Sabtu, 27 April 2024

KBM RQ Al Badr kembali dimulai

Memasuki akhir bulan April 2024,  kegiatan belajar mengajar ( KBM ) di lingkungan Rumah Qur'an Al Badr telah dibuka kembali seperti sediakala setelah beberapa waktu yang lalu sempat tawaquf ( diliburkan ) selama beberapa pekan.

Masa masa liburan tersebut diberikan kepada seluruh santri dan para staf guru pendidik agar berkesempatan untuk bersilaturahmi bersama dengan keluarganya masing-masing di dalam suasana meriahnya Idul Fitri.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, kunjungan silaturahmi mempererat ukhuwah antara para pengurus dan sebagian jama'ah Rumah Qur'an Al Badr Jakarta kepada ketua dewan penasihat dan pengawas Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) bapak Eka Putra Marpaung. SH. MH. di kediaman nya di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur. Tradisi kunjungan silaturahmi berikut Halal bi halal yang sesungguhnya dapat dilakukan kapan saja, tanpa harus menunggu momentum Idul Fitri. Dokumentasi silaturahmi beberapa bulan sebelum tiba bulan Ramadhan 1445 H.


Hari raya Idul Fitri merupakan kesempatan yang sangat tepat bagi seluruh masyarakat untuk menjaga dan menjalin kembali tali persaudaraan ukhuwah yang mungkin sempat terganggu oleh berbagai macam khilaf yang pernah terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, momentum Idul Fitri biasanya akan dibarengi pula dengan sebuah tradisi yang populer disebut "Halal bi halal".



Makna budaya Halal bi halal 

Istilah "Halal bi halal" berasal dari kata serapan dalam khasanah bahasa Arab yang kemudian diIndonesiakan, sehingga ungkapan tersebut bukan termasuk istilah yang baku di dalam literatur Islam. 

Akan tetapi, meskipun demikian tradisi "Halal bi halal" ini barangkali dapat dimaknai sebagai sebuah budaya untuk saling memaafkan khilaf dan kesalahan yang pernah terjadi agar kesempurnaan hasil ibadah puasa selama bulan Ramadhan dapat diperoleh secara lebih paripurna.

Semakin baiknya hubungan kedekatan seseorang kepada Allah ( HabluminAllah ) setelah sukses berpuasa di bulan Ramadhan tentu akan menjadi lebih baik lagi keadaannya apabila dibarengi pula dengan usaha memperbaiki reputasi seseorang di dalam kehidupan bermasyarakat  ( Hablum minannas ).

Tradisi "Halal bi halal" dapat dikatakan sejalan pula maknanya dengan tradisi "Mudik" dan "Pulang kampung" yang semakin marak dilakukan oleh masyarakat untuk menyambung tali silaturahim dan ukhuwah.

Siapakah orang Indonesia yang tidak mengenal budaya  "Halal bi halal", tradisi "Mudik", atau "Pulang kampung" ini ? 

Semuanya tentu memiliki segudang manfaat yang sangat positif apabila dilakukan dengan memperhatikan ketentuan ketentuan dan batasan yang telah menjadi patokan di dalam petunjuk agama Islam seperti menghindari fenomena saling bersentuhan saat bersalam-salaman atau berjabat tangan, serta menjauhi bercampur baurnya antara laki laki serta perempuan yang bukan mahramnya.



Halal bi halal di lingkungan Rumah Qur'an Al Badr 

Sebagai sebuah penanda akan segera dimulainya kembali kegiatan belajar mengajar ( KBM ) di lingkungan Rumah Qur'an Al Badr, para pengurus yayasan telah mengagendakan acara "Halal bi halal" bagi para staf pendidik bersama dengan para santri yang diselenggarakan secara bertahap selama dua hari berturut-turut yaitu hari Ahad dan Senin, 19 dan 20 April 2024. Hari Ahad dijadwalkan sebagai acara Halal bi halal untuk santri santri dari halaqah 1 sampai 4, dan hari Ahad dijadwalkan sebagai acara Halal bi halal untuk santri santri dari halaqah 5 sampai 8 di gedung sekretariat / aula Rumah Qur'an Al Badr.


