Metode belajar langsung secara kebersamaan dalam kehadirannya merupakan sebuah metode belajar klasik yang paling efektif yang telah biasa diterapkan di berbagai tempat di seluruh penjuru dunia, sejak dulu sampai sekarang.
Meskipun pesatnya kemajuan teknologi saat ini akan sangat memungkinkan untuk diselenggarakan nya sistem pendidikan jarak jauh ( on line ), akan tetapi sistem pembelajaran secara klasik tersebut sepertinya tetap akan menjadi primadona dan pilihan yang utama.
Dokumentasi santri Rumah Qur'an Al Badr saat KBM kitab Iqro secara talaqi yang dibimbing langsung para asatidz dan asatidzah di aula Rumah Qur'an Al Badr Jakarta
Flyer kegiatan tasmi' hafalan Al Qur'an juz ke 1, metode talaqi secara on line via google meeting bersama Intan, santriwati Rumah Qur'an Al Badr cabang Salawati Tengah, Papua Barat kepada ustadz pembimbing yang berkedudukan di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.
Intan sebelumnya telah menyelesaikan tasmi' hafalan Al Qur'an Juz 'Amma secara on line, beberapa waktu yang lalu.
Dokumentasi KBM secara talaqi, pelajaran tahsin tilawah Al Qur'an, bersama santri akhwat kelas anak-anak dan remaja di Rumah Qur'an Al Badr cabang Salawati Tengah, Papua Barat
Proses kegiatan belajar mengajar ( KBM ) bukan lah hanya sekedar menjalankan proses kegiatan mentransfer ilmu pengetahuan saja, akan tetapi esensi dari pembelajaran itu sendiri sejatinya merupakan metode perpaduan antara transmisi ilmu dengan bimbingan penyuluhan bagi pembinaan akhlak yang mulia.
Dokumentasi pelatihan hafalan hadits pendek bertema akhlaq dan tholabul ilmi santri Rumah Qur'an Al Badr Jakarta
Dalam bahasan ilmu psikologi komunikasi, terdapat sebuah istilah "attitude and behavior" yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ialah "tata krama dan perilaku" atau secara singkat disebut sebagai "etika".
Dalam khasanah agama Islam, etika diterjemahkan sebagai tuntutan ber"akhlak Karimah".
Sehingga kebersinambungan antara transmisi ilmu dengan bimbingan akhlak merupakan satu indikator keberhasilan nya sebuah proses pendidikan.
Hal lainnya yang juga melatar belakangi keutamaan dari metode belajar secara kehadiran langsung adalah karena faktor keistimewaan dari ilmu agama Islam itu sendiri.
Satu contoh konkritnya adalah pelajaran ilmu Tajwid ( tilawah Al Qur'an ) dan juga ilmu bahasa Arab ( lughotul Arobiyyah ) yang sejati nya hanya dapat diperoleh secara efektif melalui proses pembelajaran secara talaqi ( pertemuan langsung antara guru dan murid ).
Meskipun secara teoritis, seseorang dapat saja mempelajari bab demi bab dari ilmu tajwid secara otodidak, akan tetapi hampir mustahil ia akan dapat menerapkan atau mempraktekkan nya sendiri dengan baik dan benar tanpa pengawasan dan bimbingan langsung dari guru ( ustadz / ustadzah ).
Dokumentasi tasmi' tilawah ( surat Ibrahim : 19 - 20 ) kegiatan belajar mengajar ( KBM ) ilmu tajwid dan tahsin Qiro'ah Al Qur'an kelas Ikhwan dewasa, secara talaqi yang dibimbing langsung Al Hafidz ustadz Salim Lc di Rumah Qur'an Al Badr
Di dalam disiplin ilmu tajwid, dikenal sebuah sub tema pembelajaran yaitu makhorijul huruf ( melafalkan huruf Hijaiyah dengan baik dan benar )
Praktek makhorijul huruf mutlak harus selalu berada dalam bimbingan langsung dari guru yang secara langsung dapat melihat keadaan bibir, mulut, dan kerongkongan ketika mengucapkan huruf demi huruf Hijaiyah agar pengucapannya baik dan benar.
Kesalahan dalam pengucapan huruf huruf Hijaiyah ketika membaca Al Qur'an dapat berimplikasi pada kesalahan bacaan Al Qur'an ( Lahn ), mulai dari lahn kufi ( kesalahan ringan dan tersembunyi ) yang akan merusak kualitas bacaan Al Qur'an hingga pada lahn jali ( kesalahan fatal ) yang dapat mengakibatkan distorsi ( perubahan makna) dari redaksional ayat ayat Al Qur'an.
Lahn Kufi maupun lahn jali sama sama merupakan PR bagi setiap individu kaum muslimin yang harus selalu diperbaiki dan disempurnakan, yaitu dengan cara belajar langsung secara klasik ( talaqi ).
Di dalam bidang disiplin ilmu lainnya seperti halnya pelajaran bahasa Arab, peran seorang guru ( ustadz / ustadzah ) dalam membimbing secara langsung jelas merupakan syarat keberhasilan proses belajar.
