Jumat, 29 Oktober 2021

Reportase distribusi waqaf Al Qur'an di Jakarta

Sejak pada saat saat awal dicanangkannya program program kerja di Rumah Qur'an Al Badr, Jakarta, komitmen para pengelola Rumah Qur'an Al Badr untuk mensukseskan pendidikan Al Qur'an pun kini semakin mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat kaum muslimin.



Apabila di beberapa pekan sebelumnya Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr yang menaungi Rumah Qur'an Al Badr berkesempatan untuk beberapa kali mendistribusikan mushaf Al Qur'an ke wilayah distrik Salawati Tengah, Papua Barat, maka pada pekan ini distribusi mushaf Al Qur'an waqaf kaum muslimin pun kembali diselenggarakan untuk wilayah DKI Jakarta, tepat nya di wilayah kelurahan Ragunan, kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.



Pada hari Kamis, bertepatan dengan tanggal 28 Oktober 2021, program distribusi mushaf Al Qur'an waqaf ini diselenggarakan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar TPA musholla Nurul Iman, Jl. Siyaridin, Rt 006 Rw 09, Ragunan, Jakarta Selatan.



Sebanyak 27 mushaf Al Qur'an ukuran besar + 1 mushaf Al Qur'an yang dilengkapi fasilitas terjemahan per kata pun telah diserahterimakan dari divisi sosial YaPIS Al Badr kepada para tokoh masyarakat dan warga, serta jamaah santri di TPA Nurul Iman dengan penuh kegembiraan.

Hadir dalam serah terima tersebut adalah ketua YaPIS Al Badr, ustadz Muhammad Calim. Lc., didampingi oleh bapak Tri Mulyanto selaku kepala bidang sosial, dan bapak Ma'wa dari divisi keuangan / Fundrising YaPIS Al Badr.

Dari lingkungan setempat, acara serah terima Al Qur'an waqaf dihadiri pula oleh pengasuh TPA Nurul Iman, yaitu ustadz Faris, para santri TPA, dan tokoh masyarakat serta warga setempat.

Dokumentasi video acara distribusi mushaf Al Qur'an program waqaf Al Qur'an di TPA Nurul Iman, Jakarta Selatan, Kamis 28 Oktober 2021.


Setelah sesi penyampaian kata sambutan dari ketua Yayasan, penyerahan distribusi mushaf Al Qur'an waqaf secara simbolis pun kemudian dapat terlaksana dengan penuh khidmat, lalu dilanjutkan dengan sesi dokumentasi, hingga selesainya semua rangkaian acara secara keseluruhan dengan tertib dan aman, Alhamdulillah.

Semoga mushaf mushaf Al Qur'an tersebut dapat bermanfaat sebagai sarana belajar dan beribadah bagi warga setempat, dan semoga Allah Ta' ala memberikan ganjaran pahala amal jariyah kepada para muhsinin dan para donatur yang telah ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program waqaf Al Qur'an.

Semoga program waqaf Al Qur'an yang diselenggarakan oleh divisi Sosial YaPIS Al Badr ini bisa berkembang dengan dan terus berkesinambungan, yaitu dengan terselenggaranya pengiriman pengiriman Al Qur'an waqaf berikutnya ke daerah daerah lainnya yang membutuhkan di seluruh Indonesia..

Maka, sebagai lembaga penyelenggara program pembelajaran Al Qur'an, YaPIS Al Badr pun dengan ini kembali membuka program donasi waqaf Al Qur'an dan kitab tafsir Al Qur'an, serta mengajak kepada seluruh masyarakat, khususnya para dermawan, calon donatur dan muhsinin yang semoga senantiasa dicintai Allah Ta'alaa untuk dapat berpartisipasi kembali dalam terlaksananya kembali program ini.



Semoga semakin banyak masyarakat kaum muslimin yang dengan penuh kegembiraan berkenan untuk turut ambil bagian dan berpartisipasi kembali dalam mensukseskan  program ini, sehingga manfaatnya pun bisa dirasakan oleh seluruh kaum muslimin.


Allahuma aamiin



Senin, 18 Oktober 2021

Reportase Tasmi' juz ke 30 dan motivasi Tilawah Al Qur'an

بسم الله الرحمن الرحيم


Gambar ilustrasi, flyer untuk sebuah kegiatan terjadwal di RQ Al Badr, yaitu tasmi' ( memperdengarkan ) tilawah dan hafalan Al Qur'an juz ke 30 secara on line, santri Al Badr cabang Salawati Tengah, Sabtu 16 Oktober 2021.


Dokumentasi video persiapan ( gladi resik ), malam hari menjelang tasmi' bersama musrif RQ Al Badr dan masyarakat umum di Jakarta secara live pada keesokan harinya.
Barakallahu fiikum.