Dokumentasi video Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal bersama guru dan para santri dari halaqah 1 sampai 8 di lingkungan Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, April 2024.




Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, sebagian santri dari halaqah 5 sampai 8 yang menghadiri acara Halal bi halal di Rumah Qur'an Al Badr, sesi tausiyah dari guru.





Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, sebagian santri dari halaqah 5 sampai 8 yang menghadiri acara Halal bi halal di Rumah Qur'an Al Badr.

Acara halal bihalal yang diawali dengan penyampaian tausiyah dari para guru yang kemudian disertai dengan acara saling bermaaf-maafan ini diselenggarakan dengan tetap memperhatikan kaidah adab Islami dalam bermasyarakat,  sebagaimana yang telah termaktub di bagian awal tulisan ini.

Demikianlah satu bentuk usaha dari para guru pendidik dalam menanamkan adab dan akhlak mulia kepada para santri, yaitu mengajarkan tentang bagaimana mereka harus bersikap ketika sedang bergaul dan berinteraksi bersama orang lain.

Interaksi itu dapat berupa komunikasi yang terjadi antara seorang santri yang senior kepada santri yang junior, kemudian antara sesama santri yang sebaya, dan antara para santri kepada seluruh guru guru nya yang telah mendidiknya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.



Halal bi halal jama'ah dewasa RQ Al Badr

Tak hanya di kalangan santri usia sekolah, kegiatan pembukaan KBM untuk para jama'ah dewasa pun diselenggarakan berbarengan dengan kegiatan halal bi halal, baik untuk kalangan jamaah ikhwan maupun akhwat.

Dengan demikian, seluruh kegiatan belajar ( KBM )  berikut kegiatan sosial lainnya secara resmi telah dimulai kembali.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Ketua RQ Al Badr, ustadz Salim. Lc. saat menyampaikan taushiyah pembukaan acara.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Jama'ah RQ Al Badr yang bertetangga dekat dengan Rumah Qur'an Al Badr, bapak Husin saat menghadiri acara Halal bi halal.



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Jama'ah senior RQ Al Badr, bapak  Reman saat menyampaikan kata sambutan pembukaan acara.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Jama'ah senior RQ Al Badr, bapak  H. Marsidi saat menyampaikan kata sambutan pembukaan acara.




Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Guru RQ Al Badr, bapak Ratim saat membacakan ayat Al Qur'an dalam pembukaan acara.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Staf pengurus yang juga jama'ah pengajian RQ Al Badr, bapak Tri Mulyanto saat menghadiri acara Halal bi halal.




Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Dihadiri pula oleh sebagian Jama'ah dari RQ Al Badr di Rt 008 Rw 02, bapak Aan, bapak Salim, dan bapak Rohmat.




Arsip dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr ( suasana kajian tahsin Al Qur'an kelas malam / halaqah ibu ibu ) pada awal tahun 2024, jama'ah pengajian ibu ibu juga telah bersiap kembali untuk memulai pengajian Al Qur'an seperti biasanya.


Segenap pengurus Rumah Qur'an Al Badr mengucapkan selamat belajar dan selamat menuntut ilmu, semoga sukses memperoleh ilmu yang bermanfaat.





Sabtu, 20 April 2024

Editorial RQ Al Badr, April 2024

Fenomena Keberadaan "si murid pandai" dan "si murid bandel"

Ditulis oleh team redaksi website RQ Al Badr 


Seorang siswa yang pandai dan berprestasi tentu akan sangat disukai oleh guru serta oleh lingkungannya, sebaliknya siswa yang kurang pandai dan tidak berprestasi cenderung akan terpinggirkan, dan kekurangan perhatian dari guru serta lingkungannya.

