Minggu, 12 Februari 2023

Liputan rihlah RQ Al Badr di Cilember

Mengawali tahun 2023 yang bertepatan dengan bulan Rajab tahun 1443 H, manajemen di Rumah Qur'an Al Badr menyelenggarakan agenda kegiatan Rihlah tahunan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas manajemen dan kinerja di Rumah Qur'an ( RQ ) Al Badr.

Tema khas dari kegiatan rihlah kali ini adalah menyelenggarakan kegiatan outbound ( hiking ) di alam bebas.

Suasana alam pegunungan di desa Cilember yang masih asri dan riuh oleh suara satwa hutan.

Barangkali ada di antara masyarakat yang kemudian bertanya tanya, apa kah kegiatan outbond itu ?. 

Secara istilah, kegiatan outbond adalah satu bentuk metode pembelajaran dan pelatihan yang dapat dilakukan baik di alam terbuka atau pun di dalam ruangan tertutup. 

Tujuan utama kegiatan dalam Outbound ialah sebagai sarana untuk mengembangkan keberanian, kepercayaan diri serta kekompakan di dalam sebuah team manajemen baik di dalam sebuah perusahaan maupun organisasi, dalam hal ini pengelola di Rumah Qur'an Al Badr. 

Dalam dunia team work di sebuah perusahaan ataupun di dalam sebuah organisasi sosial, kegiatan outbound biasa diistilahkan sebagai "team building", atau sering juga disebut dengan "capacity building", yang merupakan program pelatihan manajemen yang dirancang untuk membangun jiwa kepemimpinan dan teamwork untuk individu individu di dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Ada banyak ragam jenis kegiatan outbond yang dapat dilakukan, yang umumnya berupa kombinasi antara optimalisasi kemampuan fisik, kecerdasan personal, serta kekuatan mental.

Jenis jenis ragam kegiatan dalam outbond yang sangat bervariasi tersebut dapat berupa jenis kegiatan yang sederhana hingga yang kompleks, mulai dari yang mudah dan aman, hingga yang beresiko keselamatan tinggi, serta mulai dari yang murah meriah hingga yang mewah. 

Pada agenda acara rihlah tahunan kali ini, manajemen Rumah Qur'an Al Badr menyelenggarakan kegiatan outbound di sebuah lokasi alami yang dikelola oleh dinas Perhutani yaitu komplek air terjun Cilember, di Megamendung, kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dipilihnya lokasi outbound tersebut adalah berdasarkan pada pilihan jenis kegiatan yang dituju agar dapat memenuhi spesifikasi karakteristik yang murah, meriah, efektif, sederhana, dan dengan tingkat resiko menengah, serta masih memiliki keterkaitan dengan ruang lingkup kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di Rumah Qur'an Al Badr, yaitu menggabungkan antara unsur tafakur alam ( kajian tauhid di alam terbuka ), Tilawah Al Qur'an di dalam kesejukan alam pegunungan, sekaligus sebagai sarana praktek kemampuan berbahasa Arab, yaitu dengan berdialog langsung kepada "native speaker bahasa Arab" yang merupakan wisatawan mancanegara yang bisa jadi sedang berkunjung ke sana pula pada waktu yang bersamaan.

Sebagai informasi, wana wisata air terjun Cilember merupakan sebuah lokasi alam terbuka yang dikelola oleh Perhutani Jawa Barat yang ramai dikunjungi oleh masyarakat lokal di wilayah Jawa Barat dan masyarakat internasional yang mayoritas berasal dari negara negara di wilayah Timur Tengah, seperti Arab Saudi, ataupun negara negara di Uni Emirat Arab.


Perjalanan menuju lokasi air terjun Cilember.

Pada hari Sabtu, tanggal 13 Rajab 1444 H, bertepatan dengan tanggal 4 Februari 2023 M, rihlah tahunan Rumah Qur'an Al Badr diikuti oleh 7 orang peserta dari seksi kepengurusan Rumah Qur'an, sementara itu 2 orang pengurus lainnya izin abstain oleh karena ada satu dan lain hal.

