Di pertengahan bulan November 2021, Rumah Qur'an Al Badr menerima kunjungan dari tokoh masyarakat setempat.
Beliau adalah bapak ustadz Arwendi, seorang alumni sebuah pondok pesantren ternama di Sumatera Barat, beberapa dekade yang lalu.
Ustadz Arwendi dalam kesederhanaan nya saat memberikan nasihat, wejangan, dan saran kepada ketua Rumah Qur'an / YaPIS Al Badr, ustadz Salim SHI.LcSebenarnya kunjungan silaturahmi dengan tokoh masyarakat ini adalah agenda rutin bulanan pengurus Rumah Qur'an / YaPIS Al Badr yaitu mengunjungi kediaman tokoh masyarakat setempat dalam rangka membangun hubungan silaturahmi, membuka jalan komunikasi untuk bertukar fikiran dan berdiskusi bagi kemaslahatan Rumah Qur'an Al Badr dan lingkungan tempat Rumah Qur'an Al Badr berada.
Akan tetapi pada acara silaturahmi dengan tokoh masyarakat kali ini, beliau ( pak Erwandi ) berkenan untuk menyambangi sekretariat Rumah Qur'an Al Badr. Ahlan wa Sahlan.
Sebagian para pengurus Rumah Qur'an / YaPIS Al Badr yang berkesempatan menghadiri acara silaturahmi bersama tokoh masyarakat di sekretariat YaPIS Al Badr tampak antusias dan begitu khidmat mendengarkan saran saran dan nasehat dari ustadz ArwendiDalam kunjungan nya kali ini, beliau menyampaikan pesan yang sangat bermanfaat bagi Rumah Qur'an Al Badr, yang sejati nya juga sebagai nasihat yang amat bermanfaat bagi seluruh lembaga pendidikan semacam TPA ataupun Rumah Qur'an lain nya.
Nasihat beliau ini sesungguhnya merupakan masukan yang berharga dan "PR" besar sekaligus sebagai tantangan dakwah bagi Rumah Qur'an Al Badr dan lembaga pendidikan lainnya untuk dapat mewujudkan nya.
Serah terima cendera mata mushaf Al Qur'an tahfidz, tajwid dan terjemahan dari ketua Rumah Qur'an Al Badr ustadz Salim SHI. Lc. Kepada tokoh masyarakat ustadz Arwendi.Di antara isi nasihat beliau yang sangat menyentuh adalah mengenai urgensi nya meletakkan dasar pembinaan aqidah yang kokoh dan lurus.
Sebuah lembaga pendidikan Islam seperti TPA, Rumah Qur'an atau pun sebuah institusi yayasan berbasis pendidikan Islam, semestinya bukan hanya berkiprah untuk berbisnis di bidang kependidikan semata, atau sekadar untuk mencari pundi-pundi pemasukan, atau hanya terfokus untuk mengajarkan metode dan cara cara membaca dan menghafal Al Qur'an saja.
Satu hal amat penting yang harus digaris bawahi, tujuan sebenarnya dari pembelajaran ilmu Al Qur'an adalah adanya sebuah misi yang besar, yaitu membimbing masyarakat untuk dapat memahami hakikat isi kandungan Al Qur'an, dan membangun aqidah yang lurus dan kokoh, sehingga masyarakat mampu untuk mengenal jati dirinya sebagai hamba hamba Allah yang paripurna.
Kegiatan belajar dan mengajar ( KBM ) sebuah halaqah santri di Rumah Qur'an Al Badr.Proses pembentukan aqidah Islamiah yang ideal tentu bukanlah sebuah pekerjaan sederhana, karena diperlukan sebuah proses yang dibarengi oleh pengasuhan dan bimbingan yang konsisten serta berkelanjutan.
Dengan demikian, mutlak sangat diperlukan sistem kerja dakwah dan pendidikan yang memadai serta tersusun rapi agar setiap proses pekerjaan bisa termanajemen, terorganisir, dan sekaligus terevaluasi.