Antara figur si "bintang kelas", atau si "murid teladan", ataupun sang "idola sekolah", apabila kemudian disandingkan dengan stereotip si "pemalas" ataupun si "murid bandel" yang biasanya melekat pada figur murid murid yang tidak pandai barangkali perbedaannya dapat digambarkan ibarat langit dan bumi.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, bimbingan seorang guru 



Setiap individu diciptakan dengan spesifik nan unik

Akan tetapi, kalau kita berbicara mengenai pandai atau tidak pandai, si "bintang kelas" ataupun si "juru kunci" ranking kelas, pada hakekatnya adalah berbicara mengenai "hasil akhir" yang tentunya tidak akan serta merta terjadi dengan sendirinya.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, suasana KBM di RQ Al Badr kelas santri usia sekolah dasar. Setiap individu tercipta dengan unik dan spesifik.

Setiap individu sejatinya telah diciptakan masing masing dalam keadaaannya yang unik dan begitu spesifik, lengkap dengan potensi, berikut kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat dipastikan tidak akan pernah ada seseorang yang 100 % bisa sama persis dengan individu lainnya, walau ia adalah dua orang yang kembar identik sekalipun.

Rangkaian proses dalam rentang perjalanan hidup yang panjang, serta keberadaan berbagai faktor penentu yang telah berlangsung sejak dahulu dan masih berkelanjutan hingga saat ini merupakan alur cerita yang pastinya akan dilalui oleh setiap individu, hingga ia terbentuk dalam keadaannya yang sekarang ini.

Maka yang sebenarnya, stereotip "si pandai" itu adalah siapa saja yang mampu untuk beradaptasi dengan keadaannya, melewati proses belajar dalam rentang panjang perjalanan hidupnya dengan memanfaatkan segenap potensi yang ada pada dirinya.

Lalu, stereotip buruk seperti apakah yang akan dilekatkan oleh masyarakat kepada setiap individu yang tidak mampu beradaptasi dengan keadaannya, enggan melewati tahapan demi tahapan proses belajar hingga sampai mentelantarkan umur, menyia-nyiakan waktu serta potensi yang melekat pada dirinya itu ?

Kesimpulannya, "pintar" atau "tidak pintar" hakikatnya adalah keadaan terkini dari setiap individu sebagai produk dari sikap hidup dan sejarahnya di masa lampau.



Menemukan dan menumbuh kembangkan potensi yang terpendam 

Seorang pendidik hendaknya mampu mendeteksi beragam potensi potensi atau bakat terpendam yang dimiliki oleh setiap individu murid muridnya.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, santri santri dalam suasana KBM.

Dan tugas penting bagi seorang pendidik adalah menemukan serta menumbuh kembangkan bakat bakat dan potensi terpendam tersebut hingga kelak dapat menjadikan anak anak didiknya cerdas secara spesifik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Seorang murid bisa jadi sangat pandai dalam urusan menghafal Al Qur'an serta menerapkan logika yang sangat baik di dalam pola fikirnya, akan tetapi barangkali ia akan dirasakan kurang berbakat dalam hal kemampuan menulis sebuah naskah narasi yang baik.

Seorang individu bisa jadi akan sangat piawai ketika menulis sebuah naskah narasi dan tulisan yang berbobot, akan tetapi ia mungkin terlihat gugup dan "belepotan" ketika sedang berceramah di hadapan umum.

Barangkali ada seseorang yang terlihat bersikap begitu malas dan cueknya dengan dunia pendidikan formal, akan tetapi menaruh minat yang begitu besar untuk mempelajari teknik perawatan mesin otomotif dan piawai dalam urusan modifikasi mesin kendaraan.

Belum tentu seorang ahli fiqih ataupun seorang hafidz Al Qur'an mampu memperbaiki sendiri smartphone atau laptop yang dimilikinya, dan belum tentu pula seorang pebisnis yang handal mampu memasak sendiri menu nasi goreng dengan cita rasa yang begitu lezatnya.

Kendati demikian, seorang guru yang baik tentu saja harus memiliki kemampuan untuk membimbing setiap anak didiknya agar memiliki skill kemampuan dasar yang selayaknya dimiliki oleh setiap muslim seperti tatacara ibadah harian, dan membaca Al Qur'an 

Barangkali hal seperti ini yang pertama kali harus disadari oleh seorang guru dalam mengemban  amanah pendidikan bagi murid muridnya.


Siapakah guru yang sesungguhnya ?