Hasil evaluasi tilawah dan hafalan Al Qur'an dari musrif, ustadz Muhammad Salim Lc secara on line dari Jakarta. 


Gambar ilustrasi, kegiatan pekan tasmi' kepada musrif RQ Al badr Jakarta.  Tilawah dan hafalan Al Qur'an setengah juz dari juz ke 30 pada bulan Februari 2021 secara off line dan on line, bersama beberapa santri RQ Al Badr Jakarta.


Motivasi dalam membaca Al Qur'an dan wawasan mengenai asal kata "Tilawah" Al Qur'an.


Sebelum kita dapat menelusuri asal muasal kata istilah "Tilawah" Al Qur'an, ada baiknya untuk membaca dustur ilahi yang tertuang di surat Al Ankabut ayat 45.


اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ


Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

( Qs Al Ankabut : 45 )


Apabila dikaji dari aspek ilmu bahasa Arab, kata اتل yang berada tepat di permulaan ayat adalah jenis kata perintah ( fi'il amr ) yang artinya perintah "bacalah".

Kata perintah " bacalah " ini berasal dari tashrif pola kata :


 تلا - يتلؤا - تلاوة 

( Talaa - Yatluu - Tilaawatan )


Tilaawatan / tilawah ( تلاوة ) adalah kata dalam bentuk isim masdar yang artinya "bacaan".


Sedangkan secara umum, tilawah yang dikenal di dalam kalangan masyarakat muslimin adalah suatu kegiatan "Tilawatil Qur' an" atau membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, yang tentunya sesuai dengan kaidah ilmu tajwid agar bacaan tersebut dinilai tepat, terdengar indah, menyentuh hati, dan sesuai dengan maknanya seperti yang difirmankan Allah Subhanahu Wa Ta'alaa.

Demikian lah asal muasal istilah "Tilawah" yang sudah kita kenal saat ini, atau "Tilawatil Qur'an" yang selama ini telah menjadi "ciri khas" identitas nya kaum muslimin di seluruh penjuru dunia terhitung sejak Muhammad bin Abdullah diutus menjadi Rasulullah shalallahu alayhi wasallam.

Maka, dengan demikian jangan lah kita yang saat ini tengah berada di era milenial sampai menganggap skill ( kemampuan )  membaca Al Qur'an atau Tilawah Al Qur'an dan hafalan Al Qur'an itu sebagai sesuatu yang "remeh" sehingga "tidak penting" untuk dipelajari oleh seorang muslim.



Justru dengan membaca / tilawah Al Qur'an itu lah, sebagai langkah langkah awal untuk dapat menciptakan kedamaian, dan keamanan, baik secara lingkup individu, sampai lingkup masyarakat di Indonesia ataupun di seluruh dunia, in syaa Allah.

Hal ini berkesesuaian dengan teks Al Qur'an di surat Al Ankabut : 45 tersebut di atas.


Boleh dikatakan, kemampuan / skill dalam membaca / Tilawah Al Qur'an adalah sebuah surga dunia tersendiri bagi seorang muslim, terlebih lagi apabila ia pun mampu untuk menghafal nya, baik seluruhnya atau pun sebagian nya, tergantung dari kemampuan yang dimilikinya.


Dalam hal ganjaran dari membaca Al Qur'an, Allah Ta'alaa menjanjikan pahala yang berlimpah ruah, dimana ganjaran hasanah yang berupa 10 pahala kebaikan bagi tiap tiap huruf dari ayat demi ayat yang dibaca, hingga jaminan syafaat yang akan datang dan menyelamatkan pembaca nya di hari akhirat kelak. 


Dalam kitab Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, karya Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, seorang mudarris tafsir di Universitas Islam Madinah menjelaskan makna dari Surah Al Ankabut : 45 ini sebagai berikut :


 اتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ  وَأَقِمِ الصَّلَاةَ


Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) Yakni bacalah Al-Qur'an dengan menghayati makna ayat ayatnya. Dan dirikan lah sholat.


 إِنَّ الصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ ۗ 


Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.


Yakni tetaplah senantiasa menegakkan shalat sebagaimana yang diperintahkan. 


Makna Al fahsyaa (الفحشاء) adalah perbuatan yang buruk. Dan makna Al Munkar (المنكر) adalah sesuatu yang tidak dianjurkan dalam syariat. 


Adapun makna bahwa shalat mencegah perbuatan buruk dan mungkar yakni mengerjakan shalat merupakan sebab seseorang berhenti dari kemaksiatannya, sebab didalam shalat terkandung peringatan tentang pengawasan Allah dan terdapat penghayatan terhadap ayat-ayat-Nya yang dibaca dalam sholat.


وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ 


Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar, Yakni lebih besar dari segala sesuatu. 

Maknanya, mengingat Allah (berzikir) adalah ibadah yang paling utama karena inilah yang dapat mencegah seseorang dari perbuatan buruk dan mungkar, sebab berhenti dari perbuatan buruk dan mungkar tidak mungkin dilakukan kecuali oleh orang yang mengingat Allah (berzikir) dan merasa diawasi Allah. Dan zikir yang terkandung di dalam shalat adalah sebab utama yang menjadikan shalat lebih mulia dari ketaatan yang lain.

Dalam rukun Islam, sholat menduduki posisi terpenting setelah seseorang menjadi muslim, yaitu dengan bersyahadah.


 وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ


Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.


Allah, Al Latif, yang maha lembut, akan membalas kebaikan kalian dengan kebaikan dan membalas keburukan dengan keburukan.

Demikian lah penghargaan Allah bagi siapa saja yang gemar membaca Al Qur'an, lalu dengan bacaan tilawah Al Qur'an tersebut Istiqomah dalam mendirikan sholat, kemudian menafkahkan dengan sebagian hartanya nafkah untuk keperluan keperluan di jalan Allah.


 إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ  

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.

Qs. Faathir : 29

.

Selasa, 12 Oktober 2021

Waqaf Al Qur'an go to the village

Alhamdulillah, berkah dari kemudahan kemudahan yang Allah limpahkan kepada segenap kaum muslimin, pada pekan ini Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial Al Badr kembali dapat mempersiapkan pengiriman yang ke 3, berupa Al Qur'an, dan kitab Iqro yang merupakan amanat dari para donatur  / muhsinin untuk didistribusikan ke wilayah timur Indonesia, kecamatan Salawati Tengah, Raja Ampat, Papua Barat.

Dalam pelaksanaan nya, persiapan packing dilakukan swadaya secara gotong royong para warga yayasan di aula RQ Al Badr, setelah diadakan acara kajian tahsin kelas Ikhwan dewasa & remaja.

Pengiriman yang sedianya akan dilakukan melalui ekspedisi jalur pengiriman laut akan memakan waktu sekitar 1 pekan sampai 10 hari hingga kiriman Al Qur'an dapat sampai di lokasi tujuan.

Sebagai mana kita ketahui bersama, wilayah Provinsi Papua adalah medan dakwah yang sangat potensial bagi pengembangan dan peningkatan kuantitas dan kualitas kaum muslimin, yang notabene masih tinggal di daerah daerah terpencil.

Semoga dengan pengiriman Al Qur'an dan kitab Iqro ini dapat bermanfaat bagi warga di sana, sekaligus menjadi ladang pahala amal jariyah bagi para donatur / muhsinin yang kami cintai.

Ke depannya, di samping untuk memenuhi kebutuhan belajar Al Qur'an untuk masyarakat yang berada di Jakarta dan sekitarnya, kami manajemen yayasan berencana akan lebih memperluas cakupan distribusi Al Qur'an waqaf ini hingga ke wilayah wilayah lainnya di provinsi Papua Barat dan juga di wilayah wilayah lainnya di Indonesia.

Dalam kesempatan ini, distribusi Al Qur'an yang ditujukan di wilayah Papua Barat nanti akan diambil alih penanganan dan pengelolaan nya oleh para pengurus Rumah Qur'an Al Badr, cabang Salawati Tengah, Papua Barat.

Direncanakan manajemen yayasan pun akan membuka kembali kesempatan kepada para donatur yang ingin pula turut serta dalam mewaqafkan Al Qur'an, dan beragam buku buku atau kitab kitab lainnya, dari ilmu ilmu agama Islam.

Dalam pengembangan program selanjutnya, manajemen yayasan pun berencana akan mengelola dan melengkapi koleksi perpustakaan di sekretariat yayasan pendidikan Islam dan Sosial Al Badr.
Dengan demikian tentunya akan membutuhkan penambahan koleksi buku buku bacaan  tentang agama Islam yang berkualitas.
Tidak menutup kemungkinan pula buku buku bacaan tentang agama Islam ini pun akan dimasukkan pula ke dalam program waqaf Al Qur'an.

Maka untuk jadwal pengiriman yang berikutnya, semoga saja akan semakin banyak para donatur yang turut serta dalam mensukseskan program dakwah yang mulia ini.

Allahuma aamiin.


Semoga Allah senantiasa akan melindungi dan melimpahkan keberkahan rizki bagi seluruh kaum muslimin, khususnya para donatur yayasan pendidikan Islam dan Sosial Al Badr.

Selasa, 05 Oktober 2021

Ilmu yang bermanfaat

Apabila kita menilik judul artikel di atas, barangkali akan timbul sebuah pertanyaan besar.
Ilmu seperti apakah yang bermanfaat itu ?

