Kegiatan Rihlah yang telah terlaksana pada awal tahun 2025 ini sejatinya adalah agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh team pengelola Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr.
Secara bahasa, Rihlah maknanya adalah menempuh perjalanan jarak jauh.
Sedangkan konsep kegiatan Rihlah yang secara tradisi telah digunakan di Rumah Qur'an Al Badr adalah kegiatan silaturahmi dan musyawarah team pengelola Rumah Qur'an Al Badr dengan mengambil tempat di alam terbuka sambil bertadabbur alam.
• Profil Rihlah awal tahun 2025
Pada acara Rihlah kali ini, tema kegiatan yang diusung adalah : "Perjalanan rihlah yang menyenangkan untuk mejalin silaturahmi dan mengeksplorasi banyak inspirasi"
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, Rihlah 2025.Acara Rihlah yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 11 Rajab 1446 H, bertepatan dengan 11 Januari 2025 memiliki dua agenda destinasi Rihlah.
Baca juga :
Arsip Rihlah RQ Al Badr tahun 2023
Agenda yang pertama ialah bersilaturahmi dengan menyambangi kediaman ustadz Ari. Lc bersama keluarganya yang berada di kota Cianjur, Jawa Barat.
Destinasi Rihlah berikutnya adalah mengunjungi bapak Jajang di kediaman nya yang berada tepat pada area "The best view" nya air terjun Citambur, desa Karang Jaya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kediaman bapak Jajang ini konon sempat viral di media sosial beberapa waktu yang lalu lantaran pesona "spot view" teras rumahnya yang sangat indah dengan latar belakang eloknya aliran air terjun Citambur yang berderai dari atas tebing cadas yang tinggi.
Rombongan peserta Rihlah Rumah Qur'an Al Badr 2025 terdiri dari 6 orang pengurus yayasan, ditambah seorang anggota keluarga pengurus.
Dari keseluruhan team pengelola di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta yang berjumlah 8 orang, terdapat 2 personil yang abstain dari acara Rihlah karena kendala faktor kesehatan dan faktor teknis, yaitu saudara Rahmat dari anggota team fundrising, dan bapak Tri Mulyatno dari departemen Sosial yayasan.
• Catatan perjalanan Rihlah
Tepat pukul 08.00 WIB, rombongan Rihlah berangkat dari titik awal di Rumah Qur'an Al Badr cabang 1 ( Riyadhul Qur'an ) dengan menggunakan tiga unit sepeda motor secara berboncengan.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, Rihlah 2025.Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, rapat koordinasi dadakan di pinggir jalan saat memilih rute perjalanan berangkat yang terbaik.
Rute perjalanan berangkat ke Cianjur ialah melalui kota Depok, Cileungsi, Jonggol, Cariu, Cikalong Kulon, Sukanegara hingga sampai di desa Karang Jaya, Cianjur Selatan dengan estimasi sekitar 6 jam perjalanan.
Perjalanan dari kota Jakarta hingga Cileungsi adalah lintas perkotaan yang sepanjang jalannya didominasi oleh deretan rumah, perkantoran, dan pertokoan lengkap dengan kesibukan arus lalulintas kendaraan yang padat.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, lintas Cileungsi hingga Jonggol dapat dikategorikan sebagai daerah pedesaan dengan suguhan landscape area persawahan luas yang berada di dataran yang lumayan tinggi ( perbukitan ) dengan suasana jalan raya yang relatif sepi dan sejuk.Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, selepas wilayah Jonggol, memasuki wilayah Cariu hingga Jatisari jalur jalan raya menanjak dengan tajam menelusuri kontur perbukitan dan lintas jalan pun memasuki area hutan pinus yang lebat hingga sampai di wilayah Cikalong Kulon dan masuk ke wilayah kota Cianjur.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, jauhnya jarak tempuh, membuat seluruh team Rihlah Rumah Qur'an Al Badr merasakan cukup kelelahan, yang kemudian menyempatkan untuk singgah dan rehat sejenak di beberapa tempat.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, rehat sejenak dengan kelapa muda di Cikalong Kulon, Cianjur, Jawa Barat.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, Pace Romadhon berinisiatif membantu membuka kelapa muda.
