Jumat, 06 Oktober 2023

Editorial Oktober 2023, RQ Al Badr

Cahaya penerang di setiap zaman 
Ditulis oleh team redaksi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta ©


Seorang tokoh pemerhati sosial dan kemasyarakatan terkenal dari Eropa yang hidup di awal abad ke 20, Karl Mannheim telah menggagas sebuah teori mengenai keberadaan dan kondisi masyarakat lintas zaman.

Ilustrasi silih bergantinya generasi di dalam masyarakat, sumber gambar ilustrasi dari : Google 


Berdasarkan teori yang disampaikannya tersebut, secara singkat dapat disimpulkan bahwasanya bagi setiap kelahiran atau kemunculan sebuah generasi baru di tengah tengah masyarakat, secara langsung akan menggantikan eksistensi generasi masyarakat yang sebelumnya setahap demi setahap hingga generasi yang terdahulu itu pun pada akhirnya akan punah ditelan oleh zaman.

Perubahan demi perubahan atau dinamika sosial yang terus berlangsung di tengah masyarakat, yang disertai dengan laju perkembangan zaman dan teknologi diyakini telah turut memberikan andil yang sangat besar dalam membentuk sifat sifat serta karakter unik dari sebuah generasi masyarakat baru, yang bisa jadi akan sangat berbeda tipikalnya dari generasi generasi masyarakat yang sebelumnya.

Keberadaan dari setiap kelompok generasi masyarakat tentunya tak akan pernah terlepas dari rangkaian sejarah dunia dan peristiwa peristiwa global yang akan turut mempengaruhi serta membentuk sifat serta perilaku dari masyarakat tersebut.



Peta generasi masyarakat modern

Pada awal abad ke 21, para ahli sosial dan kemasyarakatan modern telah mengemukakan pendapat, bahwa rentang waktu di antara penghujung abad ke 20 atau sekitar tahun 1995 M hingga pada sekitar satu dekade pada permulaan abad ke 21 atau sekitar tahun 2010 M, adalah masa masa bersejarah bagi terlahirnya sebuah kelompok generasi yang baru di tengah masyarakat modern yang hidup dengan berbagai fasilitas, kemajuan dan penerapan teknologi digital. 
Oleh para ahli Sosial kemasyarakatan, kelompok generasi masyarakat tersebut kemudian dinamakan sebagai "Generasi Z".

Sementara, untuk generasi pendahulu yang telah ada sebelum lahirnya "Generasi Z", anggaplah saja bernama "Generasi Y" dengan rentang masa kelahiran antara tahun 1977 M - 1994  M, telah disebut-sebut sebagai "Generasi pembatas" ( Generasi transisi ) antara masa teknologi analog klasik dengan permulaan era moderenisasi teknologi digital.

Berdasarkan perhitungan di atas kertas, keberadaan kelompok masyarakat "Generasi Y" yang masih hidup pada saat ini, di tahun 2023 M diperkirakan telah mencapai usia di antara 29 hingga 46 tahun.

Sedangkan untuk kelompok masyarakat yang lebih terdahulu lagi dari "Generasi Y", anggaplah saja sebagai "Generasi X" dengan rentang masa kelahiran antara tahun 1965 M - 1976 M, merupakan generasi masyarakat era klasik di mana teknologi berbasis analog dan konvensional masih begitu mendominasi, sementara teknologi digital pada saat itu masih belum begitu pesat berkembang.

Keberadaan kelompok masyarakat "Generasi X" yang masih hidup hingga saat ini di tahun 2023 M, menurut perhitungannya diperkirakan telah berusia di antara 47 hingga 58 tahun.

Di sisi lainnya, untuk kelompok generasi masyarakat yang saat ini, di tahun 2023 M telah berusia sekitar 60 tahun ke atas adalah kelompok masyarakat klasik yang sangat mungkin masih memiliki  karakter yang konservatif baik dari segi cara berfikir, kepribadian, maupun gaya hidupnya.



