Kamis, 21 Maret 2024

Ramadhan, satu dari dua momentum terindah di sepanjang sejarah.

Dalam sistem penanggalan Hijriah, nama bulan Ramadhan menempati urutan ke-9 yang termasuk dalam kategori waktu waktu yang sangat istimewa berdasarkan sudut pandang Al Qur'an maupun redaksi hadits.

Rangkaian waktu yang sangat istimewa ini akan terus berlanjut sampai hari Raya Idul Fitri, yaitu di bulan ke-10 Hijriah ( Syawal ), yang kemudian disusul dengan datangnya momen special berikutnya yaitu hari raya Adha, di bulan ke-12 Hijriah. ( Dzulhijjah )

Apabila agama Islam menggambarkan keistimewaan 10 hari yang pertama di bulan Haji ( Dzulhijjah ) sebagai hari-hari yang terbaik di sepanjang sejarah, maka Islam juga telah melegitimasi keistimewaan dari 10 malam terakhir di bulan Ramadhan sebagai malam malam yang terbaik di sepanjang sejarah oleh karena adanya momentum malam Lailatul Qadar yang sangat istimewa.

Dalam literasi Al Qur'an maupun  hadits, keistimewaan malam Lailatul Qadr disebutkan melebihi kadar keutamaan dari 1000 bulan dari yang selain bulan Ramadhan.

Masyarakat di Indonesia lebih mengenal keberadaan bulan Ramadhan ini dengan istilah "bulan puasa", yaitu waktu yang khusus diperuntukkan bagi seluruh umat Islam untuk wajib berpuasa selama satu bulan penuh.


Dalam perjalanan sejarah, puasa Ramadhan pertama kalinya disyariatkan dengan turunnya ayat ke 185 dari surat Al Baqarah tepatnya pada hari Senin, 10 Syaban tahun ke-2 Hijriah atau satu setengah tahun setelah Rasulullah SAW dan umatnya hijrah dari Makkah ke Madinah.

Dari sejak awal perintah puasa Ramadhan diturunkan hingga Rasulullah Shalallahu alaihi Wasallam wafat, setidaknya Rasulullah Shalallahu alaihi Wassalam telah melaksanakan sembilan kali puasa Ramadhan dalam kurun waktu sembilan tahun Hijriah.


Puasa yang formalitas vs puasa yang berkualitas 

Tujuan utama dari disyariatkannya puasa di bulan Ramadhan adalah agar orang orang yang beriman memperoleh derajat ketaqwaannya dengan cara memperbanyak melakukan amal amal sholeh.

Puasa Ramadhan bukanlah hanya sekedar tidak makan dan tidak minum di waktu siang hari saja, akan tetapi puasa Ramadhan itu sebenarnya memiliki hikmah dan makna yang hendaknya harus kita ketahui bersama.

Di antara kaum muslimin ada yang memiliki kecenderungan untuk lebih mengutamakan aspek formalitas dan mengabaikan sisi kualitas dalam menjalankan ibadah puasanya.

Apabila seseorang sanggup untuk menghindar dari hal-hal yang dapat membatalkan puasanya, maka masih belum banyak yang menaruh perhatian yang besar dalam meningkatkan kualitas ibadah puasanya tersebut, seperti mengendalikan fikiran dari fikiran-fikiran buruk, atau menahan lisan dari perkataan yang tidak ada manfaatnya seperti ghibah, dan menahan pandangan mata dari sesuatu yang diharamkan.

Seseorang yang cenderung mengabaikan sisi kualitas dan hanya mengutamakan sisi formalitas di dalam ibadah puasanya sangat berpotensi menemukan kegagalan dalam meraih predikat taqwa sebagaimana yang diharapkan di dalam Al Qur'an.

Meskipun dalam tinjauan hukum syar'i status puasanya tersebut dapat dihukumi sah, akan tetapi alih alih derajat ketaqwaan yang diharapkan justru hanyalah rasa lapar dan haus saja yang didapatkannya.

Ibarat kata pepatah jauh panggang dari apinya, derajat ketaqwaan yang diharapkan pun tak dapat diperoleh.



Kiat kiat untuk meningkatkan kualitas puasa Ramadhan 

Dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, seorang muslim hendaknya memiliki niat yang kuat untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'Alaa serta berusaha untuk meraih kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

Langkah selanjutnya setelah meluruskan niat, yaitu mengetahui hikmah dan keutamaan yang didapatkan dari puasa Ramadhan 


Dari beberapa sumber literasi yang diperoleh, ada beberapa hikmah dari puasa Ramadhan yang wajib diketahui oleh umat Islam, yang di antaranya : 


1. Menjadi Manusia Bertakwa

Ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah sarana bagi setiap umat muslim untuk mempersiapkan diri menjadi manusia yang  bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'alaa. 

Allah Subhanahu  wa Ta'alaa menjanjikan pahala yang berlipat ganda untuk setiap amal kebaikan, khusus pada bulan Ramadhan. 

Bulan Ramadhan disebutkan dalam Al Quran sebagai media pencetak generasi takwa.


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".

( Al Baqarah : 183 )


2. Bukti Ketaatan Kepada Allah Subhanahu wa Ta'alaa 

Melaksanakan puasa Ramadhan dengan penuh keimanan merupakan satu bentuk usaha untuk membuktikan ketaatan kepada Allah. 

