Wali murid, adalah mitra terbaik para guru pendidik.
Keberadaan dari sebuah lembaga pendidikan, baik yang umum maupun yang bernuansa Islami, baik yang bersifat formal ( Sekolah Islam Terpadu ) maupun yang sifatnya informal ( Pondok pesantren, Rumah Qur'an, TPQ, dan lain lain ) sejatinya adalah sebuah sarana belajar yang strategis sekaligus sebagai tempat belajar yang ideal dalam proses pembentukan karakter bagi para siswanya agar kelak di kemudian hari mereka dapat menjadi individu individu yang berkualitas, memiliki kemuliaan akhlak, khasanah ilmu pengetahuan, serta memiliki kemampuan untuk menerapkannya di dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebuah prestasi dalam belajar
Keberhasilan dalam belajar adalah suatu cita cita mulia yang tentunya telah lazim untuk dijadikan sebagai target utama dari keberlangsungan proses belajar mengajar ( KBM ).
Setiap siswa dan siswi yang tengah belajar tentu saja sangat berkeinginan untuk dapat meraih prestasi belajar yang menggembirakan. Akan tetapi, prestasi belajar sesungguhnya bukan lah hanya sekadar perolehan terbaik nilai akademik, akan tetapi meliputi pula kepada penilaian aspek perilaku, akhlak, dan budipekerti.
Satu bentuk apresiasi terhadap prestasi belajar siswa dan siswi di Rumah Qur'an Al Badr, adalah berupa ucapan selamat, sebagai sebuah pengakuan dari lembaga pendidikan dalam hal penilaian dari segi aspek prestasi pelajaran ilmu Al Qur'an.Prestasi belajar, selain ditentukan secara langsung oleh faktor tingkat kecerdasan setiap siswa yang begitu bervariasi, pencapaian prestasi belajar yang terbaik tentunya akan sangat bergantung pula pada peran serta aktif dari para orang tua murid, yang dalam hal ini bertindak sebagai mitra dari guru guru pendidik di sekolah.
Ketika para orang tua atau walimurid datang untuk mengantarkan dan mendaftarkan anak anaknya agar dapat turut belajar di sebuah lembaga pendidikan, maka sejatinya para orang tua murid tersebut berkeinginan untuk menyepakati sebuah komitmen demi sebuah tujuan kesuksesan pendidikan untuk anak anaknya, yaitu bersama dengan para guru serta pengelola di lembaga pendidikan tersebut.
Dokumentasi Al Badr, saat ketua Rumah Qur'an Al Badr ustadz Salim Lc yang bertindak sebagai walisantri pengganti sedang mengantarkan Iban, seorang santri Rumah Qur'an Al Badr cabang Salawati Tengah, Papua untuk daftar ulang ketika hendak belajar melalui jalur beasiswa di pondok pesantren Zaid bin Haritsah, di Bogor Jawa Barat.
Dengan kata lain, para orang tua dan wali murid tersebut, sesungguhnya sangatlah menaruh kepercayaan yang tinggi dan sekaligus harapan yang begitu besar agar para guru yang mengajar di lembaga pendidikan tersebut dapat membimbing anak anak yang telah dititipkannya hingga sukses di dalam proses belajar nya nanti.
Dan tatkala proses pembelajaran di sekolah sedang berlangsung, maka sudah selayaknya lah bagi para wali murid untuk dapat ambil bagian dan turut serta berperan aktif sebagai mitra pendidik para guru dengan cara membimbing dan memotifasi anak anaknya saat sedang mengulang pelajaran pelajaran sekolahnya di rumah.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, suasana saat musyawarah dan evaluasi belajar santri, antara dewan guru Rumah Qur'an Al Badr dengan para walisantri di aula Rumah Qur'an Al Badr, November 2022. Jumlah persentasi kehadiran walisantri merupakan indikator tingkat kepedulian para orang tua atau walimurid untuk keberhasilan proses belajar bagi anak anaknya.
Melalui event musyawarah dan evaluasi antara guru dengan walisantri, diharapkan dapat menjadi event silaturahmi untuk meningkatkan prestasi dan perkembangan belajar anak anak yang sedang belajar di Rumah Qur'an Al Badr.