Maka sudah barang tentu, ilmu yang bermanfaat itu adalah ilmu yang diamalkan sebagai suatu kebutuhan yang mutlak diperlukan bagi setiap individu.


Sebelum beramal ( bekerja ), persiapan ilmu adalah perbekalan yang paling utama. 
Sedangkan pengalaman itu dengan sendirinya akan diperoleh setelah sekian lama beramal ( bekerja ) dengan benar.
Untuk dapat bekerja ( beramal ) dengan benar diperlukan ilmu.
Ilmu baru bisa diperoleh yaitu dengan cara mempelajari nya.


Maka akan berbeda kedudukan nya, antara orang orang yang berilmu ( terpelajar ) dengan orang orang yang tidak berilmu ( tidak mau belajar ).

Allah swt. menjamin akan meninggikan derajat  orang-orang berilmu dan memudahkan segala urusan dunia dan akhiratnya sebagaimana petikan ayat Al-Qur,an dan perkataan imam Syafi’i berikut :


يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ 
(Al Mujadilah : 11).


Rasulullah Shalallahu alayhi wasallam  menjelaskan mudahnya meniti jalan ke surga bagi Muslim yang mencari ilmu dengan niat karena Allah Ta'alaa.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ

Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berjalan di suatu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga." Abu Isa berkata; ini adalah hadits hasan.

 (HR. Tirmidzi)

Dengan demikian, telah wajiblah pekerjaan belajar ( menuntut ilmu ) bagi setiap muslim, sebagaimana apa yang telah nabi terangkan dalam hadits nya yang mulia.

Pelajari lah untuk di tahap tahap awal belajar, ilmu ilmu yang dibutuhkan setiap orang sebagai dasar bekal ilmu pengetahuan agama yaitu ilmu tentang aqidah, tata cara amal ( fiqih ibadah ) yang sifatnya fardhu ain, dan Akhlaqul Karimah.



Setelah ilmu ilmu yang sifatnya fardhu ain ini dikuasai, baru kemudian dapat dilanjutkan dengan mempelajari ilmu ilmu yang sifatnya fardhu kifayah atau Sunnah, atau bahkan yang bersifat mubah ( boleh ) sekalipun, seperti ilmu ilmu tentang hal keduniaan, asalkan ilmu tersebut bernilai baik dan bisa dipraktekkan ( bermanfaat ).

Maka dengan demikian, tidak lah ada larangan nya sama sekali bagi kita untuk mempelajari ilmu ilmu secara umum, asal kan bersifat kebaikan yang tentu bisa diambil manfaatnya.



Larangan sesungguhnya adalah bila seseorang lebih cenderung untuk giat dalam mempelajari ilmu ilmu keduniaan yang sifatnya mubah ( boleh ), hingga luput dari mempelajari ilmu ilmu agama ( akhirat ) dan Akhlaqul Karimah yang bersifat wajib ( fardhu ain ).


Dengan ilmu, perkara ibadah dan segala urusan keduniaan pun akan menjadi indah dan mudah serta menyenangkan untuk dikerjakan.

Ilmu yang benar, adalah syarat bagi diterimanya amal ibadah seseorang, apabila ia ikhlas dalam menjalankan nya.

Seperti halnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka ia dalah kunci keberhasilan bagi pekerjaan di dunia sehingga perkara pekerjaan ( beramal ) akan menjadi kian mudah untuk sukses dan kian menyenangkan hati.

Tidak dapat kita pungkiri, betapa peran serta ilmu pengetahuan dan teknologi begitu sangat dibutuhkan baik untuk keperluan ibadah hingga keperluan keduniaan.

Sebagaimana dikutip dari perkataan imam Syafi'i tentang pentingnya berbekal ilmu, baik ilmu ilmu keduniaan maupun ilmu ilmu akhirat.


مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ اْلاَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ


"Barangsiapa yang ingin sukses di dunia maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang ingin sukses di akhirat maka hendaklah dengan ilmu, dan barangsiapa yang ingin sukses pada keduanya (dunia dan akhirat) maka hendaklah dengan ilmu (pula)”

 –Imam Syafi’i

Marilah untuk terus belajar ilmu ilmu yang bermanfaat dan saling membantu, tolong menolong dalam amal kebaikan, agar senantiasa kesempatan menuntut ilmu pun bisa diperoleh bagi setiap lapisan masyarakat.



Postingan populer

Perjalanan RQ Al Badr sepanjang tahun 2024

Ada sebuah aturan tak tertulis yang sejak dahulu telah menjadi semacam tradisi, yaitu ketika posisi penanggalan kalender telah sampai di are...