Hari raya Idul Adha adalah puncak hari yang terbaik di antara deretan hari hari istimewa pada sepuluh hari yang pertama di setiap bulan Dzulhijjah.
Keistimewaan dari hari hari tersebut bahkan melebihi keutamaan dari pada seluruh hari yang berada di dalam bulan Ramadhan.
Keistimewaan bulan Dzulhijjah
Apabila untuk setiap amal kebaikan yang dikerjakan pada saat bulan Ramadhan ( selain puasa Ramadhan ) ganjaran pahala kebaikannya akan dilipat gandakan sebanyak 10 hingga 700 kali lipat dari amal kebaikan yang dikerjakan pada waktu waktu yang lainnya, maka untuk amal amal kebaikan yang dikerjakan khusus pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah akan memperoleh keutamaan yang lebih mulia, bahkan lebih besar nilai pahala nya bila dibandingkan dengan jihad fii sabilillah sekalipun.
Hari raya Idul Adha yang tiba di setiap tanggal 10 Dzulhijjah adalah momen istimewa dan bersejarah, dimana Rasulullah Shalallahu alayhi wasallam bersama umat Islam melakukan wuquf di Padang Arofah, yang merupakan tahapan pokok, sebagai intisari dari rangkaian ibadah haji di Tanah suci Mekkah Al Mukaromah.
Ibadah haji wada' yang dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu alayhi wasallam bersama kaum muslimin adalah suri tauladan untuk ibadah haji bagi kaum muslimin di masa masa yang kemudian.
Ibadah haji adalah penyempurna dari rukun Islam ke 5, yang merupakan perpaduan antara ibadah lahiriyah dan ibadah hati, yang mutlak memerlukan pengorbanan baik berupa harta benda, maupun tenaga sebagai wujud dari realisasi tauhid dan kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'alaa.
Ibadah haji yang diterima Allah Ta'alaa ( haji mabrur ), yaitu ikhlas dan sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkan Rasulullah Shalallahu alayhi wasallam tiada lain balasan nya adalah Surga.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, posko penerimaan dan penyaluran daging hewan QurbanSementara bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji, disyariatkan untuk beramal kebaikan seperti bersedekah, memperbanyak dzikir, berpuasa terutama di hari Arofah, serta menyembelih hewan Qurban sebagai satu bentuk ibadah sunnah muakkad untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'alaa.
Hukum menyembelih hewan qurban.
Sebagian ulama, terutama dari mahzab Hanafiyah berpendapat bahwasanya menyembelih hewan qurban pada hari raya Idul Adha atau di hari hari tasyrik merupakan ibadah yang bersifat wajib.
Sedangkan mayoritas jumhur ulama termasuk ulama dari mahzab Syafi'i menyatakan, bahwasannya menyembelih hewan qurban tersebut merupakan ibadah yang bersifat sunnah muakkad ( sunnah yang sangat dianjurkan ), tidak sampai pada derajat wajib.
Disyariatkannya menyembelih hewan qurban merupakan ketentuan yang telah tertulis baik di dalam Al Qur'an maupun di dalam teks hadits shahih.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah.
Qs. Al Kautsar : 2
Rasulullah shalallahu alayhi wasallam bersabda :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
Barangsiapa yang mendapatkan keluasan rizki, tapi tidak mau berqurban, maka jangan dekati mushalla kami.
( HR. Ahmad )
Ukuran kemampuan bagi setiap kaum muslimin jelas berbeda beda, ada yang mampu untuk berqurban setiap tahunnya secara tunai, ada yang mampu berqurban setiap 2 tahun sekali dengan cara menabung secara mandiri, ada yang mampu berqurban dengan seekor unta atau seekor sapi, ada yang mampu berqurban secara bergotong royong atau patungan untuk dapat membeli seekor sapi qurban, ada yang mampu berqurban dengan beberapa ekor kambing sekaligus, dan ada pula yang mampu berqurban dengan seekor kambing saja.