Kerja sama yang harmonis
Di sekolah atau di lembaga pendidikan, para guru memberikan bimbingan dan pengajaran kepada setiap murid.
Sedang di rumah, ketika para siswa telah pulang dari kegiatan belajarnya di sekolah, adalah saat saat yang terbaik bagi para orang tua untuk tampil dan memainkan peran istimewanya sebagai guru, orang tua dan sekaligus sebagai sahabat untuk dapat berkomunikasi dengan lebih intens kepada anak anaknya. Komunikasi yang bersahabat dari orang tua / walimurid kepada anak anaknya dapat diawali dengan berdialog, dan bertanya jawab tentang pengalaman belajarnya yang istimewa di hari itu, hingga berdiskusi atau sekedar mendengarkan cerita lepas dari anak anaknya.
Dengan semakin intens dan hangatnya komunikasi di antara orang tua dengan anak anaknya, diharapkan dapat membendung fenomena antisosial yang marak muncul di era modern saat ini sebagai akibat dari sangat tergantungnya seorang anak yang hobby bermain main di media sosial dengan perantara perangkat gadget yang dimilikinya.
Perkataan berupa motifasi, semangat, dan bimbingan, serta pengajaran orang tua kepada anak anak nya di rumah dapat disampaikan sesuai dengan kadar kemampuan dari masing-masing orang tua kepada anak anaknya, dan demikianlah sebuah gambaran sederhana tentang sinergi yang harmonis untuk mewujudkan anak anak Indonesia yang bertaqwa, cerdas, dan berkualitas.
Sebagaimana telah maklum, bahwasanya keharmonisan dalam kehidupan di sebuah keluarga adalah sebuah madrasah ( sekolah ) yang paling baik dan yang paling awal yang akan dilalui oleh setiap anak sebelum ia menimba ilmu di sekolah sekolah, atau di lembaga lembaga pendidikan lainnya.
Rumah Qur'an Al Badr, sebagai satu di antara sekian banyak lembaga pendidikan Islami yang kini banyak tersebar di seluruh penjuru Indonesia dapat pula melihat dan merasakan akan begitu besarnya potensi generasi muda khususnya generasi muda umat Islam di Indonesia, terlebih lagi apabila sinergi dan keharmonisan di antara para guru pendidik di Rumah Qur'an Al Badr bersama dengan para orang tua dan wali murid dapat tercipta dan terpelihara dengan baik.
Sebuah komitmen yang terbaik, sejatinya telah didedikasikan oleh para guru dan pengelola di Rumah Qur'an Al Badr, dan kini seyogyanya gayung pun semoga dapat pula bersambut, dan kata kata pembuka dapat lah pula kitanya dimengerti dan berlanjut kembali.
Dengan terwujudnya kerjasama dan komunikasi yang harmonis di antara guru pendidik serta para pengelola di Rumah Qur'an Al Badr bersama dengan para orang tua / wali murid, semoga saja dapat menjadi wasilah untuk menghantarkan anak anak didik menjadi generasi muslim yang paripurna.
Kalam penutup
Mendaftarkan anak tercinta untuk bersekolah di sebuah lembaga pendidikan, bukan lah hanya sekadar membayarkan uang pendaftaran serta iuran infaq bulanan semata.
Dan mendaftarkan anak untuk bersekolah bukan lah pula sekadar menggantungkan harapan semata, atau bahkan menuntut hasil serta prestasi belajar yang setinggi tingginya kepada lembaga lembaga pendidikan yang telah bersedia untuk menerima anak anaknya untuk dapat bergabung di sekolah.
Menyekolahkan sang buah hati bukan lah sekadar prosesi membayar sejumlah harga dari sebuah jasa pengajaran semata.
Menyekolahkan anak, sang buah hati adalah sebuah amanah besar yang harus dijalani dengan cara cara yang indah, berkesan, dan menyenangkan, yaitu berkat kerjasama yang harmonis antara guru bersama dengan wali murid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungannya, silahkan menulis pesan pesan anda