Generasi teranyar masa kini

Sesuai dengan sistematika pada susunan alfabet latin, penamaan "Generasi Z" dianggap mewakili urutan huruf yang paling akhir setelah sederetan huruf huruf latin sebelumnya seperti X,Y, dan seterusnya.

Setelah rentang waktu bagi terlahirnya kelompok masyarakat "Generasi Z" ini selesai, generasi masyarakat baru yang akan muncul berikutnya kemudian dikembalikan lagi penamaannya sesuai dengan urutan huruf paling awal dari deret alfabet latin, yaitu huruf "A" ( Generasi Alfa ). Maka di masa masa sekarang ini, antara tahun 2011 M - 2025 M merupakan tentang waktu bagi kemunculan kelompok masyarakat generasi di masa depan, yang kemudian dapat disebut sebagai "Generasi A" ( Alfa ).

Di masa mendatang, eksistensi "Generasi A" ( Alfa ) ini kelak akan menggeser dan menggantikan keberadaan dari kelompok masyarakat generasi pendahulunya, yaitu "Generasi Z".



Karakteristik generasi teranyar saat ini

Dapat disimpulkan, berdasarkan rentang masa tahun  tahun kelahirannya, keadaan generasi masyarakat yang teranyar pada saat tulisan ini selesai dibuat, sebutlah saja sebagai "Generasi Alfa", usianya masih relatif sangat muda. Karena generasi  teranyar ini baru menginjak usia di antara 0 hingga 12 tahun, sehingga belumlah dapat diketahui dengan jelas tentang sifat sifat dan karakteristiknya.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, anak anak zaman sekarang sebagai bagian dari "Generasi Alfa" sedang bermain bersama di sebuah pelataran. Sebuah momen berharga ditengah serbuan gadget yang banyak menyita waktu generasi muda.


Akan tetapi, sungguh karakteristik kelompok masyarakat "Generasi Alfa" ini tidak akan jauh berbeda dengan kelompok masyarakat generasi sebelumnya ( "Generasi Z" ) yang saat ini, di tahun 2023 M telah menginjak usia antara 13 hingga 28 tahun, dengan ciri khas sebagai kaum sangat pandai, akan tetapi begitu sangat bergantung pada produk produk berteknologi tinggi.



Problematika Zaman modern 

Sebagian kalangan di dalam masyarakat, terutama yang termasuk pada kalangan generasi generasi sebelum munculnya "Generasi Z", barangkali akan merasa sangat kaget, heran, bahkan bersikap skeptis terhadap sifat khas bawaan, sisi negatif serta perilaku unik dari kelompok masyarakat "Generasi Z" ini.

Betapa norma norma dalam kehidupan bermasyarakat, etika pergaulan, dan pranata pranata sosial yang sejak dahulu dirasakan begitu sakralnya dan terpelihara, saat ini seolah sedang berjalan cepat ke arah belakang menuju pada titik ekstrim degradasi yang seolah nyaris tak dapat dibendung lagi.

Beragam kritik dan ungkapan rasa kesedihan serta kekecewaan dari kelompok masyarakat yang mewakili kalangan "Generasi masa lampau" ramai menjadi topik perbincangan hangat, baik di level obrolan antar tetangga, diskusi publik di media massa, bahkan sampai membanjiri ruang ruang seminar di media media sosial dan komunikasi.

Ada apakah gerangan sebenarnya saat ini ?
Mengapa begitu cepatnya dunia berubah ?, Sementara sebagian besar komponen masyarakat ternyata masih enggan untuk beranjak dari "ketenangan" dan kedamaian hidup di masa lampau, dan merasa begitu asing bila harus berhadapan langsung dengan situasi zaman kekinian.

Apabila kita mau menelaah secara mendalam, semua perubahan perubahan sosial dan dinamika masyarakat yang saat ini sedang hangat diperbincangkan tersebut  sesungguhnya merupakan hasil nyata dari perkembangan pesat yang begitu fundamental dari berbagai bidang kehidupan, terutama bidang ilmu pengetahuan ( sains ) serta teknologi informasi.

