Rabu, 31 Januari 2024

Talk show di Rumah Qur'an Al Badr

Di pertengahan bulan Januari 2024, Rumah Qur'an Al Badr Jakarta kembali menggelar acara talk show interaktif yang diselenggarakan di sekretariat Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr Jakarta dengan mengundang seorang narasumber yang telah lama berkecimpung dalam pengembangan organisasi sosial kemasyarakatan, riset lingkungan hidup, bisnis perniagaan dan juga pendidikan, bapak Nandang Subastian.




Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, suasana talk show interaktif di sekretariat Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, Januari 2024.

Acara talk show interaktif yang dikemas dalam format silaturahmi tersebut dihadiri pula oleh seluruh pengurus Rumah Qur'an Al Badr Jakarta dengan mengambil topik pembicaraan mengenai peningkatan kualitas sumberdaya manusia ( SDM ) di lingkungan yayasan, serta pengembangan program kerja pendidikan dan sosial kemasyarakatan.

Acara talk show interaktif tersebut merupakan event yang bersifat internal, akan tetapi team redaksi website Rumah Qur'an Al Badr telah menyusun ringkasan pembahasan beserta dialog interaktif pada acara talk show tersebut agar masyarakat dapat ikut mengambil faedah dari materi yang disampaikan pada event talk show tersebut melalui website ini.

Team redaksi juga telah menambahkan beberapa content yang berkaitan dengan tema pembahasan pada acara talk show interaktif tersebut.


Baca juga :




• Yayasan sebagai badan hukum yang sah.

Secara eksplisit, narasumber menyampaikan beberapa penjelasan penting yang terkait dengan status sebuah organisasi, dalam hal ini adalah Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr.




Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, narasumber talk show interaktif bersama pengurus Rumah Qur'an Al Badr.

Sebagai sebuah badan hukum yang sah, dokumen legalitas yang telah diterbitkan oleh negara berupa akta pendirian beserta dengan dokumen Administrasi Hukum Umum merupakan isyarat telah diakuinya keberadaan lembaga yayasan ini oleh Negara Republik Indonesia. Sehingga dengan demikian, yayasan pun dapat dikatakan telah memiliki kapasitas dan berkompeten dalam menyelenggarakan beragam kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat di Indonesia.

Label organisasi sosial yang selama ini melekat pada organisasi seperti yayasan dan yang semisalnya, menunjukkan arah program kerja yayasan yang lebih berorientasi kepada pelayanan pada kebutuhan masyarakat pada beberapa bidang tertentu, seperti pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, dan perniagaan.

Sebagai sebuah lembaga berorientasi sosial, sebuah organisasi yayasan melalui anggaran dasar ( AD ) dan anggaran Rumah Tangga ( ART ) yang telah disusunnya itu dapat berinisiatif untuk mengusahakan sumber sumber pendapatan bagi organisasi yang kemudian akan dijadikan sebagai sarana untuk menunjang kebutuhan dana operasional bagi seluruh kegiatan yang diselenggarakannya.

Dokumentasi video Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, suasana talk show dan dialog interaktif di sekretariat Rumah Qur'an Al Badr Jakarta 


Selain mengusahakan penggalangan donasi baik berupa infaq, maupun sedekah dari masyarakat, penyelenggaraan bidang usaha yang berorientasi profit baik berupa perniagaan barang maupun jasa yang dikelola organisasi yayasan juga dapat diusahakan untuk dapat merealisasikan sumber sumber pendapatan lain bagi yayasan.

Sehingga dengan demikian, penyelenggaraan pencatatan administrasi pembukuan yang sistematis dan akuntabel merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan oleh setiap lembaga berbadan hukum resmi, termasuk di dalamnya organisasi yayasan sebagai satu bentuk sikap profesionalisme dari seluruh pengurusnya dalam mengelola sebuah yayasan.

Profesionalisme ini dapat diusahakan dengan cara meningkatkan kuantitas maupun kualitas SDM, yang dapat diawali dari dalam tubuh organisasi itu sendiri.

Kepengurusan yang terbentuk di dalam lingkungan sebuah yayasan hendaknya diisi oleh orang orang yang memiliki sifat amanah dan berkompeten di bidang kerjanya masing masing.
Sehingga apabila di kemudian hari masih didapati adanya anggota pengurus yayasan yang memerlukan peningkatan skill, yayasan dapat memfasilitasinya dengan cara memberikan kepadanya kesempatan untuk mengikuti program kursus kursus atau bahkan mendelegasikan tugas untuk kembali bersekolah ataupun kuliah sesuai dengan bidang yang ditanganinya.