Apabila seorang guru yang baik harus mampu mendidik anak anak muridnya di sekolah hingga berprestasi dan memiliki akhlak yang mulia, maka bagi setiap orang tua murid yang berada di rumahnya masing masing pun sesungguhnya jauh lebih berhak untuk memperhatikan keadaan anak anaknya dan harus lebih mampu lagi untuk mendidik anak anaknya agar sukses di sepanjang rentang kehidupannya.


Maka siapakah lagi sebenarnya guru pendidik yang paling hebat itu kalau bukan para orang tua di rumah ?

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, suasana rapat koordinasi dan evaluasi hasil belajar santri antara guru bersama orang tua / walisantri dari sebuah halaqah di aula Rumah Qur'an Al Badr. Orang tua adalah guru yang sejati, dan sahabat terbaik bagi setiap anak anaknya.



Jalan kesuksesan seorang guru pendidik 

Kesuksesan seorang guru di dalam mendidik, akan sangat dipengaruhi oleh 3 hal yang sangat mendasar.

Ke tiga hal mendasar tersebut didapatkan berdasarkan pengalaman pengalaman dari para tenaga pendidik ketika berada di lapangan, sebagaimana ungkapan yang telah dikemukakan pula oleh seorang tokoh legendaris pendidikan Nasional, Raden Mas. Suwardi Suryaningrat ( Ki Hadjar Dewantara ), yaitu Asah - Asih - Asuh :


1. Ing ngarso sung tulodo

( Di bagian depan memberikan keteladanan ).

Seorang pendidik harus memiliki kemampuan untuk menampilkan sikap keteladanan serta jiwa kepemimpinan bagi anak anak didiknya di dalam kehidupan bermasyarakat ( Asuh ).


2. Ing madyo mangun karso

 ( Di bagian tengah memberikan inspirasi atau gagasan segar nan kreatif ).

Seorang pendidik harus mampu memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai cara berfikir, belajar, dan bekerja yang dinamis serta kreatif ( Asah ). 


3. Tut wuri handayani

( Di bagian belakang memberikan dukungan )

Yaitu prinsip kebersamaan dan kasih sayang di dalam mendidik sebagai satu bentuk pengayoman layaknya sikap yang diberikan orang tua kepada anak anaknya ( Asih ).


Atau dengan kata lain, seorang pendidik harus dapat memahami kapan saja waktu yang tepat ketika ia harus tampil layaknya sebagai seorang pemimpin, dan kapan waktu yang paling tepat ketika ia harus memposisikan dirinya layaknya sebagai seorang teman atau partner belajar yang menyenangkan, serta mengerti kapan waktunya ia harus tampil layaknya sebagai orang tua yang selalu memberikan dukungan untuk membantu kesuksesan anak anak didiknya di dalam belajar.



Tantangan buat seorang guru pendidik 

Seorang pendidik yang handal bukan hanya sekedar piawai dalam urusan mentransfer ilmu pengetahuan serta kepandaian yang dimilikinya kepada murid muridnya saja, akan tetapi ia juga hendaknya harus mampu untuk menjalin kedekatan psikologi dan dan jalinan komunikasi yang baik bahkan ketika terpaksa ia harus berhadapan dengan murid muridnya yang "bandel dan bebal" sekalipun.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, bapak Dwi Irianta S.pd, pembina Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr saat bersama dengan para pelajar di sebuah madrasah sekaligus santri di Rumah Qur'an ( RQ ) Al Badr di distrik Salawati Tengah, Raja Ampat, Papua Barat. Berbaur dengan para santri untuk menumbuh kembangkan jalinan komunikasi yang harmonis bersama para santri.


Seorang guru yang berkualitas adalah seorang pendidik yang adil, seorang yang selalu memiliki pandangan kasih sayang dan welas asih.

Dengan kacamata rahmahnya itu, ia akan senantiasa mencintai dan menyayangi seluruh murid muridnya, baik yang pandai atau pun yang kurang pandai, baik yang selalu menghormati gurunya maupun yang masih kurang dalam hal adab dan sopan santun.