Dalam agama Islam, puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim yang sudah baligh dan sehat secara fisik maupun mental. 


3. Mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta'alaa 

Dengan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, umat muslim akan menyadari bahwa begitu banyaknya limpahan nikmat yang telah diberikan Allah yang tentunya harus disyukuri. 

Terkadang kita terlena dengan kehidupan dan lupa bahwa semua yang kita miliki merupakan karunia dari Allah Subhanahu wa Ta'Alaa.


4. Mengasah Kesabaran

Puasa Ramadhan mendidik seseorang untuk bersabar dalam menghadapi kesulitan dan rintangan dalam kehidupan. Dalam menjalankan ibadah puasa, umat muslim dituntut untuk menahan lapar, dahaga dan godaan lainnya, serta harus menahan diri dari perilaku buruk, membiasakan untuk selalu berpikir positif dan gemar dalam berdoa.


5. Terjaga dari Perbuatan Tercela

Puasa Ramadhan dapat menjaga umat muslim dari segala hal yang sia sia atau bahkan tercela, seperti di dalam hal perkataan dan perbuatan. Perkataan dan perbuatan tercela bisa merusak akhlak dan moralitas seseorang serta bisa membuatnya menjauh dari jalan kebaikan yang telah ditunjukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'Alaa dan Rasul-Nya.


6. Bulan Ramadhan sebagai ladang amal

Puasa Ramadhan memberikan hikmah bagi setiap muslim untuk meningkatkan kesungguhan dan keimanan agar diampuni dosanya dan dijadikan sebagai manusia yang bertaqwa. Dalam puasa Ramadhan, seluruh amal amal kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Subhanahu wa Ta'alaa.

Sebagaimana amal kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan ganjaran pahala nya, amal amal keburukan yang dilakukan di bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan pun dapat dilipatgandakan hitungan dosa kesalahan nya, untuk itu hendaknya setiap muslim hendaknya berhati-hati agar senantiasa terhindar dari kesalahan kesalahan.


7. Menjadi Manusia Qur'ani

Allah Subhanahu  wa Ta'alaa juga mengkhususkan bulan Ramadhan sebagai syahrul Qur'an atau bulan Al-Quran. Sebab pada bulan suci Ramadhan, diturunkanlah Al-Quran kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam. 

Menjadi manusia Qur'ani merupakan cita-cita bagi setiap umat muslim yang ingin hidup sesuai dengan ajaran Islam dan Al-Quran.

Dengan demikian akan sangat baik bagi setiap muslim untuk memperbanyak dalam membaca Al Qur'an di bulan Ramadhan ini oleh karena Allah akan memberikan ganjaran pahala 10 kebaikan untuk setiap huruf dari ayat ayat Al Qur'an yang dibacanya.


8. Meleburkan Dosa

Dalam agama Islam, meleburkan dosa merupakan sebuah konsep penting yang dianggap sebagai bentuk pengampunan atas dosa yang pernah dilakukan.

Sebagaimana diriwayatkan oleh  imam Bukhari di dalam sebuah hadits yang shahin menyatakan, barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ganjaran pahala, maka akan diampuni seluruh dosa dosa yang telah lalu.


9. Didoakan oleh para malaikat

Setiap orang yang menjalankan puasa Ramadhan akan didoakan oleh malaikat. Hal ini karena puasa Ramadhan merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling utama di dalam agama Islam.

Di sisi lainnya, masih berdasarkan hadits yang sahih dikatakan, bahwasanya doa yang dipanjatkan oleh seseorang yang sedang berpuasa termasuk doa doa yang mustajab.


10. Dibebaskan dari Api Neraka

Puasa Ramadhan memiliki banyak manfaat spiritual, salah satunya membantu umat muslim untuk terbebas dari api neraka. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam muslim bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda "Puasa dan al-Quran akan memberikan syafaat kepada seorang hamba"


11. Mengajarkan Solidaritas

Puasa Ramadhan juga mengajarkan manusia agar lebih peduli kepada sesama dan banyak melakukan sedekah. Rasa lapar dan haus juga bisa meningkatkan solidaritas sosial kepada orang miskin sehingga kita turut bisa merasakannya.


12. Melatih kedisiplinan 

Umat muslim yang menjalankan puasa Ramadhan harus disiplin sejak mulai fajar hingga berbuka. Kita harus bangun lebih awal untuk sahur dan menahan diri dari makanan dan minuman selama sepanjang hari.


13. Mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'Alaa

Puasa Ramadan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'alaa. 

Dengan melakukan ibadah puasa dan berbagai ibadah lainnya di bulan Ramadan, membuat Allah akan mendengarkan segala permohonan dan doa seorang hamba. Allah akan senantiasa mengabulkan semua permohonan hamba yang taat dalam beribadah.


Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya, silahkan menulis pesan pesan anda

Postingan populer

Perjalanan RQ Al Badr sepanjang tahun 2024

Ada sebuah aturan tak tertulis yang sejak dahulu telah menjadi semacam tradisi, yaitu ketika posisi penanggalan kalender telah sampai di are...