Fenomena perkembangan zaman dan silih bergantinya generasi ini sebenarnya telah lama dikenal di dalam literatur literatur primer khazanah ilmu agama Islam, seperti dalam Al Qur'an dan As Sunnah.
Telah nyata disimpulkan, bahwasanya Al Qur'an dan As Sunnah merupakan sarana terbaik untuk mengarungi kehidupan dengan aman dan sukses bagi setiap generasi di dalam masyarakat, di manapun, dan di zaman apapun waktunya mereka berada.



Cahaya di setiap Zaman

Lebih dari 1400 tahun silam, pada sebuah masa yang sangat jauh berselang dari zaman sekarang ini, kabar berita mengenai fenomena silih bergantinya zaman dan generasi yang terjadi di dalam masyarakat telah disampaikan dengan amat jelas oleh seseorang yang menyandang predikat sebagai tokoh terbaik sepanjang sejarah, dialah Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam.

Dalam sebuah pernyataan yang dibacakannya, beliau shalallahu alayhi wasallam telah menyampaikan sebuah pesan mengenai keberadaan beliau sebagai seorang utusan dari penguasa alam semesta, berikut dengan tugas tugas mulia yang diembannya, berkhidmah untuk membimbing seluruh umat manusia yang berada di segala penjuru dunia, dan berada di setiap zaman dan keadaan.
Demikian inilah yang telah disampaikannya kepada masyarakat di seluruh dunia :

وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu ( Muhammad ), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam".

( Qs Al Anbiya : 107 )


Dalam perjalanan tugas mulianya, hingga pada akhirnya beliau pun berpindah dan menetap di suatu tempat yang bernama Yatsrib, atau sekarang lebih dikenal sebagai kota Madinah. Beliau pun menerima serangkaian kabar berita, yaitu berupa petunjuk Al Qur'anul Karim bagi seluruh kalangan yang berada di muka bumi 


الٓرۚ كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ لِتُخۡرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ 

Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”.

( Q.S. Ibrahim, 14 : 1 )


Kehidupan sosial dan kemasyarakatan baik yang berada pada zaman kenabian sampai pada zaman sekarang ini bahkan hingga di zaman yang akan datang nanti, pada dasarnya akan selalu terikat dengan hukum-hukum alam seperti yang telah ditetapkan oleh Sang penguasa jagad raya ini sebagai sebuah "Sunatullah". 

Sebagaimana hukum hukum alam yang berlaku di jagad semesta, hukum-hukum yang berlaku di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan juga telah memiliki sifat yang pasti.

Peralihan eksistensi dari satu generasi masyarakat kepada generasi masyarakat berikutnya juga telah digariskan sebagai suatu pola yang penuh dengan kepastian. 


سُنَّةَ ٱللَّهِ فِي ٱلَّذِينَ خَلَوۡاْ مِن قَبۡلُۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبۡدِيلٗا 

Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum (mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah”.

( Qs Al Ahzab : 62 )



Sebuah contoh dari hukum sosial kemasyarakatan yang juga merupakan sunnatullah, ialah sebuah keadaan apabila di tengah tengah suatu masyarakat yang begitu  permisifnya telah menganggap biasa bahkan membiarkan terjadinya perkara perkara kemungkaran, maka dapat dipastikan yang akan terjadi adalah berikutnya beragam kekacauan dan kebinasaan.

Siklus kehidupan suatu umat manusia yang ditetapkan dalam hukum sosial kemasyarakatan akan selalu melalui empat tahapan periode, yaitu periode pembentukan generasi, kemudian dilanjutkan dengan periode generasi yang berjuang keras, kemudian kemunculan generasi yang menikmati hasil perjuangan, hingga akhirnya ditutup dengan generasi yang melakukan kerusakan dan kehancurannya.