Dari gedung Aula Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, perjalanan dimulai pada pukul 07.00 pagi WIB dengan menggunakan 4 unit sepeda motor pribadi secara berboncengan dan berjalan beriringan melalui rute perjalanan Cibinong -  Bukit Pelangi - Gunung Geulis hingga sampai di Cilember, Megamendung.



Pukul 09.30 rombongan tiba di lokasi dan langsung menuju ke kantor dinas Perhutani setempat untuk keperluan administrasi dan mengurus izin kunjungan di lokasi komplek air terjun Cilember.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, peta lokasi wana wisata curug Cilember, Megamendung, Jawa Barat 

Dokumentasi kegiatan Rumah Qur'an Al Badr. Menjajal Trik ilmu meringankan tubuh. Bila pembaca mengetahui trik nya, dipersilahkan untuk menuliskan jawabannya di kolom komentar.

Dokumentasi kegiatan Rumah Qur'an Al Badr. Rombongan peserta rihlah saat menjajal sebuah trik yang istimewa untuk mendapatkan ilmu kesaktiannya "meringankan tubuh" dan kekuatan "mengangkat" beban berat 

Rombongan tiba di mushola yang berada di sisi utara air terjun Cilember ke tujuh yang berada di lokasi paling bawah, untuk sholat Dhuha dilanjutkan dengan kegiatan tilawah Al Qur'an, kemudian mengadakan musyawarah team pengurus Al Badr di tepi sungai kecil berair jernih yang terdapat di sekitar air terjun.



Dokumentasi kegiatan Rumah Qur'an Al Badr, rombongan rihlah saat tiba di mushola untuk sholat Dhuha.

Sesi tilawah Al Qur'an setelah sholat Dhuha. Oleh karena rombongan peserta rihlah tidak membawa fisik mushaf Al Qur'an, maka mushaf yang digunakan adalah aplikasi mushaf Al Qur'an yang terinstal di dalam smartphone masing masing.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr. Tempat wudhu yang uni dari musholla di sisi air terjun Cilember. Air bening dan terasa amat dingin yang terus menerus mengalir selama 24 jam, berasal dari mata air pegunungan. Air untuk wudhu ini dapat langsung dikonsumsi atau diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Sungguh termasuk nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta'alaa yang maha pemurah bagi mahluk ciptaanNya yang wajib untuk disyukuri.

Dokumentasi kegiatan Rumah Qur'an Al Badr. Sesi musyawarah di tepi sungai.


Dokumentasi kegiatan Rumah Qur'an Al Badr. Musyawarah pengurus Rumah Qur'an Al Badr di alam bebas, sejuk, dan terasa begitu lepas. Segala persoalan terkait perjalanan operasional Rumah Qur'an dan segala ide ide segar, mengalir laksana sungai jernih yang mengalir di sepanjang kali.  


Musyawarah terasa menyenangkan bila ditemani oleh suara burung, suara satwa liar, dan gemericik air mengalir.


Dokumentasi kegiatan Rumah Qur'an Al Badr. Beberapa lambang bendera wisatawan mancanegara yang pernah dan sering berkunjung ke tempat ini. Kunjungan dari wisatawan di negara negara di wilayah Timur Tengah menduduki peringkat teratas.

Dokumentasi kegiatan Rumah Qur'an Al Badr. Terdapat beberapa wahana outbond berbayar di dalam area wana wisata Curug Cilember. Pada kunjungan rihlah ini, rombongan tidak menggunakan wahana outbond tersebut, sesuai agenda adalah melakukan tracking dan pendakian menuju air terjun no 1, yang berada di ketinggian di atas 900 mdpl, dengan jarak tempuh pendakian sejauh 1,5 km.