• Sistem kerja yayasan

Musthafa Shabri Afandi yang merupakan seorang ulama terkemuka pernah berkata :

 الحقّ بلا نظام يغلبه الباطل بالنظام 

"Kebenaran itu apabila tidak bersistem ( terorganisir ) akan dikalahkan oleh kebathilan yang bersistem ( terorganisir )".


Kata kata mutiara tersebut diucapkannya ketika menafsirkan wasiat yang diucapkan oleh Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu di dalam perkataan atsarnya :

 باجتماعهم على باطلهم و تفرّقكم عن حقّكم سيدالون منكم… 


Makna dan hikmah dari kedua wasiat tersebut sebenarnya telah tersirat dari sebuah potongan ayat Al Qur'anul Karim, yang berbunyi :


كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةًۢ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar".

Potongan ayat tersebut tertulis di bagian akhir dari surat Al Baqarah, ayat yang ke 249.




Hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari ayat tersebut ialah mengenai keadaan yang dapat terjadi atas sebuah kelompok masyarakat yang jumlahnya sedikit akan tetapi unggul dari segi kualitas oleh karena mereka telah bersabar ( konsisten ) dalam menerapkan sistem, sehingga mereka ini kemudian dapat mengalahkan kelompok masyarakat lainnya yang secara jumlah barangkali lebih banyak, akan tetapi kurang atau bahkan tidak menerapkan sistem yang baik. Semuanya itu dapat terjadi dengan seizin Allah.

Dalam bahasa teknik, penyebutan "sistem" ini lebih dikenal dengan istilah "manajemen" ( penataan ).

Sehingga dengan demikian, kesuksesan kerja dari sebuah organisasi tergantung dari sejauh mana team kerabat kerja di dalam organisasi tersebut dapat berkomitmen dalam menerapkan sistem kerja yang baik ( manajemen operasional ) untuk mewujudkan visi dan misi "organisasinya" tersebut.

Dan makna dari istilah "organisasi" yang dimaksud adalah bersifat umum, bisa jadi berupa sebuah toko, warung,  perusahaan, koperasi, yayasan, LSM, dan lain sebagainya.



• Kehebatan Islam 

Dalam sebuah kesempatan, Rasulullah shalallahu alayhi wasallam pernah bersabda kepada para sahabatnya mengenai kehebatan Din Al Islam :

الإسلام يعلو ولا يعلى

Islam itu tinggi dan tiada yang dapat menandingi ketinggiannya

Analogi yang bisa diselaraskan dengan makna hadits tersebut ialah bahwasanya agama Islam itu sangat indah, istimewa, dan mulia. Sehingga tidak akan ada yang dapat menandingi keindahan, keistimewaan, serta kemuliaan agama Islam.


Sementara di dalam sebuah redaksional ayat Al Qur'an juga disebutkan :

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ

Kalian ( umat nabi Muhammad / umat Islam ) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah

( Qs. Ali Imran : 110 )


Berdasarkan pada nash ayat dan hadits tersebut dapatlah disimpulkan, bahwasanya umat Islam sesungguhnya sangat layak untuk bergembira oleh karena telah memperoleh predikat yang begitu istimewa dari Allah Ta' Alaa, yaitu sebagai umat pilihan, umat yang terbaik di kalangan para manusia yang telah diciptakan Nya.

Keterbelakangan, problematika setiap masyarakat di seluruh dunia 


Umat Islam yang sejak dulu hidup secara berdampingan bersama dengan masyarakat lainnya merupakan satu komponen masyarakat tersendiri yang turut andil membentuk komposisi masyarakat global di seluruh dunia.

Dinamika sosial yang terjadi dan dirasakan oleh masyarakat global pada setiap zaman tentunya dapat dirasakan dan akan berdampak pula kepada kehidupan umat Islam itu sendiri.

Satu di antara banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat global, termasuk di dalamnya masyarakat muslimin adalah munculnya fenomena kemiskinan dan keterbelakangan.

