Sistem pembelajaran Off Line dengan protokol kesehatan di Rumah Qur'an Al Badr
Dalam masa masa pandemi yang melanda di banyak wilayah di dunia termasuk di Indonesia, sedikit banyak nya telah merubah wajah pendidikan di Indonesia menjadi semakin bervariatif.
Seorang santri Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, saat mengikuti kajian perdana secara langsung ( PTM ) tahsin Al Qur'an di wisma mitra Al Badr
Dalam sistem pembelajaran klasik yang sejak dulu berlaku sebuah pakem, yaitu kehadiran peserta didik di kelas, atau tempat belajar lainnya kini mayoritas telah beralih pada sistem pembelajaran artifisial daring atau on line.
Sistem pembelajaran daring atau on line umumnya diterapkan di wilayah wilayah yang secara administratif termasuk daerah berstatus waspada pandemi. Sementara untuk di wilayah wilayah lain yang relatif aman, sistem pembelajaran masih tetap diselenggarakan secara klasik yaitu dengan kehadiran bersama di ruang kelas dengan jumlah terbatas.
Sistem pembelajaran daring atau on line adalah metode pembelajaran jarak jauh yang tidak menerapkan pakem belajar sebelum nya berupa kehadiran fisik peserta didik di ruangan kelas. Seluruh kegiatan belajar dan mengajar ( KBM ) praktis akan selalu mengandalkan alat komunikasi, prasarana, berikut software software pendukung lainnya.
Sudah barang tentu bila dibandingkan, mutu dan kualitas pembelajaran sistem daring / on line ini hasilnya pun tidak akan sebagus mutunya dengan sistem pembelajaran klasik dengan pakem kehadiran dan kebersamaan, baik di kelas ( teori ) maupun di alam, atau di lapangan ( praktik ).
Secara administratif, di dalam masa Pandemi ini yang semoga saja cepat berlalu, Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial Al Badr yang mengelola Rumah Qur'an Al Badr pun menerapkan sistem pembelajaran daring atau On line selama beberapa semester.
Di paruh semester ke dua tahun 2021, saat situasi sudah semakin kondusif, secara perlahan, Rumah Qur'an Al Badr mulai menerapkan kembali sistem pembelajaran klasik yang selama ini diidam idamkan seluruh masyarakat umum.
Santri Rumah Qur'an Al Badr
Pembelajaran off line di Rumah Qur'an Al Badr yang menerapkan protokol kesehatan, membagi jumlah peserta dalam 3 halaqah, saat KBM di wisma mitra Al Badr, Riyadhul Qur'an.
Diawali dari kelas bimbingan bshasa Arab, dan kelas kajian tahsin untuk Ikhwan dewasa di pekan pekan sebelumnya, maka di pekan ke tiga di bulan September 2021 ini, kelas pembelajaran tahsin dan tahfidz kelas anak anak usia sekolah pun telah resmi dibuka kembali.
In syaa Allah untuk kajian tahsin, tahfidz, dan fiqh kelas akhwat remaja, dewasa dan ibu ibu pun akan segera diselenggarakan kembali dengan sistem kehadiran di kelas.
Saudara Iban, seorang santri program beasiswa Al Badr asal Papua yang sedang mondok dan belajar di pondok pesantren Zaid bin Haritsah, saat mengikuti KBM secara normal tatap muka, setelah menjalani proses karantina ketat.
Udtadz Mukhlis saat membimbing Kegiatan KBM di TPA binaan Al Badr cabang Salawati Tengah, Papua Barat di masjid Al Furqon. KBM tatap muka yang sejak dulu tetap berjalan normal di daerah zona hijau.
Dalam penyelenggaraan nya, semua kelas pembelajaran tentunya akan menerapkan kaidah protokol kesehatan seperti yang telah ditetapkan oleh instansi lembaga kesehatan yang berwenang, yaitu pembatasan jumlah peserta didik perkelasnya untuk menjaga jarak aman antar peserta didik.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'alaa akan selalu melindungi dan menolong masyarakat Indonesia, kaum muslimin di Indonesia dan masyarakat secara umum di seluruh dunia.
Allahuma aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungannya, silahkan menulis pesan pesan anda