka dan janganlah di balas kesalahannya". 

Dan di akhir ayat adalah sebuah statement bahwasanya sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala mencintai Kebaikan.



3. Dengan memaafkan kesalahan orang lain, niscaya akan terangkatlah derajat si pemberi maaf tersebut di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sehingga dengan sendirinya ia akan menjadi mulia. 

Manusia yg paling mulia adalah manusia yg hatinya makhmum ( hati yg bersih ) dan jujur lisannya. Hatinya seseorang yang Makhmum adalah hati yg bersih yang tidak ada  kotoran di dalamnya seperti rasa dengki, dendam dan hasad.

Dengan demikian, seseorang harus mempunyai sifat mudah memaafkan, sehingga tidak ada lagi tersimpan rasa dendam dan membuat hatinya menjadi bersih yang kelak akan menjadikannya sebagai manusia yang mulia di sisi Allah.


4. Dengan memaafkan kesalahan orang lain, ia akan mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena terdapat sebuah kaidah :


"Al Jazaau min jinsil amal"

"Balasan semua amalan tergantung dari jenis amalan tersebut".  


Ketika seseorang memaafkan kesalahan orang lain, maka ia akan mendapatkan balasan dari Allah dengan dimaafkan kesalahan kesalahan nya oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَلَا يَأْتَلِ اُولُوا الْـفَضْلِ مِنْكُمْ وَا لسَّعَةِ اَنْ يُّؤْتُوْۤا اُولِى الْقُرْبٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا لْمُهٰجِرِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۖ وَلْيَـعْفُوْا وَلْيَـصْفَحُوْا ۗ اَ لَا تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَـكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."


( QS. An-Nur : Ayat 22 )


Asbabun Nuzul / sejarah turunnya ayat tersebut adalah ketika Allah menegur sahabat nabi Shalallahu alaihi wasallam, yaitu Abu Bakr As Shiddiq Radhiallahu 'anhu untuk tetap berbuat kebaikan kepada orang yang telah menyakiti dirinya dengan perbuatan dan perkataan dustanya.


Dalam praktiknya, memaafkan kesalahan orang lain memiliki pengertian tidak marah secara responsif dan tidak pula langsung menghukumnya, atau membalasnya atau dengan kata lain ia akan mengacuhkan kesalahan-kesalahan orang lain terhadapnya.

Kemudian ia akan melupakan kesalahan kesalahan orang lain sampai tidak ada bekas, dan menutupi kesalahannya seakan-akan hal tersebut tidak pernah terjadi.

Hal ini tidak akan bisa terwujud kecuali karena taufiq dari Allah yang telah memberikan kesabaran dan ketulusan di dalam hati seseorang untuk memaafkan kesalahan orang lain.



5. Dengan memaafkan kesalahan orang lain akan membawa pahala yang sangat besar, bahkan tanpa batas ( unlimited ) dari amalan tersebut


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَجَزٰٓ ؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚ فَمَنْ عَفَا وَاَ صْلَحَ فَاَ جْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ

"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik ( kepada orang yang berbuat jahat ) maka pahalanya dari Allah. 

Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim."

( QS. Asy-Syura : Ayat 40 )



Dalam ayat lainnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْاُ مُوْرِ

"Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia."

( QS. Asy-Syura : Ayat 43 )



6. Memaafkan kesalahan orang lain adalah satu jalan menuju syurga.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَا لْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَا لْعَا فِيْنَ عَنِ النَّا سِ ۗ وَا للّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ 

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."

(QS. Ali 'Imran : Ayat 134)


Sehingga atas dasar ayat tersebut, apabila seseorang berkenan untuk memaafkan kesalahan orang lain, maka jalan bagi si pemberi maaf tersebut untuk menuju ke surga akan semakin mudah dan luas.





• Kisah keteladanan dalam memberikan maaf atas kesalahan orang lain 

Kisah pertama yang dapat dijadikan teladan adalah pada saat Rasullullah shallallahu alaihi wassalam memaafkan pelaku pembunuh paman Rasulullah ( Hamzah ) dalam perang Uhud dengan memaafkan pelaku pembunuhan tersebut ketika orang tersebut bersedia masuk ke dalam agama Islam.

Kisah kedua yang juga dapat diambil pelajaran adalah ketika ada seorang dari kalangan Badui Arab yang masuk ke dalam masjid Nabawi di kota Madinah yang kemudian karena kejahilannya ( awam ) melakukan kesalahan besar yaitu kencing di area dalam masjid Nabawi.

Para sahabat yang ketika itu sangat marah kemudian melaporkan kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi wassalam dan hendak menghukum orang Arab Badui tersebut, akan tetapi dalam hal ini Rasulullah shalallahu alahi wassalam lebih memilih untuk memaafkan orang Arab Badui yang terkenal awam tersebut dan menjelaskan tentang kesucian masjid sebagai tempat ibadah.



• Tehnik agar mudah memaafkan kesalahan orang lain

Di antara cara agar seseorang mudah dalam memaafkan kesalahan orang lain, adalah :

1. Mengingat keutaman-keutamaan yang bisa didapatkan dengan memaafkan kesalahan orang lain.

2. Harus disadari di dalam diri apabila di saat memaafkan kesalahan orang lain, kemudian muncul perasaan "rugi". 

Padahal saat seseorang memaafkan kesalahan orang lain, niscaya ia akan mendapatkan manfaat yg sangat besar sekali.

3. Ingatlah pula kalau ada seseorang yang melakukan kesalahan terhadap orang lain, ini sudah menjadi bagian dari takdir Allah atau Qodarullah.

4. Meskipun memaafkan kesalahan seseorang merupakan amalan yang sangat mulia, akan tetapi terdapat di dalamnya beberapa catatan penting yang  harus diperhatikan : 



Beberapa aspek atau faktor yang perlu diperhatikan ketika hendak memaafkan kesalahan orang lain

* Dalam sebuah permisalan dicontohkan,  apabila pemberian maaf tidak akan membuat orang yang  berbuat kesalahan berubah, bahkan malah akan semakin menjadi-jadi oleh karena adanya kesombongan, maka sudah sepantasnya memang harus ada orang yang layak untuk dihukum ( pidana atau perdata )


* Memaafkan kesalahan orang lain tidak harus menjadikan keadaan atau kondisi relationship / pertemanan akan pulih lagi seperti sediakala untuk menghindari terjatuh di lubang kesalahan yg sama.


* Memaafkan kesalahan orang lain tidak harus merelakan hak seseorang. Bilamana ada perjanjian muamalah seperti dalam hal hutang piutang, penanganan kasus pencurian, penipuan, ghasab, ataupun perusakan terhadap harta benda ( vandalisme ), dalam kondisi seperti ini kesalahan dapat saja dimaafkan, namun berdasarkan prinsip keadilan, hak-hak yang telah dirampas atau dicederai harus bisa diambil kembali atau dikembalikan seperti sediakala.



Semoga dapat diambil pelajaran dan hikmah yang berharga dan menjadikan Ilmu kita benar dan bermanfaat.

Aamiin Ya Robbal 'Alamiin.




Postingan populer

Prestasi santri RQ Al Badr di penghujung 2025

Tak berapa lama lagi kalender pendidikan Rumah Qur'an Al Badr di tahun 2025 akan segera berganti dengan kalender pendidikan tahun 2026. ...