Dengan demikian, umat Islam yang secara langsung telah memperoleh jaminan legitimasi dari Allah Subhanahu wa Ta'alaa sebagai umat pilihan ( terbaik ), sesungguhnya memiliki tugas mulia untuk mengemban suatu misi yang besar yaitu sebagai Rahmat dan keteladanan bagi masyarakat global yang ada di seluruh dunia.

Umat Islam tentu harus dapat menerima dan membuktikan legitimasi istimewa yang telah Allah berikan tersebut.

Akan tetapi, bagaimana caranya agar umat Islam dapat menjadi umat yang nomor 1, apabila masih banyak dijumpai suatu kenyataan di dalam kalangan umat Islam itu sendiri yang tengah terpuruk oleh keterbelakangan akibat masih minimnya ilmu dan masih berkutat di bawah margin garis kemiskinan ?

Setiap persoalan tentu akan ada jalan keluarnya apabila bersungguh-sungguh di dalam menyelesaikannya, dan pada setiap kesulitan akan diiringi pula dengan kemudahan kemudahan.


• Cara menanggulangi kemiskinan dan kebodohan di dalam kalangan masyarakat.

Apabila kebodohan dapat diatasi dengan pendidikan ataupun dengan cara bersekolah, maka kemiskinan dapat diatasi dengan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dari proses belajar, sambil terus mengadakan inovasi inovasi dan giat dalam kegiatan perekonomian untuk memperoleh pendapatan.

Dalam sebuah hadits dikatakan, 

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ 

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah.


Meningkatkan kualitas sumber daya manusia ( SDM ), merupakan suatu langkah nyata menuju kecintaan Allah yang paripurna.
Satu satunya jalan yang dapat menghantarkan ke arah itu adalah dengan cara belajar, menuntut ilmu yang bermanfaat, baik ilmu agama maupun ilmu ilmu yang bersifat keduniaan.

Ilmu ilmu keduniaan sangat penting sebagai sarana penunjang kehidupan di dunia, sedangkan ilmu agama sangat penting bagi kesempurnaan bekal kehidupan dunia dan akhirat.

Muslim yang kuat, dapat diartikan sebagai muslim yang beraqidah tauhid lurus, memiliki skill dan bekal ilmu pengetahuan yang luas, memiliki sumber pendapatan ekonomi yang mencukupi, dan memiliki akhlak yang mulia.

Organisasi yang kuat, adalah organisasi yang di dalamnya berisi orang orang yang kuat dan berkualitas  tinggi sebagaimana telah disebutkan di atas.








Rabu, 24 Januari 2024

Reportase terkini penggalangan donasi

Reportase terkini penggalangan donasi Laptop dan penerimaan waqaf Al Qur'an di Rumah Qur'an Al Badr.


Menindaklanjuti program waqaf Al Qur'an yang telah berjalan  sejak beberapa tahun yang lalu di Rumah Qur'an Al Badr, beragam atensi dan dukungan yang datangnya dari masyarakat baik secara perseorangan maupun melalui instansi pun dirasakan semakin semarak.

Hal ini tentunya merupakan sebuah perkembangan yang sangat menggembirakan.


Namun, apabila kita mau menilik lebih jauh lagi ke tengah tengah masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan, ternyata masih banyak dijumpai keluarga- keluarga yang oleh karena keterbatasannya belum dapat memiliki mushaf Al Qur'an yang layak atau bahkan belum memiliki kemampuan untuk membacanya dengan baik dan benar.

Hal ini tentu saja merupakan sebuah permasalahan di tengah masyarakat yang akan sangat berhajat kepada solusi maupun langkah langkah konkret untuk menindaklanjutinya.



Di antara solusi dan langkah langkah konkret yang digagas oleh Rumah Qur'an Al Badr adalah dengan meluncurkan program waqaf Al Qur'an yang dimasukkan ke dalam program kerja divisi Sosial di Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr.

Di salam pelaksanaannya, program waqaf Al Qur'an tersebut kemudian  dikembangkan lagi menjadi beberapa sub program, yang diantaranya adalah :

• Waqaf mushaf Al Qur'an dan buku Iqro ( program reguler )

• Waqaf beras ( program reguler )

• Waqaf seragam santri ( kondisional )

• Waqaf peralatan inventaris ( kondisional )

• Waqaf pakaian bekas layak pakai ( kondisional )

Program waqaf reguler adalah program kerja yang diselenggarakan rutin setiap bulan di Rumah Qur'an Al Badr, yaitu menerima sumbangan dari masyarakat baik berupa uang tunai, maupun melalui transfer rekening, hingga sumbangan berupa mushaf Al Qur'an dan buku Iqro.