Dengan terbentuknya aqidah yang kokoh dan lurus, masyarakat diharapkan mampu untuk mencintai, lalu menjadikan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah sebagai sumber ilmu dan pedoman hidupnya.
Dengan aqidah yang kokoh dan lurus, ilmu ilmu yang dipelajari dan diperoleh dapat menjadi berkah dan penuh manfaat sehingga tidak hanya sekadar dijadikan sebagai koleksi tulisan ilmu di buku buku catatan, hafalan di dalam kepala, atau ucapan di lisan saja.
Karena jelas, terdapat perbedaan yang sangat besar antara sekadar mengetahui suatu ilmu dengan meyakini ilmu tersebut. Mencukupkan diri hanya sekadar untuk mengetahui dan mengkoleksi suatu ilmu, tentunya tidak akan menjadikan ilmu yang dimilikinya itu menjadi berkah dan bermanfaat oleh karena tidak diamalkannya ilmu tersebut. Sebaliknya, hati yang penuh keyakinan akan suatu ilmu akan mendorong pemiliknya untuk beramal Sholeh. Keyakinan dan aqidah adalah ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan selamanya.
Nasihat berikut nya yang juga sangat bermanfaat adalah mengenai niat, lalu pembangunan attitude and behaviors ( akhlak dan tingkah laku ) yang baik.
Niat yang benar adalah bekal awal setiap muslim untuk memulai beramal agar amal nya berbuah pahala dan diterima Allah Ta'ala.
Dengan aqidah yang kokoh dan lurus, tentunya akan berperan pula dalam pembentukan attitude and behaviors ( akhlak dan tingkah laku ). Semakin baik aqidah, akan semakin baik pula akhlak dan tingkah lakunya.
Dalam hal ini, rujukan utama seorang muslim adalah meniru akhlak dan perilaku Rasulullah Shalallahu alayhi wasallam, dan para sahabat nya yang telah mengawali untuk meneladani beliau.
Maka sebelum berdakwah untuk membangun attitude dan behavior ( akhlak dan tingkah laku ) masyarakat muslimin, hendaknya diawali dengan membangun akhlak dan perilaku para pengurus di lembaga lembaga pendidikan Islam terlebih dahulu.
Sifat dan karakter dasar Rasulullah shalallahu alayhi wasallam adalah Al Amin ( terpercaya )
Sifat dan karakter berikut nya adalah :
Shiddiq ( Benar ), Amanah ( menjaga amanah ), Tabligh ( menyampaikan ilmu ), dan Fathanah ( cerdas )
Hal hal berikut nya yang juga menjadi isi nasihat, saran dan wejangan dari ustadz Arwendi adalah anjuran untuk dapat berdikari dalam hal pembangunan ekonomi bagi individu ataupun lembaga pendidikan.
Tujuan utama pembangunan ekonomi adalah dalam rangka untuk mencari sumber sumber pemasukan lainnya secara mandiri, yaitu melalui mekanisme usaha bisnis baik berupa barang ataupun jasa yang tentunya harus pula selaras dengan aturan aturan dalam syariat Islam yang mulia.
Dengan demikian diharapkan lembaga Yayasan atau Rumah Qur'an dan lembaga pendidikan lainnya beserta para pengurus nya tidak akan terlalu bergantung kepada kemurahan hati para muhsinin dan donatur dalam hal pengadaan dana operasional lembaga.
Diharapkan, dengan kuat nya perekonomian masyarakat, dalam hal ini lembaga pendidikan, berarti akan kuat pula perekonomian dan stabilitas sosial dan kesejahteraan kaum muslimin, serta seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya.
Hal ini tentunya akan berkesesuaian dengan visi dan misi lembaga ini, sebagai sarana dakwah Islamiyyah yang bertajuk Yayasan Pendidikan Islam dan sosial Al Badr.
Barakallahu fiik