Semuanya lebih didasari oleh faktor keleluasaan ekonomi dan teknis pengadaan bagi suksesnya pelaksanaan ibadah Qurban, dengan niat mulia sebagai ikhtiar untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah serta memperoleh ganjaran pahala yang melimpah.
Menyantuni anak yatim dan santri santri penghafal Al Qur'an
Rumah Qur'an Al Badr turut menyelenggarakan penyembelihan dan penyaluran daging hewan Qurban yang akan penatalaksanaan nya akan dikerjakan secara mandiri oleh para pengurus bersama keluarga besar Rumah Qur'an Al Badr, dibantu oleh masyarakat setempat.
Dokumentasi file Rumah Qur'an Al Badr, Spanduk penerimaan hewan qurban dan penatalaksanaan penyaluran daging hewan qurban kepada kaum muslimin.
Baca pula berita terkait :
Rumah Qur'an Al Badr menerima hewan Qurban dari masyarakat
Rumah Qur'an Al Badr menerima sumbangan dan titipan hewan Qurban dari kaum muslimin untuk dikelola di Rumah Qur'an Al Badr, yang penatalaksanaan penyembelihan dan distribusi daging qurban nya in syaa Allah akan dilaksanakan pada hari Jum'at ( H + 1 Idul Adha ), tanggal 11 Dzulhijjah 1444 H, bertepatan dengan 30 Juni 2023 M di gedung wisma mitra Rumah Qur'an Al Badr, Jl. Kancil no. 14 Rt. 001 Rw. 02 Ragunan, Jakarta Selatan.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, pemasangan spanduk penerimaan dan pengelolaan hewan qurban dari masyarakat di wisma mitra Rumah Qur'an Al Badr, tempat pelaksanaan penyembelihan hewan qurban tahun 1444 H.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, pemasangan spanduk di depan jalan masuk menuju aula Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.
Sebagaimana penyelenggaraan penatalaksanaan Qurban tahun lalu, pada momen Idul Adha tahun ini Rumah Qur'an Al Badr akan memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada masyarakat dalam distribusi daging Qurban, yaitu pengantaran bagian untuk yang berqurban ( mudhohi ) maupun panitia pelaksana, dan pengantaran bagi anak anak yatim serta kepada santri santri penghafal Al Qur'an di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.
Apabila hewan qurban yang dikelola di Rumah Qur'an Al Badr dapat mencukupi jumlahnya, distribusi akan diperluas cakupan nya kepada masyarakat di sekitar Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, santri santri kecil sedang belajar Iqro di aula Rumah Qur'an Al Badr
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, sebagian santri santri pelajar dan penghafal Al Qur'an saat sedang KBM di aula Rumah Qur'an Al Badr, Jakarta.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, sebagian santri Rumah Qur'an Al Badr saat berada di aula Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, sebagian santri pelajar dan penghafal Al Qur'an dalam sebuah event di aula Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.
Baca pula berita terkait :
Pelaksanaan Qurban tahun lalu di Rumah Qur'an Al Badr
Referensi beberapa dalil tambahan mengenai ibadah Qurban dari Al Qur'an dan hadits shahih
"Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya, dan berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah.”
(QS: Al-Hajj: 34)
Penjelasan mengenai pola distribusi dari hasil penyembelihan hewan qurban tersebut tercantum di ayat yang ke 36 dan 37 :
“Maka makanlah sebagiannya (daging qurban) dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (orang yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Daging daging qurban dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”
Ibadah Qurban adalah satu bentuk Ketaatan dan Mengesakan Allah Subhanahu wa Ta'alaa ( tauhid ) :
“Katakanlah (wahai Muhammad):
Sesungguhnya shalatku, nusuk/ibadah qurbanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah rabb semesta alam.
Tidak ada sekutu bagi-Nya, aku diperintahkan seperti itu dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri.”
(QS. Al-An’am: 162)
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah.
Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun“.
( HR. Bukhari )
Dari Aisyah Radhiallahu anha, beliau berkata, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alayhi wasallam bersabda :
“Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban). Sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya.
Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah ( sebagai qurban ) di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.”
(HR. Ibn Majah dan Tirmidzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungannya, silahkan menulis pesan pesan anda