Sumbangan yang diterima dari masyarakat pun kemudian akan didistribusikan kepada masyarakat di seluruh Indonesia berdasarkan daftar ajuan dan permintaan yang datang dari masyarakat yang membutuhkannya.

Sedangkan program waqaf kondisional merupakan program yang dijalankan terkait dengan adanya kebutuhan kebutuhan tertentu baik di lingkungan Rumah Qur'an Al Badr, maupun di lingkungan masyarakat secara umum.



Progres perolehan sementara penggalangan donasi untuk pembelian satu unit laptop yang akan digunakan sebagai sarana penunjang kegiatan pendidikan dan dakwah di Rumah Qur'an Al Badr.




Sebagaimana telah dipublikasikan beberapa hari sebelumnya, Rumah Qur'an Al Badr kembali membuka kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam program pengadaan satu unit laptop yang akan digunakan sebagai sarana penunjang operasional pendidikan di Rumah Qur'an Al Badr.

Baca juga :

Arsip open donasi sedekah laptop




Per tanggal 25 Januari 2025, dari target penggalangan donasi laptop yang dikonversikan dengan uang senilai Rp. 6.000.000,- telah terkumpul donasi sejumlah Rp. 2.200.000,-

Sehingga masih dibutuhkan dan masih dibuka kesempatan untuk berdonasi untuk menyempurnakan pengadaan laptop sejumlah Rp. 3.800.000,- lagi.



Rumah Qur'an Al Badr, perincian perkembangan perolehan donasi pengadaan laptop 


Reportase sumbangan mushaf Al Qur'an

Pada hari Sabtu, bertepatan dengan 20 Januari 2024, Rumah Qur'an Al Badr menerima donasi tunai dari bapak Syahril, mewakili jamaah pengajian Subuh di masjid Baitul Makmur, Ragunan, Jakarta Selatan.



Donasi berupa uang tunai sejumlah satu Juta Rupiah tersebut ditujukan untuk program waqaf Al Qur'an untuk mencukupi kebutuhan mushaf Al Qur'an bagi masyarakat yang berada di wilayah Papua Barat, dalam hal ini masyarakat yang belajar di Rumah Qur'an Al Badr cabang Salawati Tengah, Papua Barat.

Sumbangan tersebut kemudian langsung didistribusikan kepada pengurus Rumah Qur'an Al Badr cabang Salawati Tengah Papua Barat untuk kemudian didistribusikan dalam bentuk mushaf Al Qur'an dan buku Iqro.



Untaian nasihat dan mutiara hikmah dalam bentuk sebuah karya sastra.

Di sepanjang waktu yang terus berlalu, barangkali ada kesempatan berharga yang telah terlewatkan begitu saja, di saat aku tengah terhanyut dalam kesibukan dan rutinitas bekerja, atau ketika aku sedang asyik dalam serunya bermain gadget.



Dan seringkali terjadi, di saat waktu luang tersedia begitu banyaknya, terhanyut pula kami dalam aneka pekerjaan yang sia sia, yang tak dapat menghasilkan apa apa melainkan habisnya waktu yang berlalu begitu saja.

Kesibukanku di dalam mencari nafkah sambil menikmati petualangan di setiap hari-hari yang terus berlalu, telah meluputkan ku dari banyak kesempatan yang begitu berharga untuk menambah amal amal sholeh, atau mengisi bekal pundi pundi amal jariyah, atau pun berusaha untuk lebih mendekat kepada Rabb ku yang maha pengasih serta maha penyayang, atau pun berusaha lebih giat belajar untuk mengetahui lebih jauh tentang Islam sebagai agama yang penuh dengan keselamatan, atau pun untuk lebih mengenali nabi ku yang mulia, Muhammad Shalallahu alayhi wasallam, yang padanya telah tersimpan karunia ilahi, berupa kehebatan syafaat yang agung sebagai hadiah keselamatan yang terbesar bagi umat ini pada hari akhir nanti.



Kini, selagi masih memiliki kemampuan dan kesempatan, aku pun ingin menebus kembali waktu-waktu ku yang telah berlalu dengan sia sia itu, dengan cara bersedekah jariyah.