Adalah merupakan wujud sikap yang arogan dan berat sebelah apabila secara sadar ataupun tidak sadar seorang pendidik kemudian lebih bersikap menyayangi murid muridnya yang cerdas, pandai, berprestasi, dan berakhlak mulia serta mengabaikan atau memandang sebelah mata kepada sebagian murid muridnya yang tidak pandai, tidak berprestasi, dan tidak memiliki tata krama karena semua yang disebutkan di atas hanyalah representasi dari hasil.

Bagi seorang pendidik, melalui dan menikmati proses harus lebih diutamakan dari pada sekedar menikmati hasil.

Kehadiran murid murid yang  statusnya "bermasalah" ini justru sesungguhnya adalah tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh seorang pendidik. Tantangan yang muncul hakikatnya adalah ladang pahala bagi sang guru yang dengan sabar dan tekun telah berjihad fii sabilillah dalam mengajarkan ilmu serta kebaikan bagi setiap murid muridnya.

Sehingga, apabila dirasakannya ia bakalan menemukan jalan buntu lantaran pembawaan gaya mendidiknya yang monoton atau lebih terkesan menggurui dan otoriter, maka ia pun dapat mencoba teknik pendekatan lainnya yang lebih tepat yaitu dengan memberikan perhatian yang cukup kepada murid muridnya tersebut melalui jalinan komunikasi yang hangat dan intens layaknya seorang teman atau seorang sahabat agar dapat diketahui apa saja faktor faktor penghambat yang  terjadi di dalam usahanya menggapai kesuksesan belajar.


Setelah seorang pendidik dapat mengidentifikasi permasalahan yang terjadi melalui hangatnya jalan persahabatan, maka ia pun akan dapat mencarikan solusi yang terbaik untuk dapat menjawab persoalan yang muncul.

Dan pada saat saat seperti inilah, seyogyanya seorang pendidik dapat tampil layaknya sebagai orang tua yang selalu memberikan dukungan, bimbingan, dan semangat, serta solusi sehingga murid muridnya dapat merasakan manfaat yang tak ternilai harganya dari berinteraksi bersama gurunya tersebut.



Petunjuk ilahi bagi seorang pendidik 

Dalam kaidah agama Islam, prinsip prinsip dasar kesuksesan pendidikan sungguh telah dipraktikkan oleh baginda yang mulia Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam ketika berdakwah dan berinteraksi kepada masyarakat di sekelilingnya, serta para sahabat sahabat nya, baik di Makkah maupun di Madinah.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, suasana KBM di RQ Al Badr kelas santri Ikhwan dewasa.


Allah Subhanahu wa Ta'alaa telah memberikan tips tips yang sangat jitu sebagai pegangan wajib bagi Rasul nya, Muhammad Shalallahu alaihi wassalam dalam mendidik masyarakat agar mengikuti jalan keselamatan di dunia dan akhirat :


فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

( Qs. Ali Imran : 159 )


Ayat tersebut sungguh sangat lah tepat untuk kemudian diterjemahkan menjadi kaidah kaidah dasar pendidikan "Asah Asih - Asuh" seperti yang dikemukakan oleh Raden Mas Ki Hadjar Dewantara, sebagaimana yang tertulis pula di bagian awal tulisan ini.

Ayat Al Qur'an tersebut kemudian dibawakan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam untuk kemudian diajarkan kepada masyarakat nya pada waktu itu, yang konteks nya sangat relevan pula untuk diteladani oleh masyarakat pada zaman ini hingga di masa masa yang akan datang nanti.

Sebagai suri tauladan, beliau merupakan seorang yang terpilih baik dalam hal keteladanan, kepemimpinan, kecerdasan,  kreatifitas dalam berfikir, serta dalam hal pengayoman masyarakat.

Semuanya telah dilegitimasi secara mutlak pada sebuah redaksional ayat di dalam Al Qur'an :


لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

( Al Ahzab : 21 )


Sedangkan dalam redaksional ayat lainnya terdapat pula pernyataan khusus yang senada dengan redaksional ayat di atas :


قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku ( Muhammad ), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


( Ali Imran : 31 )

Senin, 15 April 2024

Penghormatan untuk bapak Kusaeri, ketua RW 09 Ragunan, Jakarta Selatan.