Setiap generasi umat manusia pada akhirnya akan mengalami masa masa kemunduran bahkan kehancurannya sebagaimana disebutkan al-Qur’an surah Al A'raf : 34 

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٞۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمۡ لَا يَسۡتَأۡخِرُونَ سَاعَةٗ وَلَا يَسۡتَقۡدِمُونَ 

Tiap-tiap umat mempunyai; batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya”.




Al Qur'an sebagai petunjuk yang terbaik di setiap Zaman

Banyak fenomena yang terjadi di masa masa sekarang ini, di saat ramai segolongan masyarakat yang menyuarakan pandangan kelompoknya atas dasar menjunjung tinggi demokrasi dan nilai nilai hak azasi manusia dengan beragam pernyataan pernyataan yang kontroversial, bahwa agama Islam merupakan sebuah faktor penghalang terbesar bagi kebebasannya dalam berfikir, meraih kesuksesan, dan kenyamanan hidup bagi seseorang di tengah masyarakat.

Kaum muslimin sebagai masyarakat mayoritas di Indonesia adalah himpunan besar sumber daya manusia ( SDM ) yang jelas akan sangat berhajat pada Al Qur'an dan As Sunnah sebagai pedoman di dalam mengarungi samudera kehidupan. 
Dalam sebuah redaksional ayat disebutkan :

قال الله تعالى؛
 مَآ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡقُرۡءَانَ لِتَشۡقَىٰٓ

Kami tidak menurunkan Al-Qur`an ini kepadamu agar kamu menjadi susah.” 

إِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَن يَخْشَىٰ

 “Melainkan Al-Qur’an sebagai peringatan bagi orang yang takut kepada Allah.”


Ayat mulia yang berada pada permulaan surah Thaha tersebut merupakan penegasan dari Allah Ta’ala bahwa Al Qur’an diturunkan bukan untuk membuat manusia menjadi susah, berat, sengsara, atau bahkan menderita. 
Justru sebaliknya, secara mafhum mukholafah ( penafsiran berseberangan ) makna yang terkandung dari ayat ini adalah Al Qur’an itu diturunkan justru untuk membuat manusia hidup bahagia.

Penyebutan redaksi "Engkau / Kamu", bertujuan untuk mewakili umat manusia secara umum yang meliputi setiap suku bangsa, di setiap tempat, dan di setiap waktu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya Al Qur'an merupakan pedoman yang terbaik dan abadi di sepanjang masa.

Al Qur'an dan As Sunnah sebagai pedoman dasar sungguh sangat elastis dan sangat adaptif dalam menyikapi dinamika masyarakat, perkembangan zaman, sains, dan teknologi.
Al Qur'an dan As Sunnah niscaya akan mampu dalam memberikan tuntunan kehidupan sekaligus menjawab tantangan perkembangan zaman melalui kaidah tatacara kehidupan manusia modern sesuai syariat ( fiqih muamalah modern / kontemporer ).

Hal tersebut sebagaimana sebuah pesan yang telah disampaikan oleh Rasulullah shalallahu alayhi wasallam :


إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ

"Sesungguhnya agama Islam itu mudah".

( HR. Bukhari no. 39 ).


Segala petunjuk dalam agama Islam yang sifatnya berupa larangan sesungguhnya merupakan satu bentuk rambu rambu penjagaan bagi keselamatan kehidupan manusia, dan setiap bentuk perintah yang disampaikannya hakikatnya adalah kebaikan kebaikan yang bermanfaat yang dilaksanakan sesuai dengan kadar kemampuan setiap individu masyarakat.

Sebagai penyampai risalah, beliau shalallahu alayhi wasallam menyampaikan suatu bentuk toleransi dan kemudahan sebagai bentuk kasih sayang yang ada di dalam agama Islam :


مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Apa yang aku larang hendaklah kalian menjauhinya, dan apa yang aku perintahkan maka lakukanlah semampu kalian"

( HR. Bukhari dan Muslim )


Kesusahan kesusahan tentu bisa dihindari dan beragam kebahagiaan tentu dapat diraih jika manusia mau menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan tadzkirah, yaitu rambu-rambu peringatan dalam menjalani hidupnya.