Suatu bentuk amalan yang kuharapkan dapat membantuku, untuk mengisi kurangnya pundi pundi tabungan pahalaku, di saat aku terkalahkan oleh ketidakmampuan dan oleh segenap keterbatasanku atau bahkan oleh segenap kelalaianku dalam beramal sholeh yang membuatku terus saja melupakannya.


Kini, dengan mengusahakan segenap keikhlasan di hati, akan kusumbangkan pula bantuan dariku yang semoga bermanfaat, mungkin berupa kemudahan-kemudahan, atau pun perbendaharaan yang sangat bermanfaat untuk membantu kaum muslimin dalam beramal sholeh.

Dengan demikian, semoga aku dapat memperoleh pula nilai kebaikan kebaikan seperti yang akan engkau dapatkan dari setiap amal sholeh yang engkau kerjakan.

Yang ku tahu, Rabb ku adalah Allah yang maha lembut, maha mengetahui, maha kaya, lagi maha terpuji.


Aamiin.


I want to bring my lost times back by shodaqoh, to get back my lifetime is more blessing.



Jumat, 19 Januari 2024

Donasi pengadaan laptop operasional kegiatan

Kesempatan bersedekah dan beramal jariyah untuk pengadaan laptop sebagai sarana pendidikan dan dakwah


Dustur ilahi :

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan ( nafkah yang dikeluarkan ) oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan ( ganjaran ) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”

( QS. Al Baqarah : 261 )



Pendahuluan

Pada saat ini, laju perkembangan zaman yang kemudian disertai pula oleh beragam kemajuan baik di bidang ilmu pengetahuan maupun di bidang teknologi sungguh telah berlangsung sedemikian pesatnya.

Situasi terbaru yang dirasa semakin canggih ini telah mengisyaratkan kepada segala sesuatu yang berada di dalamnya agar dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan teknologi serta perkembangan zaman.



Open donasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat

Rumah Qur'an Al Badr sebagai sebuah lembaga pendidikan sekaligus sebagai sebuah lembaga dakwah Islam, merasakan pula perlunya untuk segera melakukan pembenahan pembenahan tersebut agar kegiatan belajar mengajar Al Qur'an menjadi semakin lancar dan supaya dakwah Islam yang sedang berlangsung tidak sampai ketinggalan zaman.


Daya kreativitas dan beragam inovasi merupakan suatu keniscayaan untuk dapat menjadi sarana bagi keberhasilan dakwah melalui jalur pendidikan, agar sukses sampainya dakwah kepada seluruh masyarakat dengan segenap kemudahan dan kegembiraan.


Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr pada saat ini kembali membuka kesempatan kepada seluruh masyarakat dan kaum muslimin, di manapun berada untuk ikut berpartisipasi dalam bersedekah jariyah bagi keperluan pengadaan satu unit laptop seharga Rp. 6.000.000,- yang nantinya akan diperuntukkan sebagai sarana penunjang kegiatan pendidikan, penyusunan laporan administrasi keuangan digital, dan juga sebagai sarana dakwah.



Kepada Bapak / Ibu, dan para muhsinin yang berkenan untuk ikut berpartisipasi dalam bersedekah serta menyisihkan sebagian rezekinya, dapat  menyalurkan sedekah terbaiknya tersebut melalui nomor rekening berikut.

Nomor Rekening :

BSI 1130741635

Atas nama : 

Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial Al Badr


Info / Konfirmasi : 

WhatsApp no. 0877.7788.0061


Baca juga :

Reportase terkini penggalangan donasi laptop



Kami sangat berterimakasih atas kebaikan dan kemurahan hati para muhsinin yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membaca pengumuman ini dan mengikhlaskan niatnya untuk membantu mendonasikan sebagian hartanya.

Semoga setiap harta yang disedekahkan ini akan menjadi pahala jariyah dan menjadi pemberat amal baik pada hari kiamat kelak, In syaa Allah.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”


(HR. Muslim no. 1631)




Sabtu, 13 Januari 2024

Editorial Januari 2024, RQ Al Badr

Antara pesona pendidikan umum dan indahnya pendidikan Agama Islam 

Narasi ditulis oleh team redaksi Rumah Qur'an Al Badr dengan durasi waktu membaca 5 menit.