Tepat pukul 11.40, rombongan berjalan menuju ke air terjun nomer 7 untuk melihat lihat keindahan air terjun Cilember sambil mencicipi sejuknya air bening yang mengalir deras.

Pada kesempatan ini, ketua team perjalanan rihlah, ustadz Salim. Lc. berkesempatan untuk berdialog dengan seorang wisatawan dari Uni Emirat Arab, berkebangsaan Oman yang kebetulan bertemu di lokasi air terjun.

Dialog sempat berjalan beberapa saat hingga akhirnya wisatawan dari Oman tersebut menyatakan kegembiraannya dapat berdialog dengan orang Indonesia dalam bahasa Arab.

Wisatawan tersebut pun sempat menanyakan, bagaimana caranya ustadz Salim dapat lancar berdialog dengan nya dalam bahasa Arab.

Pertanyaan tersebut pun dijawab, yaitu dengan cara bersekolah di universitas jurusan Syariah dan bahasa Arab.

Jalur pendakian menuju air terjun Cilember no 5, sudah tersusun rapi dengan undakan tangga dari batu alam. Tampak papan peringatan bagi pengunjung yang tertulis dalam 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Arab.

Perjalanan selanjutnya adalah menuju ke lokasi air terjun Cilember ke 5, yang posisi nya berada 300m dari air terjun ke 7 dan 6 ini.

Dokumentasi video kegiatan Rumah Qur'an Al Badr. Fasih dan mahir dalam mengendarai sepeda motor saat bepergian sehingga tidak terbiasa untuk berjalan kaki jarak jauh, rombongan rihlah terlihat kelelahan pada etape pendakian pertama di jalur pendakian yang masih tergolong landai.

Perjalanan pun melintasi jalan setapak masuk ke dalam wilayah hutan yang cukup lebat melalui track yang menanjak cukup curam, namun sudah tertata rapi oleh undakan batu yang disusun menyerupai tangga, hingga akhirnya rombongan tiba di air terjun nomer 5 untuk menikmati keindahan alam sekitarnya, sambil beristirahat sejenak dan mendirikan sholat Dhuhur berjamaah di atas tanah di dalam keteduhan wilayah hutan.



Setelah beristirahat sejenak, rombongan pun bergerak menuju air terjun Cilember berikutnya, yaitu air terjun nomer 5. 

Dokumentasi kegiatan Rumah Qur'an Al Badr 

Dokumentasi kegiatan Rumah Qur'an Al Badr, air terjun Cilember ke 5

Bila kondisi jalan lintasan yang sebelumnya dilalui sudah tertata rapi maka pada jalur pendakian menuju lokasi air terjun ke 5 sampai air terjun yang di atas nya ( no 4,3,2, dan 1 ) sejauh sekitar 1,5km merupakan jalur ekstrim dan cukup berbahaya karena sejatinya terbentuk secara alami sebagai lintasan yang dilalui oleh aliran air ketika turun hujan yang  berada tepat di sisi jurang yang dalam yang dipenuhi pepohonan.

Dokumentasi kegiatan Rumah Qur'an Al Badr, coffebreak dalam pendakian menuju air terjun Cilember no 2 dan no 1


Dokumentasi video kegiatan Rumah Qur'an Al Badr. Mohon doa restunya agar sukses sampai air terjun no. 1, air terjun Cilember di lokasi nya yang terjauh dan tertinggi.

Melintasi jalur pendakian yang sangat curam ini mengharuskan setiap anggota untuk saling mengawasi dan menjaga rekan anggota lainnya.

Setelah melewati air terjun no 5, rombongan rihlah kembali bergerak naik menuju air terjun ke 4 dan 3.

Oleh karena keterbatasan waktu yang tersisa, rombongan rihlah pun memutuskan untuk tidak singgah di air terjun tersebut dan memilih untuk langsung melanjutkan pendakian hingga ke air terjun no 2.

Dokumentasi video kegiatan Rumah Qur'an Al Badr. Kerja sama team, saling membantu agar seluruh team sampai di tujuan dengan selamat.