Terlalu naif rasanya apabila ada orang yang berpandangan bahwasannya bahasa Arab itu dapat dipelajari secara otodidak, yaitu dengan hanya mencukupkan diri untuk membaca dari buku buku teks nya saja.
Kegiatan belajar mengajar ( KBM ) untuk bidang studi bahasa Arab, dengan metode talaqi ( kehadiran langsung ) yang secara reguler dibimbing oleh ustadz yang berpengalaman di aula Rumah Qur'an Al Badr
Lebih dari sekadar memahami dari segi tata bahasa ( grammar ), penggunaan bahasa Arab dalam dunia komunikasi mutlak memerlukan beberapa penguasaan ilmu ilmu lainnya seperti kemampuan dalam menulis, kemampuan dalam menyimak perkataan, kemampuan dalam berdialog ataupun monolog.
Dokumentasi KBM ilmu bahasa Arab kelas Ikhwan dewasa, sesi latihan membuat dan menulis kalimat mufidah
Mempelajari bahasa Arab merupakan suatu proses pembelajaran lanjutan setelah seorang muslim memiliki kemampuan untuk membaca Al Qur'an dengan baik dan benar.
Dengan mempelajari tata bahasa Arab, seorang muslim in syaa Allah akan dapat memiliki sebuah keyakinan yang kokoh bagi kebenaran sebuah ucapan :
"Al Qur'an merupakan kitabullah yang sangat menakjubkan baik susunan kalimat kalimat nya, gaya bahasa ( uslub ), maupun kandungan isinya yang secara makna meliputi berita berita sejak awal penciptaan alam semesta, berita di masa masa sekarang, hingga berita berita ghaib ( dalam pengetahuan manusia ) berupa keadaan dan peristiwa di masa mendatang".
Sangat banyak istilah istilah yang terdapat di dalam Al Qur'an, baik yang berupa kosa kata maupun ungkapan ungkapan gaya bahasa, yang tidak terdapat padanan katanya di dalam bahasa Indonesia, sehingga hanya dapat dilukiskan dengan gambaran gambaran ibarah nya saja.
Ilmu Nahwu dan Shorof kiranya dapat menjadi sarana bagi setiap muslim untuk dapat mengetahui lebih mendalam akan kehebatan gaya bahasa dan isi kandungan Al Qur'an, yang mustahil untuk dapat ditiru oleh manusia.
Oleh karena Al Qur'an beserta hadits hadits nabi menggunakan bahasa Arab, maka kriteria kemampuan dalam berbahasa Arab seseorang merupakan salah satu indikator untuk mengukur kualitas beragama setiap individu kaum muslimin.
Secara global, porsi pembelajaran agama Islam yang diperoleh peserta didik yang bersekolah di sekolah sekolah umum sangat lah sedikit dan dirasa kurang memadai oleh karena sifatnya yang umum tersebut.
Rumah Qur'an ( RQ ) dan Taman Pendidikan Al Qur'an ( TPA ) merupakan contoh dari lembaga lembaga pendidikan informal yang dapat mengisi celah kekurangan tersebut.
Sementara, secara formal lembaga pendidikan seperti sekolah Islam Terpadu ) IT ( SD Al Qur'an, SMP Al Qur'an, SMA Al Qur'an ) maupun madrasah madrasah dirasakan telah memberikan porsi pelajaran agama Islam yang lebih baik dari pada di sekolah sekolah umum.
Sedangkan untuk lembaga pendidikan formal di pondok pondok pesantren, merupakan pilihan terbaik, persentase pembelajaran ilmu agama Islam lebih mendominasi dari pada porsi pembelajaran umum, bahkan banyak pula pondok pondok pesantren yang secara totalitas fokus hanya menyelenggarakan pendidikan Agama Islam.
Dewasa ini Rumah Qur'an ( RQ ) Al Badr telah bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr turut mendukung program peningkatan kualitas pengetahuan dinul Islam bagi santri santri nya yang berminat dan bersungguh-sungguh untuk melanjutkan pendidikan formalnya di pondok pesantren, yaitu dengan memfasilitasi bimbingan penyuluhan, dan bantuan beasiswa belajar bagi santri santri yang membutuhkan nya.
Flyer program terbaru, ajakan turut serta berdonasi untuk mensukseskan program flash donation ( donasi cepat terbatas ) program bantuan beasiswa bagi santri Rumah Qur'an Al Badr yang akan meneruskan pendidikan agama Islam di pondok pesantren.
Program beasiswa santri, termasuk dari program program yang dicanangkan divisi sosial, sebagai penunjang pendidikan santri.
Dana beasiswa belajar santri ini didapat melalui sumbangan infaq, dan sedekah dari para donatur secara umum yang berkesempatan dan ikut berpartisipasi dalam program donasi beasiswa santri tersebut.
Semoga dengan adanya program bantuan beasiswa pendidikan santri ini, dapat menjadi wasilah bagi peningkatan kualitas generasi muda umat Islam Indonesia, dan semoga akan tercatat di sisi Allah Subhanahu wa Ta'alaa sebagai amal sholih, dan amal jariyah yang tiada terputus ganjaran pahala nya.
Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungannya, silahkan menulis pesan pesan anda