Andaikan kita boleh mengajukan sebuah pertanyaan sederhana, yang ditujukan kepada para ayah atau pun kepada para ibu mengenai jenis pendidikan apa kah, yang kelak akan mereka siapkan bagi seluruh anak anaknya pada hari ini atau di kemudian hari nanti ?.

Maka dari masing masing keluarga yang diberikan pertanyaan bisa jadi akan memberikan jawaban yang berbeda beda, tergantung dari bagaimana cara pandang seorang ayah sebagai kepala keluarga, ataupun bagaimana prinsip hidup seorang ibu terhadap fungsi dan tujuan pendidikan, serta faktor kecenderungan dan minat yang terlihat pada diri sang anak itu sendiri.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, situasi KBM di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta 

Bahkan di dalam ruang lingkup sebuah keluarga sekalipun, sering pula dijumpai adanya beragam perbedaan, antara jawaban yang diberikan oleh sang ayah dengan jawaban yang diucapkan oleh sang ibu, terlebih lagi bila kemudian jawaban mereka dibandingkan dengan jawaban dari anaknya sendiri.

Kondisi yang demikian itu dapat saja terjadi dan merupakan hal yang sudah biasa di tengah tengah masyarakat di Indonesia.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, situasi KBM di sebuah lembaga pendidikan formal 


Paradigma lama dunia pendidikan

Sudah menjadi rahasia umum, ada banyak kalangan di dalam masyarakat yang sejak dahulu telah memilah atau mengelompokkan dunia pendidikan ke dalam 2 kategori besar, yaitu pendidikan umum serta pendidikan agama.


Pendidikan umum adalah studi pembelajaran yang lebih menitik beratkan kepada bidang studi ilmu pengetahuan yang sifatnya keduniaan seperti sains, teknologi, sastra, kesenian, sosial budaya dan lain sebagainya.

Sedangkan pendidikan agama, dalam hal ini agama Islam, adalah pembelajaran yang lebih terfokus kepada bidang bahasan yang bertema keagamaan seperti aqidah, akhlaq, ilmu ilmu alat, tafsir Al Qur'an, Hadits, Fiqih ibadah, Muamalah, dan lain sebagainya.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, orang tua murid saat menerima buku raport prestasi belajar anak anaknya tercinta. Setiap orang tua tentu akan selalu mengharapkan prestasi belajar yang terbaik bagi anak anaknya.

Dengan adanya pengelompokan dalam dunia pendidikan nasional, masyarakat Indonesia seolah olah telah diajak langsung untuk memilih jenis pendidikan kesukaannya masing masing.

Sebagian kalangan masyarakat ada yang memiliki kecenderungan untuk lebih memilih atau mengedepankan pendidikan umum ketimbang pendidikan agama Islam bagi anak anaknya.

Sehingga yang kemudian dapat terjadi adalah ketika seorang anak telah merasa mantap dan senang dengan jenis pendidikan umum yang telah dipilihnya atau yang telah dipilihkan oleh orang tuanya, maka dengan sendirinya ia pun akan terfokus dan berusaha untuk mencurahkan segenap kemampuannya agar dapat dengan baik memahami setiap materi pelajaran yang diperolehnya.

Pada tahapan berikutnya, dengan keadaan yang demikian, potensi kurangnya perhatian seorang siswa untuk mencukupi kebutuhan akan pelajaran ilmu agama Islam pun akan semakin terbuka lebar.



Pendidikan agama Islam yang terpinggirkan masyarakat 

Pada umumnya seorang ayah ataupun seorang ibu, tentu akan merasa sangat bergembira dengan hasil prestasi terbaik yang telah diperoleh anak anaknya yang sedang belajar di sekolah sekolah umum, hal tersebut merupakan suatu hal yang lumrah terjadi pada masyarakat di Indonesia.

Dalam konteks ini, sekolah ataupun lembaga pendidikan umum sungguh telah sukses dalam hal membangun reputasi yang terbaik dan telah sukses pula dalam mendapatkan tempat di hati sebagian besar masyarakat Indonesia yang selama ini telah menganggapnya sebagai tempat belajar favorit, bergengsi, dan yang lebih menjanjikan kesuksesan bagi para alumninya di masa depan.


