Sungai kehidupan
Setiap mahluk hidup tentu akan memiliki rasa cinta yang begitu besar atas segala bentuk karunia yang telah diperolehnya.
Di antara karunia terbesar dan paling istimewa yang telah dimilikinya itu ialah kehidupan.
Secara naluriah, setiap mahluk yang bernyawa pasti akan selalu berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun ia tengah berada dalam keadaannya yang serba terbatas bahkan dalam situasi yang berbahaya sekalipun.
Bagi seorang manusia yang memiliki akal, kehidupan adalah sebuah karunia yang terindah, seandainya ia mampu untuk memberinya sentuhan yang bermakna serta mengisi kehidupannya itu dengan sesuatu yang bernilai atau berharga.
• Menjawab sebuah pertanyaan
Bagaimanakah caranya agar kehidupan ini dapat menjadi begitu berharga, terasa indah dan menyenangkan ?
Jawaban sederhananya yaitu dengan cara memenuhi berbagai kebutuhan dasar yang diperlukan bagi berlangsungnya kehidupan itu sendiri.
Berbagai kebutuhan dasar yang dapat menunjang kehidupan itu di antara nya adalah berupa asupan nutrisi yang bergizi tinggi dan menyehatkan.
• Dua sisi kehidupan manusia
Setiap manusia tentu akan selalu memiliki dua sisi kehidupan yang saling membutuhkan satu sama lainnya, yaitu bagian wujud fisik jasmani dan keberadaan wujud rohani yang kemudian berpadu menjadi satu.
Agar seorang manusia bisa tetap hidup, maka keberadaan wujud fisik jasmani nya harus selalu bersama dengan keberadaan wujud rohani nya.
• Sinyal-sinyal kehidupan
Ketika suatu saat seseorang merasakan lapar hingga perut menjadi keroncongan, merasa dahaga, merasa lelah, dan tak bertenaga, sesungguhnya ia sedang menerima satu bentuk sinyal kehidupan sebagai reaksi dari fisik jasmaninya yang sedang membutuhkan asupan makanan, minuman, dan juga istirahat.
Apabila kebutuhan asupan makanan, minuman, dan juga istirahat ini tidak dipenuhi, maka fisik jasmani seseorang pun akan menjadi sakit dan lemah, bahkan dalam jangka waktu tertentu dapat berakibat pada kematian.
Dalam kaidah agama Islam asupan yang digunakan itu hendaknya memenuhi dua kriteria utama yaitu kriteria halal dan kriteria baik untuk kesehatan ( Halal & Thoyyib ).
فَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَٱشْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Maka makanlah yang halal lagi baik ( thoyyib ) dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.
( Qs An Nahl : 114 )
Demikian pula ketika seseorang tengah merasakan kegundahan atau kegelisahan di dalam hatinya, kemalasan di dalam bekerja, serta perasaan rendah diri berikut keputusasaan untuk hidup, sesungguhnya ia sedang menerima sinyal kehidupan dari sisi rohaninya yang kala itu sedang membutuhkan "asupan gizi rohani", ilmu, bimbingan, dan perawatan agar semua keluhan dan penyakit rohani dapat segera diobati.
Di antara kebutuhan nutrisi bagi ruh seseorang adalah dzikir dan membaca Al Qur'an serta mempelajari ilmu pengetahuan agama.
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ ٢٨
( Yaitu ) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.
( Qs Ar Rad : 28 )
Apabila dengan dzikir hati dapat menjadi tenteram, maka dengan bekal ilmu pengetahuan agama, kehidupan seseorang akan menjadi selamat dan sejahtera.
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
“Katakanlah, ‘tidak mungkin disamakan antara orang-orang yang berilmu dan orang-orang yang tidak berilmu.”
( QS Az Zumar : 9 )
Sehingga, sebagaimana fisik jasmani manusia, wujud rohani seseorang pun memiliki kebutuhannya yang tersendiri agar keduanya bisa sama sama hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya.
• Al Qur'an dan hadits sebagai sumber kehidupan
Dalam redaksional ayat Al Qur'an terdapat sebuah informasi yang sangat berkenaan dengan kehidupan.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَجِيبُوا۟ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَقَلْبِهِۦ وَأَنَّهُۥٓ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.
( Al Anfal : 24 )
Seruan atau ajakan tersebut merupakan sumber kehidupan yang tentunya telah begitu lengkap tertulis di dalam Al Qur'an dan hadits hadits yang mulia.
Sehingga dengan membaca, mempelajari Al Qur'an beserta dengan hadits-hadits nabi yang mulia, dan melaksanakan ajakan-ajakan kebaikan yang terkandung di dalamnya merupakan satu bentuk cara terbaik bagi setiap manusia untuk memuliakan hidup dan kehidupannya.
Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, seorang santri sedang belajar membaca Al Qur'an, satu bentuk cara terbaik untuk memuliakan kehidupan yang telah dimilikinya sejak usia dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungannya, silahkan menulis pesan pesan anda