Beliau adalah bapak Kusaeri, ketua RW 09 kelurahan Ragunan Jakarta Selatan yang juga telah menjadi bagian dari keluarga besar Rumah Qur'an Al Badr.


Sebagai seorang tokoh masyarakat dan wakil dari lurah Ragunan untuk wilayah RW 09, beliau telah banyak mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk berkhidmat dan melayani berbagai keperluan bagi masyarakat setempat.



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, ketua RW 09 Ragunan, bapak Kusaeri rahimahullah ( berbaju biru ), didampingi ketua Rt 001 / 09 bapak Rahman ( samping kanan ), dan ketua LMK RW 09, bapak Arul ( berbaju orange ), bersama pengurus RQ Al Badr  Jakarta, dan warga setempat ketika menghadiri acara kerjabakti di lingkungan sekitar RQ Al Badr, RW 09 Jakarta, November 2023.


Segenap team pengurus, para santri, para walisantri, para donatur, dan seluruh keluarga besar Rumah Qur'an Al Badr turut berbelasungkawa atas kepergian beliau untuk kembali kepada Rahmatullah pada hari Senin, 15 April 2024.

Segenap keluarga besar Rumah Qur'an Al Badr mengucapkan penghormatan yang tulus serta menghaturkan banyak terimakasih atas setiap pelayanan dan kebaikan kebaikan yang telah beliau berikan kepada seluruh warga di lingkungan RW 09 kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, ketua RW 09 Ragunan, bapak Kusaeri bersama staf lurah bidang Kesra kelurahan Ragunan ( bapak Nusra ), didampingi  ketua RQ Al Badr ( ustadz Salim. Lc. SHI ) ketika berada di sekretariat Rumah Qur'an Al Badr untuk meresmikan pembukaan program Maghrib Mengaji ( halaqah ke 5 ) pada tahun 2022.



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, kegiatan belajar mengajar ( KBM ) yang perdana diselenggarakan, program Maghrib Mengaji ( halaqah ke 5 ) dibimbing oleh ustadz Rizki di aula sekretariat Rumah Qur'an Al Badr setelah di resmikan pada bulan November 2022.


Secara khusus kami menghaturkan pula penghormatan serta ucapan terimakasih atas jasa jasa yang telah beliau berikan demi kelancaran birokrasi administratif bagi legalitas eksistensi lembaga Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr yang kini telah resmi  berjalan serta menaungi operasional di lembaga pendidikan Rumah Qur'an ( RQ ) Al Badr, baik yang berada di Jakarta maupun di cabang Salawati Tengah, kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat.

Pada kesempatan lainnya, beliau juga telah turut serta dalam membantu pengembangan dakwah pendidikan Al Qur'an di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, saat ikut meresmikan pembukaan kelas belajar Al Qur'an "Maghrib Mengaji" pada tahun 2022 bersama dengan staf kesra kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan.


Baca juga :

Arsip peresmian program Maghrib Mengaji


Syukron, jazakallahu Khoiron katsiron

Semoga hal tersebut dapat menjadi catatan amal sholeh dan amal jariyah untuk beliau, yang akan membawakan keberkahan bagi kemaslahatan masyarakat muslimin.





Selasa, 09 April 2024

Idul Fitri 1445 H yang berkesan

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh


Segenap team manajemen, kerabat kerja, dan team pelaksana kegiatan di Rumah Qur'an mengucapkan :


Selamat hari raya Idul Fitri

1 Syawal 1445 H

Bertepatan dengan 10 April 2024 M

______________________________________________________________



Taqaballahu mina wa minkum

Shiyamana wa shiyamakum

Semoga sukses dalam meraih peningkatan taqwa


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh





Postingan populer

Perjalanan RQ Al Badr sepanjang tahun 2024

Ada sebuah aturan tak tertulis yang sejak dahulu telah menjadi semacam tradisi, yaitu ketika posisi penanggalan kalender telah sampai di are...