Apabila seseorang berkenan untuk memperhatikan sebuah redaksional ayat Al Qur'an berikut ini, tentu ia akan berkeyakinan bahwasanya Islam adalah rahmatan lil alamiin, penuh kedamaian, dan sangat jauh dari sifat sifat yang kasar, keras, dan ekstrimis sebagaimana yang disampaikan oleh segelintir oknum masyarakat :


فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu ( Muhammad ) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

( Qs. Ali 'Imran 159 )



Kalam penutup 

Rumah Qur'an Al Badr sebagai bagian dari lembaga pendidikan Islam mengajak kepada masyarakat kaum muslimin untuk kembali kepada fitrahnya dengan kembali mempelajari dasar dasar dinul Islam.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, bimbingan belajar Al Qur'an untuk anak usia sekolah, satu di antara komitmen Rumah Qur'an Al Badr dalam menjaga dan mempersiapkan kualitas taqwa "Generasi Alfa" generasi muda teranyar di Indonesia saat ini.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, bimbingan belajar Al Qur'an untuk para ayah, satu di antara komitmen Rumah Qur'an Al Badr dalam menjaga dan mempersiapkan kualitas taqwa "Generasi X dan Generasi Y" generasi para orang tua bagi anak anak nya yang sekarang menjadi "Generasi Z dan Generasi Alfa", generasi teranyar di Indonesia saat ini.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, bimbingan belajar Al Qur'an untuk para ibu, satu di antara komitmen Rumah Qur'an Al Badr dalam menjaga dan mempersiapkan kualitas taqwa "Generasi X dan Generasi Y" generasi para orang tua bagi anak anak nya yang sekarang menjadi "Generasi Z dan Generasi Alfa", generasi teranyar di Indonesia saat ini.


Mempersiapkan generasi muda penerus pembangunan Indonesia, melalui sektor pendidikan Islam dengan segenap dukungan baik berupa dukungan moril maupun materi, yang semuanya in syaa Allah merupakan bagian dari amal sholeh yang berguna di sepanjang masa.


Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.


Jakarta, Rabiul Awal 1445 H / Oktober 2023 M
Team redaksi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta 










Sabtu, 23 September 2023

Tasyakuran Khotmil Qur'an para santri Rumah Qur'an Al Badr

Khatam Al Qur'an merupakan salah satu momen paling bersejarah dalam hidup seorang Muslim. Ini adalah saat di mana seseorang telah menyelesaikan bacaan Al Qur'an nya secara langsung di hadapan guru ngajinya.

Kami di Rumah Qur'an Al Badr telah mengadakan tasyakuran atas pencapaian ini bersama jamaah santri kami yang tercinta paha hari Senin, bertepatan  dengan tanggal 11 September 2023. 

Terselenggaranya acara tasyakuran Khatam Quran ini memiliki makna yang lebih mendalam dengan kehadiran Bapak Rahman, yang saat ini menjabat sebagai ketua RT 001 RW 009 Kelurahan Ragunan.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 

Sebagai tokoh masyarakat, beliau senantiasa memberikan  dukungan dalam perjalanan kami di Rumah Qur'an Al Badr menuju pada sikap dan pemahaman yang lebih baik dari  masyarakat terutama kaum muslimin terhadap Al Qur'an.

Secara keseluruhan, perhelatan tasyakuran  khotmil Qur'an tersebut di hadiri juga oleh para jamaah dari Rumah Qur'an Al Badr, yang terdiri jamaah Rumah Qur'an Al Badr RT 001 RW 009 Kelurahan Ragunan, dan Jamaah dari wisma mitra 2, cabang Rumah Qur'an Al Badr yang berlokasi di RT 008 RW 002 Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan.


Acara tasyakuran khatam Al Qur'an ini berlangsung dengan berbagai kegiatan yang meriah dan bermakna, antara lain :


1. Sambutan dari Ketua RT 001 RW 009

Alhamdulillah bahwasanya di dalam kata sambutannya, beliau selalu berkenan untuk mendukung kami dalam setiap kegiatan-kegiatan di Rumah Qur'an Al Badr baik dalam kegiatan pendidikan maupun sosial dan lainnya.