Sedemikian terjalnya kondisi jalur pendakian, seluruh rombongan pun terpaksa harus mencari dan  memanfaatkan batang batang kayu yang berserakan agar masing-masing dapat memiliki pegangan yang lebih kokoh yang dapat mencegah terpeleset nya peserta dari jalur pendakian.

Dokumentsi kegiatan Rumah Qur'an Al Badr. Jalur pendakian menuju air terjun ke 2 yang sangat curam dan licin 




Dokumentasi kegiatan Rumah Qur'an Al Badr. Jalan yang menanjak menjelang sampai di air terjun Cilember no 2. Sesi pengambilan gambar dokumentasi adalah sebuah trik jitu seorang dokumenter perjalanan yang sedang merasa letih saat berjalan menanjak untuk meminta break sejenak kepada rombongan rihlah dengan rasa penuh kegembiraan, walaupun tanpa acara ngopi. Senyuman simpul pun tetap akan muncul meski sedang berada di antara rasa lelah dalam melakukan pendakian.

Di ujung jalur pendakian 

Sekitar pukul 14.00 WIB, rombongan pun akhirnya tiba di lokasi air terjun ke 2 dengan selamat.

Keindahan panorama air terjun sejenak dapat melupakan rasa lelah setelah beberapa jam lamanya berjalan di medan yang terjal.

Akan tetapi, kenyamanan yang sejenak dirasakan pun seolah hilang dengan adanya serangan sekawan pacet penghisap darah yang berdatangan.

Beberapa anggota rombongan pendakian pun sempat berdarah darah terkena pacet, saling tolong menolong bergotong royong melepaskan pacet pacet yang sudah terlanjur menempel di pergelangan tangan atau kaki.

Perlengkapan P3K pun langsung dikeluarkan untuk mengobati tangan dan kaki yang terkena serangan pacet.

Setelah kisah dramatis saling bergotong royong melepaskan Pacet selesai, rombongan pun kembali meneruskan perjalanan menuju air terjun no 1, yang berada di lokasi yang paling tinggi pada kompleks air terjun Cilember.

Akan tetapi, setibanya rombongan di persimpangan jalan menuju air terjun no 1, terdapat sebuah papan berisi peringatan agar pengunjung tidak meneruskan pendakian atau membuka jalur pendakian ke air terjun no. 1 yang hanya berjarak kurang lebih 200m dari lokasi air terjun ke 2 oleh karena medan jalan nya yang terlalu curam dan dirasa membahayakan untuk dilalui.

Rasa penasaran dan semangat yang begitu tinggi pun langsung surut seketika. Maka demi mematuhi petunjuk dan peringatan tersebut, rombongan Rumah Qur'an Al Badr pun kembali bergerak turun, menuju ke lokasi basecamp di sisi air terjun ke 7.

Dokumentasi video saat rombongan rihlah "turun gunung" untuk menuju basecamp air terjun ke 7 

Perjalanan turun pun ternyata tak kalah menantang nya bila dibandingkan dengan perjalanan saat naik.  Beberapa anggota rombongan sempat terpeleset dan terjatuh akibat tanah pijakan yang begitu labil dan licinnya.

Dalam perjalanan turun, menjelang sampai di air terjun ke 5 rombongan rihlah pun beristirahat sejenak untuk menikmati kopi seduh hangat dan makanan ringan. Saat itulah dari arah bawah datang beberapa orang wisatawan mancanegara bersama seorang pemandu jalan hendak mendaki menuju air terjun pertama.

Dokumentasi kegiatan Rumah Qur'an Al Badr. Rombongan rihlah saat berpapasan dan berdialog dalam bahasa Arab kepada wisatawan mancanegara asal kota Jeddah, Arab Saudi, sebut saja Mr. Abdullah bin Fulan yang kagum dengan keindahan alam Indonesia dan merasa gembira berjumpa dengan orang orang Indonesia yang ramah ramah.