Rombongan Rihlah yang tiba di kota Cianjur pada pukul 11.00 WIB kemudian singgah di destinasi pertama, kediaman ustadz Ari Slamet Lc.
• Mengunjungi kediaman ustadz Ari. Lc.
Setelah sempat kebingungan mencari-cari alamat, rombongan Rihlah pun akhirnya dapat bertemu setelah dijemput langsung oleh ustadz Ari. Lc. Sendiri di ujung jalan masuk menuju arah tempat kediamannya.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, tiba di kota Cianjur rombongan Rihlah terpaksa harus melewati jalan pintas yang tidak biasa dilalui sepeda motor.Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, sedikit drama ketika memotong jalan pintas sempat mengundang perhatian warga setempat.
Sedikit penulis cerita mengenai profil singkat ustadz Ari. Lc.
Beliau adalah mitra dakwah Rumah Qur'an Al Badr yang pernah berdiam di asrama Riyadhul Qur'an, tempat yang saat ini digunakan sebagai cabang 1 oleh Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.
Beliau pernah turut andil dalam membantu pembangunan gedung sekretariat Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, pada pertengahan tahun 2020 yang lalu.
Setelah lulus dari studi perkuliahan program perekonomian Islam, ustadz Ari. Lc. pun menikah dan kemudian pindah tempat tinggal dari kota Jakarta ke wilayah kota Cianjur, Jawa Barat.
Di kota yang sejuk inilah, ustadz Ari. Lc. sempat memulai beberapa rintisan kegiatan usahanya sebelum akhirnya menetapi usaha terbarunya yang berprospek sangat cerah, yaitu menjadi produsen sekaligus supplier produk kuliner unggulan, yaitu kue Mochi dengan beberapa varian nya.
• Perbincangan bersama ustadz Ari. Lc.
Setelah berbincang-bincang mengenai kilas balik kenangan dari beberapa waktu yang lewat, perbincangan terus mengalir dan kian hangat hingga sampai pada topik usaha bisnis yang sedang digelutinya.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, berbincang-bincang di dapur produksi Mojang ( kue "Mochi Sayang" ).Tak berapa lama berselang, terdengar suara adzan Dhuhur.
Rombongan Rihlah kemudian meminta izin untuk melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah bersama masyarakat setempat di sebuah masjid yang mungil.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, sholat di masjid setempat.Sesuai dengan anjuran dalam praktik fiqih sholat di waktu bepergian jauh / safar, sholat fardhu dapat dilakukan dengan cara Qashar ( ringkas ) serta menjamak bila ada masyakoh ( kerepotan ) baik secara taqdim ( menggabungkan dua waktu sholat di waktu awal ), maupun takhir ( menggabungkan dua waktu sholat di waktu akhir ).
Sholat Dhuhur dikerjakan bersama dengan masyarakat setempat dilakukan secara tamam ( lengkap ), yang kemudian dilanjutkan dengan mengqasar ( meringkas ) sholat Asar dengan metode jamak secara taqdim.
Setelah sholat selesai dikerjakan, rombongan Rihlah kembali menuju kediaman sahibul bayt untuk melanjutkan perbincangan bersama tuan rumah.
Kali ini sahibul bayt mengajak rombongan Rihlah untuk menikmati suguhan hidangan kuliner khas Sunda yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan gaya penyajian makan secara berjamaah di atas alas daun pisang.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, makan siang bersama dengan menu masakan khas Sunda yang disajikan dengan alas daun pisang.Sungguh momentum yang sangat mengesankan dan menyenangkan atas segala persiapan yang didedikasikan oleh tuan rumah dalam memuliakan tamu.
• Mutiara hikmah, oleh-oleh istimewa dari kota Cianjur
Dalam sub judul ini, penulis sengaja menyisipkan mutiara hikmah sebagai oleh-oleh untuk masyarakat muslimin di mana saja berada agar bisa ikut mengambil ibrah dan pelajaran dari kegiatan Rihlah ini.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, menyambangi produsen kue Mochi khas Cianjur.Dalam perbincangan bersama ustadz Ari. Lc, beliau menceritakan secara singkat lika-liku beberapa perjalanan usaha bisnisnya sebelum ia sukses dengan bisnis produsen kue Mochi yang ditekuninya saat ini bersama dengan istri dan beberapa karyawannya.