Kenyataan tersebut sebenarnya tak lepas pula dari peranserta pemerintah sebagai pelaksana regulasi pendidikan sekaligus sebagai penentu arah kebijakan pendidikan nasional yang dalam hal ini telah memberikan prioritas yang lebih banyak dalam hal jumlah sekolah penyelenggara program pendidikan nasional berbasis umum ketimbang sekolah penyelenggara untuk pendidikan berbasis ilmu agama ( Islam ).

Data grafik dari Biro Pusat Statistik ( BPS ) tahun 2023 mengenai perbandingan jumlah lembaga penyelenggara pendidikan umum dengan lembaga penyelenggara pendidikan Islam di seluruh Indonesia.



Data grafik dari Biro Pusat Statistik ( BPS ) tahun 2023 mengenai perbandingan jumlah lembaga penyelenggara pendidikan umum dengan lembaga penyelenggara pendidikan Islam di wilayah provinsi DKI Jakarta.


Meskipun di dalam kurikulum terbaru pendidikan nasional materi pembelajaran bertema agama Islam tetap disajikan di sela sela mata pelajaran pendidikan umum, akan tetapi oleh karena porsi dan durasinya yang sangat sedikit, dirasakan masih sangat jauh dari kata memadai.

Materi pendidikan agama Islam dengan porsi serta durasi yang lumayan banyak baru bisa dijumpai di dalam kurikulum pembelajaran madrasah madrasah diniyah, baik yang dikelola oleh negara dalam hal ini kementerian agama, maupun yang dikelola secara mandiri oleh swasta.

Hal ini barangkali sudah menjadi suatu bentuk formulasi perbandingan yang telah baku, antara jumlah penyelenggara pendidikan umum dengan jumlah penyelenggara pendidikan berbasis agama Islam di Indonesia.

Skala prioritas tersebut bisa jadi dipengaruhi oleh sejarah dan pasang surutnya perjalanan dunia pendidikan nasional yang dimulaikan sejak dari masa awal kemerdekaan Indonesia, atau bahkan mungkin sejak era berdirinya sekolah percontohan nasional bertajuk Taman Siswa yang dipimpin oleh bapak pendidikan nasional, Ki Hadjar Dewantara.



Data lengkap lembaga pendidikan Indonesia dalam angka

Berdasarkan arsip data pendidikan nasional terkini yang dilansir oleh Biro Pusat Statistik ( BPS ) pada tahun 2023 menunjukkan, dari sebanyak 399.376 unit lembaga pendidikan / sekolah mulai dari tingkat dini ( pra sekolah ), tingkat dasar, dan tingkat menengah yang terdapat di seluruh Indonesia, tercatat hanya sekitar 25 %nya saja, atau sekitar 86.000 unit lembaga pendidikan yang dikategorikan sebagai sekolah berbasis pendidikan agama Islam.

Dan mayoritas sisanya, yaitu lebih dari 300.000 unit lembaga pendidikan atau sekitar 75 %nya adalah sekolah atau lembaga pendidikan yang bersifat umum.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan, bahwa dilihat dari segi jumlah unit, keberadaan lembaga penyelenggara pendidikan nasional berbasis agama ( Islam ) hanya menempati prioritas di urutan ke dua setelah pendidikan nasional berbasis umum, dengan skor 1 : 4 sebagai rasio pembandingnya.


Akan tetapi, di sisi lainnya apabila kita merujuk pada data statistik di kementerian Agama Republik Indonesia pada tahun 2023,  disebutkan bahwasanya di samping lembaga pendidikan berbasis umum serta lembaga pendidikan berbasis agama Islam ( kelompok lembaga pendidikan formal ), baik yang dimiliki oleh negara dalam hal ini kemendiknas dan kemenag, maupun yang dikelola oleh fihak swasta, sebenarnya telah terdapat pula sekitar 39.000an unit sekolah khusus agama Islam di seluruh Indonesia yang bernama pondok pesantren, yang keseluruhnya dikelola oleh swasta ( kelompok lembaga pendidikan non formal ).