Dokumentsi kegiatan Rumah Qur'an al Badr. Ustadz Salim. Lc. bersama Rekan Mr. Abdullah bin Fulan, sebut saja Mr. Abdurahman bin Fulan yang menyertai Mr. Abdullah bin Fulan dalam perjalanan kunjungan nya di Cilember, namun hanya sampai di air terjun ke 5 oleh karena medan pendakian yang cukup berat.



Hadiah tanda cinta bagi kaum muslimin dan para penghafal Al Qur'an dari Mr. Abdullah bin Fulan, seorang dermawan dari kota Jeddah, Arab Saudi berupa sejumlah uang tunai yang secara spontan diberikan nya kepada seluruh rombongan rihlah Rumah Qur'an Al Badr. Syukron jazakumullahu khoiron 

Setelah bertegur sapa, rombongan pun sejenak berbagi cerita mengenai pengalaman serangan pacet yang baru saja dialami rombongan rihlah.  Dalam bahasa Arab, terjadi dialog antara anggota rombongan dengan para turis mancanegara, maka ketua rombongan Rumah Qur'an Al Badr pun memperkenalkan diri kepada wisatawan mancanegara tersebut yang ternyata berasal dari Saudi Arabia, tepatnya dari kota Jeddah.

Wisatawan mancanegara tersebut pun sempat bertanya perihal bagaimana bisa lancar berbahasa Arab, yang kemudian dijawab dengan bersekolah di universitas jurusan Syariah dan bahasa Arab.

Setelah berpamitan, para wisatawan dari Jeddah tersebut langsung meneruskan perjalanan naik ke atas perbukitan. Akan tetapi selang 10 menit berlalu, para wisatawan mancanegara tersebut kembali turun, tidak melanjutkan pendakian nya.  Bisa jadi karena tidak terbiasa oleh kondisi jalur pendakian yang terjal dan cukup sulit untuk dilalui. 

Saat bertemu kembali dengan rombongan rihlah yang sedang beristirahat, wisatawan asal Jeddah tersebut kembali bertanya dalam redaksi bahasa Arab. Dialog yang terjadi adalah menanyakan untuk memastikan apakah rombongan rihlah ini penghafal Al Qur'an.  Ketua rombongan rihlah, ustadz Salim pun mengkonfirmasi bahwa seluruh anggota rombongan rihlah adalah para penghafal Al Qur'an.

Beberapa anggota rombongan rihlah ada yang sedang menghafal juz 29, ada yang sudah hafal juz Amma, ada yang baru 2/3 dari juz Amma, dan ada pula yang baru setengah bagian dari Juz Amma.

Setelah berpamitan, wisatawan mancanegara tersebut memberikan semacam hadiah yang tak terduga kepada rombongan rihlah. Secara spontan wisatawan tersebut menyerahkan hadiah tanda cinta berupa uang tunai sejumlah 700rb bagi seluruh anggota rombongan rihlah yang berjumlah 7 orang, kami ucapkan Alhamdulillah, Syukron Jazaakallahu khoiron, barakallahu fiikum.

Simfoni alam pegunungan desa Cilember yang terdokumentasikan saat dalam perjalanan pulang.

Tepat pukul 15.30 rombongan rihlah sampai di basecamp air terjun no 7 dan langsung menuju musholla untuk melaksanakan sholat Asar berjamaah.

Pukul 16.30 rombongan rihlah undur diri untuk kembali ke Jakarta dan tiba di Jakarta pukul 19.00 dengan selamat.

Alhamdulillahi robbil aalamiin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya, silahkan menulis pesan pesan anda

Postingan populer

Perjalanan RQ Al Badr sepanjang tahun 2024

Ada sebuah aturan tak tertulis yang sejak dahulu telah menjadi semacam tradisi, yaitu ketika posisi penanggalan kalender telah sampai di are...