Dari perbincangan tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwasanya untuk urusan rezeki, jodoh, dan nasib seseorang itu sesungguhnya sudah ada dalam catatan takdir, sehingga yang bisa dan yang seharusnya dilakukan oleh seseorang adalah terus berusaha sambil berdoa, hingga pada akhirnya seseorang akan "dipertemukan" dengan kemudahan atau keberhasilan pada momentum serta pada waktu yang tepat, sesuai dengan keadaan dan kadar kemaslahatan bagi setiap orang yang berbeda-beda.
Dengan bertawakal, seseorang tidak perlu merasa khawatir berlebih atau takut menemui kegagalan di dalam usahanya, karena di balik kegagalan yang terjadi terdapat pengalaman, hikmah, dan pelajaran yang sangat bermanfaat sebagai bekal dalam menapaki usaha berikutnya hingga akhirnya seseorang akan menemukan jalan keberhasilannya sendiri.
Terkait dengan pasangan hidup ( jodoh ), beliau memberikan suatu statement, bahwasanya bila seseorang bertawakal, pasangan hidup yang cocok niscaya akan ditemukannya, baik secara cepat ataupun lambat.
Tawakal adalah berusaha dengan cara yang baik diiringi dengan harapan dan doa yang baik pula.
Dalam berikhtiar, janganlah mencari pasangan hidup yang sempurna, karena tidak akan pernah ada manusia yang sempurna.
Akan tetapi carilah pasangan hidup yang sejalan dan mampu untuk memahami serta menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing agar tercipta keharmonisan dalam mengarungi kehidupan menuju keridhoan ilahi.
• Mencoba produk kuliner khas Cianjur, Mojang ( Mochi sayang )
Setelah memaparkan nasihat dan hikmah, tuan rumah kembali memberikan paket oleh-oleh kedua, yaitu berupa kue Mochi yang diproduksinya sendiri.
Beberapa peserta Rihlah pun mencobanya, dan beberapa peserta Rihlah menjadikannya sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah.
Berdasarkan pengalaman mencicipi produk kuliner kue Mochi tersebut, para peserta Rihlah memberikan testimoni yang sama untuk cita rasa kue Mochi tersebut dengan nilai "excellent" dengan cita rasa yang sangat khas, dan sangat berbeda dengan produk kue Mochi yang selama ini dikenal dan banyak dijumpai di daerah Puncak, Cibodas, atau Cipanas, Jawa Barat.
Bagi masyarakat para pecinta kuliner Indonesia, supaya tidak penasaran dapat mencoba produk kue Mochi khas Cianjur tersebut dengan memesannya langsung kepada ustadz Ari Slamet sebagai pemilik usaha nya yang beralamat di Jl. Muhammad Yamin, Gg. Sentosa, kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kalau para pecinta kuliner ingin mencari informasi lebih lanjut, dapat pula mengunjungi tautan aktif akun Instagram / media sosial bagi usaha kue Mochi dengan tajuk "Mojang" Cianjur, akronim dari "Mochi Sayang" berikut ini :
Mochi Sayang ( Mojang ) Cianjur
• Destinasi rihlah selanjutnya
Setelah menyambangi kota Cianjur yang sejuk, tepat pukul 13.00 WIB, rombongan Rihlah kembali melanjutkan perjalanan menuju destinasi ke dua, yaitu mengunjungi kediaman Abah Jajang yang terletak di desa Karang Jaya, Cianjur Selatan.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, suasana di sebuah tempat pada salah satu sudut kota Cianjur, Jawa Barat.Perjalanan sejauh sekitar 80km dari kota Cianjur tersebut ditempuh dalam waktu 3,5 jam menelusuri persawahan, pegunungan, lebatnya hutan pinus, dan wilayah pedesaan sambil ditemani oleh beberapa kali guyuran hujan orografis yang deras.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, mengisi BBM persiapan menempuh perjalanan panjang.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, akses jalan yang berliku-liku, menanjak, menembus hutan heterogen, tanpa lampu penerangan jalan.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, akses jalan berliku-liku.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, akses jalan berliku-liku melewati perkebunan teh di wilayah Sukanagara, Cianjur Selatan.