Dalam perkembangannya, lembaga pendidikan non formal yang bernama pondok pesantren ini pun kemudian bertransformasi dengan ikut menyajikan porsi materi pendidikan formal ( umum ) bagi para santri santrinya, sehingga bisa memungkinkan bagi mereka ( para santri ) untuk dapat memperoleh ijazah resmi yang diakui negara sebagai persyaratan untuk melanjutkan pendidikan formal nya di sekolah sekolah tinggi agama Islam ( Ma'had aliy / universitas )



Pondok pesantren sebagai benteng pertahanan pendidikan Islam

Di masa kini, telah banyak kalangan di dalam masyarakat yang dengan penuh semangat ikut mendaftarkan anak anaknya untuk bersekolah di pondok pondok pesantren.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh kementerian Agama Republik Indonesia, hingga tahun 2023  terdapat lebih dari 400.000 orang santri yang kini tengah menuntut ilmu agama Islam di pondok pondok pesantren yang lokasinya tersebar di seluruh Indonesia.

Pondok pondok pesantren ini ada yang bertipe pondok pesantren klasik ( Salafiyah ) yang kurikulum pembelajarannya 100% hanya mengaplikasikan ilmu ilmu agama Islam, dan ada pula yang bertipe pondok pesantren modern dengan kurikulum pelajaran agama Islam yang dipadukan dengan materi materi pelajaran umum layaknya di sekolah sekolah formal seperti sekolah Islam terpadu, sekolah umum ataupun sekolah umum kejuruan.


Data grafik Biro Pusat Statistik ( BPS ) tahun 2023, distribusi keberadaan lembaga pendidikan pondok pesantren terbanyak pada beberapa wilayah di Indonesia.

Data grafik Biro Pusat Statistik ( BPS ) tahun 2023, distribusi keberadaan lembaga pendidikan pondok pesantren dalam jumlah sedikit pada beberapa wilayah di Indonesia.

Data grafik Biro Pusat Statistik ( BPS ) tahun 2023, distribusi keberadaan lembaga pendidikan pondok pesantren pada beberapa wilayah di Indonesia. Provinsi Papua Barat menduduki peringkat terbawah dalam sebaran jumlah unit lembaga pondok pesantren di Indonesia.


Animo masyarakat yang cukup besar terhadap pendidikan berbasis agama ini merupakan suatu hal yang cukup menggembirakan, meskipun sangat disayangkan hingga saat ini keberadaan pondok pondok pesantren itu seluruhnya masih murni hasil swadaya dari masyarakat muslimin di Indonesia, meskipun di dalam penyelenggaraannya tetap dibina oleh kementerian agama Republik Indonesia.

Setidaknya masyarakat Indonesia masih memiliki benteng pertahanan kokoh bagi pendidikan agama Islam yang dapat diandalkan, meskipun hingga saat ini belum ada satupun pondok pesantren yang berstatus milik negara ( pondok pesantren negeri ).

Saat ini, negara telah mendelegasikan urusan pendidikan berbasis ilmu agama Islam kepada kementerian agama Republik Indonesia.

Fasilitas lembaga pendidikan agama Islam negeri yang disediakan pemerintah untuk masyarakat Indonesia, baru sebatas berupa sekolah sekolah tinggi Islam atau universitas Islam dengan status sebagai sekolah negara / universitas Islam negeri dengan jumlah 33 universitas yang tersebar di seluruh Indonesia, jumlah yang dirasakan masih belum memadai.

Data Biro Pusat Statistik tahun 2023, jumlah seluruh perguruan tinggi yang berada di seluruh Indonesia dalam 10 tahun terakhir sebanyak sekitar 4000 perguruan tinggi. Dari jumlah tersebut 33 unit di antaranya adalah jumlah populasi sekolah tinggi Islam ( Universitas Islam ) dengan status dimiliki oleh negara / Universitas Islam Negeri.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa wacana, gagasan, maupun peran aktif masyarakat muslimin Indonesia secara swadaya dalam merealisasikan penyelenggaraan pendidikan Islam yang memadai mutlak masih sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan Islam yang berkualitas.



Peran serta aktif Rumah Qur'an Al Badr 

Bagaimana kah peran serta aktif Rumah Qur'an Al Badr dalam merealisasikan penyelenggaraan pendidikan Islam yang memadai bagi masyarakat ?


Narasinya telah disiapkan oleh team redaksi website Rumah Qur'an Al Badr, yang rencananya akan ditayangkan pada postingan di bagian yang ke dua, in syaa Allah.




Postingan populer

Perjalanan RQ Al Badr sepanjang tahun 2024

Ada sebuah aturan tak tertulis yang sejak dahulu telah menjadi semacam tradisi, yaitu ketika posisi penanggalan kalender telah sampai di are...