2. Pembacaan paruh terakhir dari Al Qur'an Juz ke 30.

Kami melanjutkan acara dengan pembacaan surat-surat pada setengah  juz yang terakhir dari Al Qur'an oleh peserta / Jamaah secara bersama-sama yang menjadi momen yang sangat penting dan sangat khidmat yang di pimpin langsung Oleh Guru sekaligus Ketua Yayasan Rumah Qur'an Al Badr yaitu Ustadz Salim. Lc.

Dokumentasi video Rumah Qur'an Al Badr, pembacaan tilawah Al Qur'an paruh terakhir juz ke 30 ( Juz Amma ).


3. Doa Bersama Khotmil Qur'an.

Doa bersama yang langsung di pimpin oleh Guru di Rumah Qur'an Al Badr yaitu Ustadz Salim. Lc. sebagai wujud rasa syukur dan memohon kepada Allah Subhanahu  wa Ta'Alaa agar senantiasa melimpahkan keberkahan kepada semua peserta / jamaah khatam Quran di Rumah Qur'an Al Badr.


4. Tausiah dan motifasi singkat.

Setelah pembacaan surat-surat juz terakhir dalam Al Qur'an, acara selanjutnya di lanjutkan dengan taushiah yg di sampaikan Oleh salah seorang guru di Rumah Qur'an Al Badr yaitu Ustadz Aldi. Sy.

Dalam tausiyahnya tersebut, ustadz Aldi. Sy. yang juga sebagai guru mengaji di Rumah Qur'an Al Badr membuka rangkaian nasihatnya kepada seluruh peserta Khotmil Qur'an dan masyarakat pada umumnya dengan membawakan sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh imam Muslim.

Dari Abu Umamah رضي الله عنه beliau menyampaikan dari Nabi Sholallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda :

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” 

[HR. Muslim, no. 804]



Di dalam kitab Al-Bahru Al-Muhith terdapat sebuah kata istilah “Shohibul Qur’an”.

Apakah itu shohibul quran ? 

Shohibul Qur'an yaitu teman atau kerabat Al-Qur’an, maka disampaikan dalam kitab itu,  “Orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isi kandungannya itulah shohibul qur’an, dan itulah orang yang berhak menerima syafaat Al Qur’an pada hari kiamat, yang akan menjadi hujjah yang baik atau buruk bagi diri kita sendiri".

Dalam hadist ini juga kita bisa melihat bagaimana Allah Subhanahuwata’ala memerintahkan kepada kita agar berlomba-lomba untuk senantiasa membuka dan membaca Al-qur’an di mana pun dan kapan pun kita berada.

Senantiasa membaca, dan mempelajari Al Qur'an pada setiap waktu, bukan saja khusus hanya untuk mengejar khatam Qur'an di bulan Ramadhan, terkecuali di dalam keadaan-keadaan tertentu seperti yang telah masyhur, contohnya adalah larangan membaca qur’an ketika sedang buang hajat di dalam kamar mandi. 

Bertaqwalah di mana saja kalian berada dengan akhlak Al Qur'an.


Demikianlah ringkasan taushiyah yang  disampaikan sebagai motivasi untuk kita semua agar senantiasa dekat dengan qur’an dan mengamalkannya di dalam  keseharian, sebagai  sebuah  ikhtiar untuk mencontoh atau setidaknya mendekati pada ciri dan kebiasaan para “Shohibul Qur’an”, yaitu orang orang yang senantiasa membaca dan mengamalkan Al-Qur’an.


5. Makan Malam Bersama.

Tak lupa, kami juga menutup acara ini dengan makan malam bersama, di mana kami dapat menjalin hubungan yang lebih erat dan bersilaturahmi.

Acara pamungkas jamuan makan malam bersama ini bertema "Dari kita, oleh kita, dan untuk kita semua" dengan menu utama hidangan khas Nasi Kebuli ala Timur Tengah, dengan paduan lauk pauk khas Indonesia.

Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, banyak di antara jamaah santri Rumah Qur'an Al Badr yang juga turut hadir sambil membawa sumbangan hidangan masing masing untuk dinikmati bersama dalam acara jamuan makan malam tersebut.


Acara tasyakuran khatam Al Qur'an ini merupakan wujud syukur kami atas nikmat Allah SWT yang tak terhingga, dan juga sebagai bentuk apresiasi kami kepada Bapak Ketua RT 001 RW 009 Kelurahan Ragunan dan seluruh jamaah pengajian yang telah mendukung kami selama perjalanan pendidikan  Al Qur'an di Rumah  Qur'an Al Badr.

Kami berharap acara ini dapat menjadi momen yang penuh berkah dan kebahagiaan bagi semua yang hadir. Semoga kita semua terus diberkahi dalam perjalanan kita dalam memahami dan mengamalkan ajaran Al Qur'an. Akhir kalam, kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan  semuanya.

Jumat, 08 September 2023

Buku raport terbaik santri RQ Al Badr

Pada kesempatan kali ini, team Rumah Qur'an Al Badr akan kembali menampilkan serta membahas secara ringkas buku raport yang berisi catatan perkembangan dan prestasi belajar para santri yang sedang belajar mengaji di Rumah Qur'an Al Badr.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 

Menyebutkannya dengan predikat "raport yang terbaik" adalah sebagai suatu bentuk  penghargaan atas keistiqomahan dan kesabaran seluruh santri di Rumah Qur'an Al Badr di dalam mengikuti kegiatan belajar, yang in syaa Allah akan tercatat pula sebagai amalan sholih dalam bentuk jihad fii Sabilillah di bidang tholabul ilmi.


Makna filosofis "buku raport terbaik"

Setiap santri pelajar yang sedang menimba ilmu khususnya bidang ulumul Qur'an di Rumah Qur'an Al Badr adalah bagian dari keluarga besar santri dan santriwati Rumah Qur'an Al Badr.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 

Santri pelajar yang berada di Rumah Qur'an Al Badr terdiri dari beberapa kalangan, mulai dari kelompok santri rentang usia sekolah ( SD, SMP ), hingga kelompok santri dewasa ( SMA ke atas ), serta santri kelompok masyarakat umum, baik dari kalangan laki-laki / Ikhwan, maupun perempuan / akhwat.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 

Setiap individu santri pelajar tentu saja akan memiliki karakteristiknya masing masing, baik di dalam hal kecepatan memahami, kemampuan dalam menghafal pelajaran, hingga tingkat kecepatan dalam menghafal Al Qur'an.

Dengan berbekal kesabaran dan keistiqomahan serta semangat yang tinggi di dalam belajar, setiap santri pelajar dari seluruh kelompok usia tersebut akan memiliki kesempatan yang sama pula untuk dapat meraih keberkahan ilmu agama Islam, sesuai dengan tingkat kemampuannya masing masing.

Karena sejatinya, kepandaian dan kecerdasan seseorang sesungguhnya merupakan karunia dari Allah Subhanahu wa Ta'alaa.

Hanya berkat taufiq dan pertolongan Nya lah, seseorang akan mampu untuk beristiqomah / konsisten di dalam menuntut ilmu, sebagai satu bentuk amal amal kebajikan yang utama, seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shalallahu Alayhi Wassalam :


Dari Aisyah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat / mendapatkan sesuatu yang dia sukai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

Segala puji hanya milik Allah yang dengan segala nikmatnya segala amal kebaikan menjadi sempurna.’

Dan ketika beliau mendapatkan sesuatu yang tidak disukai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,

الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

Segala puji hanya milik Allah atas setiap keadaan’.”

( Hadits hasan Riwayat Ibnu Majah )


Secara eksplisit, hadits tersebut mempunyai makna yang amat luas dan mendalam.