Dalam catatan perjalanan Rihlah, penulis memberikan notifikasi khusus kepada masyarakat terkait kondisi akses jalan yang gelap dan rusak parah karena amblas sehingga sangat berpotensi untuk membahayakan keselamatan para pengendara mobil ataupun sepeda motor.
Setidaknya, rombongan Rihlah menjumpai 6 titik lokasi amblasnya akses jalan tersebut.
Dua titik dengan kerusakan terparah dijaga oleh masyarakat setempat yang secara swadaya memberikan informasi berupa peringatan jalan amblas kepada pengguna jalan, dan 4 titik lainnya yang juga berbahaya akan tetapi dibiarkan begitu saja tanpa ada penjagaan maupun rambu peringatan, terlebih lagi perbaikan.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, 20 menit menuju Curug Citambur.
Dengan bekal kehati-hatian dan insting dalam orientasi lokasi, rombongan Rihlah mempelajari tanda-tanda khusus setempat untuk menghafal letak lokasi-lokasi petak jalan yang berbahaya tersebut.
Kondisi akses jalan yang apabila malam hari begitu gelap karena minimnya penerangan jalan, berliku-liku, lengkap dengan tanjakan dan turunan yang cukup ekstrim benar benar sangat membutuhkan kehati-hatian dan kepiawaian berkendara seorang pengemudi agar selamat sampai tujuan.
Pada pukul 16.00 WIB di tengah-tengah perjalanan, rombongan Rihlah disuguhi oleh pemandangan alam yang sangat elok dan asri berupa air terjun "Curug Cikarugtug" yang tepat berada di sisi jalan menuju desa Karang Jaya, atau sekitar 20 menit sebelum sampai di kediaman Abah Jajang yang berdampingan dengan Curug Citambur.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, suguhan gratis pemandangan air terjun Cikarugtug yang mempesona di sisi jalan, 20 menit menuju desa Karang Jaya.Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, team Rihlah saat mendokumentasikan pemandangan air terjun Cikarugtug yang mempesona di sisi jalan, 20 menit menuju desa Karang Jaya.
Setelah singgah sejenak untuk mengambil dokumentasi, rombongan Rihlah kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai di desa Karang Jaya pada pukul 16.30 WIB.
Dengan pertimbangan singkatnya durasi waktu berkunjung yang tersisa serta memenuhi rasa keingintahuan para peserta Rihlah untuk melihat panorama keindahan alam, rombongan Rihlah bersepakat untuk terlebih dahulu berkunjung ke Curug Citambur sebelum menyambangi kediaman Abah Jajang yang sangat viral di media sosial itu.
• Mengunjungi Curug Citambur
Berikut adalah profil singkat dan dokumentasi wilayah Curug Citambur yang dikelola oleh dinas perhutani provinsi Jawa Barat.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, suasana di sekitar pos perhutani desa Karang Jaya, Cianjur Selatan.Dengan tiket masuk seharga Rp. 10.000,- setiap orang, pengunjung bebas untuk mengunjungi Curug Citambur, kapan saja tanpa batasan waktu berkunjung.
Pelayanan kantor perhutani buka selama 24 jam penuh bagi para pengunjung yang sekedar mampir maupun bermalam dengan fasilitas tambahan tempat berkemah maupun penginapan serta musholla mungil dengan biaya yang terjangkau.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, lokasi tempat berkemah di area Curug Citambur.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, Curug Citambur.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, team Rihlah di sisi Curug Citambur.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, team Rihlah di Curug Citambur, ekspresi kegembiraan.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, team Rihlah di Curug Citambur, ekspresi kegembiraan.
• Mengunjungi kediaman Abah Jajang
Tepat di waktu Maghrib, rombongan Rihlah bergerak kembali menuju destinasi terakhir, yaitu menyambangi kediaman abah Jajang yang berjarak sekitar beberapa ratus meter dari lokasi Curug Citambur.
Pada pukul 18.30 WIB rombongan telah sampai di kediaman Abah Jajang, dan menyempatkan untuk berkenalan serta bersilaturahmi sambil sejenak berbincang-bincang bersama Abang Jajang, pemilik rumah tradisional yang viral di media Sosial dengan teras dan halaman rumah yang luas berhadapan langsung dengan panorama Curug Citambur yang berada di kejauhan.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, silaturahmi di kediaman abah Jajang.
Konon menurut cerita yang beredar, rumah Abah Jajang ini sempat ditawar untuk dibeli oleh para pengusaha dengan harga milyaran, cukup fantastis untuk ukuran harga sebuah rumah tradisional di wilayah terpencil.
Akan tetapi, Abah Jajang tidak tergerak hatinya untuk melepas tempat kediamannya tersebut, meskipun diiming imingi dengan harga jual yang memuaskan.
Barangkali, baginya kebahagiaan hidup tidak selamanya bisa diukur dengan materi, meskipun tanpa dipungkiri lagi setiap yang hidup pasti membutuhkan materi.
Hidup damai bersama keluarga dan masyarakat meskipun dalam keadaan sederhana adalah harta kekayaan yang sangat berharga, jauh lebih berharga dari nilai materi ataupun gaya hidup yang sifatnya konsumtif.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, silaturahmi dan berbincang bincang sejenak bersama abah Jajang di teras rumah kediamannya.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, silaturahmi dan berbincang bincang sejenak bersama abah Jajang di teras rumah kediamannya.
• Mutiara hikmah dari Abah Jajang
Berdasarkan kisah Abah Jajang ini, penulis menyimpulkan bahwasanya sikap beliau yang bijaksana, penuh kehati-hatian, dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan mutlak diperlukan dalam menjalani kehidupan.
Abah Jajang merupakan sosok orang tua yang berfikiran jauh ke depan, tidak mudah tergiur oleh gaya hidup konsumtif yang hanya sesaat saja.
Dari pengamatan penulis, di samping kediaman Abah Jajang, terdapat beberapa unit penginapan yang disewakan bagi para pengunjung yang ingin bersilaturahmi dengan beliau sekaligus menginap sambil menikmati alam pedesaan wilayah pegunungan yang sejuk dan asri, terlebih dengan suguhan panorama air terjun "Curug Citambur" yang sangat indah di kejauhan.
Pengunjung yang datang silih berganti dan menyewa penginapan tersebut adalah sumber pemasukan yang potensial bagi Abah Jajang dan keluarga nya.
Silih bergantinya para pengunjung diprediksi akan tetap terus berdatangan dan pemasukan keuangan pun akan terus mengalir, sederas deraian air terjun Curug Citambur yang indah dan berkesan.
Beberapa tetangga Abah Jajang pun kini ikut mencoba peruntungannya masing-masing dengan membuat fasilitas penginapan yang sama dengan sajian pemandangan air terjun Citambur.
Barangkali inilah hikmah kehidupan, bahwasanya kreatifitas dalam mengelola potensi baik yang ada pada diri sendiri maupun alam sekitar adalah kunci sukses dalam konteks menjalankan bisnis usaha.
Tepat pukul 19.00 WIB, rombongan Rihlah berpamitan kepada abah Jajang untuk kembali ke Jakarta.
Setelah santap malam dan menunaikan Sholat Maghrib serta qasar Isya secara jamak Taqdim, Rombongan berangkat kembali ke kota Jakarta dengan membawa kegembiraan dan oleh oleh, yaitu hikmah dan pelajaran yang diambil selama kegiatan Rihlah dilaksanakan.
Rute perjalanan pulang, dari kota Cianjur rombongan menempuh perjalanan melewati jalan raya Cianjur - Puncak, melewati Cipanas, Cibodas, hingga Ciawi, dan menelusuri jalan raya Bogor, hingga sampai di Jakarta, dan tiba di sekretariat Rumah Qur'an Al Badr Jakarta pada dini hari pukul 01.30 WIB.
Rasa lelah kiranya dapat terbayar dengan membawa oleh oleh ilmu dan hikmah kehidupan, yang bisa diaplikasikan baik dalam kehidupan berorganisasi maupun bermasyarakat.
Semua telah tertulis dengan lengkap, didedikasikan pula untuk seluruh kaum muslimin di mana saja berada.
Sampai jumpa pada kegiatan Rihlah berikutnya.
Cianjur, hari Sabtu, 11 Rajab 1446 H bertepatan dengan 11 Januari 2025.
Team Rihlah Rumah Qur'an Al Badr Jakarta