Setiap keberhasilan dan prestasi yang gemilang di dalam belajar hanya akan dapat terwujud berkat nikmat dan pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta'Alaa saja.

Sebaliknya, akan selalu terselip untaian hikmah hikmah yang tersembunyi untuk setiap kekurangan dan kesulitan yang dapat terjadi di dalam kehidupan, termasuk di dalamnya adalah prestasi belajar.

Maka, baik santri pelajar yang berprestasi tinggi ataupun santri yang biasa biasa saja prestasi belajarnya, semuanya tetap akan menjadi yang terbaik di dalam versi pribadinya masing masing, oleh karena kesabaran dan keistiqamahannya di dalam menuntut ilmu.


Senada dengan hal tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Bersyukur Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Bersabar Itu pun baik baginya.” 

(HR. Muslim, no. 2999)


Mengukur tingkat keistiqomahan santri dalam belajar

Seperti halnya ketentuan umum yang menjadi patokan di hampir seluruh lembaga lembaga pendidikan, tingkat persentasi kehadiran santri dalam mengikuti kegiatan belajar ( KBM ) merupakan parameter utama yang digunakan untuk mengukur tingkat keistiqomahan seorang santri dalam belajar.



Ketidak hadiran santri di kelas pada saat jadwal kegiatan belajar tengah berlangsung apabila tanpa disertai oleh keterangan yang jelas ( alpa ), merupakan satu indikasi adanya ketidak seriusan santri di dalam mengikuti pelajaran.

Sedangkan persentasi ketidakhadiran santri oleh karena izin, di satu sisi masih dapat diberikan kesempatan bilamana perizinan memang benar benar diperlukan. Akan tetapi di sisi lainnya, seorang santri hendaknya sedapat mungkin untuk tidak terlalu mudah dalam mengajukan perizinan, oleh karena jadwal belajar ( KBM ) yang telah ditetapkan harus ditepati dengan komitmen bersama.

Akan tetapi, masih terdapat satu kemungkinan lagi yang dapat menyebabkan ketidakhadiran santri di saat jadwal kegiatan belajar ( KBM ) tengah berlangsung, yaitu kondisi kesehatan santri yang sedang terganggu ( sakit ). Untuk itu perlu adanya tindakan pencegahan / preventif agar kondisi santri senantiasa berada dalam keadaan yang prima, sehingga dapat mengikuti jadwal belajar dengan sebaik baiknya.

Seorang peserta didik ( santri / siswa ) meskipun bukan tergolong santri yang cerdas dan berprestasi tinggi, sesungguhnya tergolong sebagai santri / siswa yang istimewa oleh karena keistiqomahannya dalam belajar.

Untuk itu mutlak diperlukan adalah komitmen, dedikasi,  dan peran serta aktif dari para orang tua ( walisantri ) di dalam mempersiapkan kondisi putra dan putrinya agar dapat mengikuti seluruh materi pelajaran seperti yang telah dijadwalkan secara konsisten ( Istiqomah ).

Sorang santri, khususnya santri kategori anak usia sekolah tetaplah sebagai anak anak pada umumnya yang masih kental dengan dunia bermain dan sifat khasnya yang masih membutuhkan bimbingan dengan hikmah dan penuh kasih sayang dari kedua orangtuanya.

Pendidikan agama Islam bagi setiap putra dan putri, sesungguhnya adalah investasi masa depan bagi setiap orang tua dalam mempersiapkan keselamatan dan kemudahan, baik untuk urusan di dunia maupun di akhirat nanti.



Buku Raport terbaik santri Rumah Qur'an Al Badr, periode Safar 1445 H / September 2023 M.

Dalam postingan kali ini akan ditampilkan data prestasi dan perkembangan belajar para santri Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.

Data prestasi santri Rumah Qur'an Al Badr cabang Salawati Tengah, Papua Barat akan ditampilkan pada kesempatan mendatang, in syaa Allah


Kelompok santri kelas anak usia sekolah



Halaqah 1, dibimbing oleh ustadzah Badriyah. S.Pd. Terdiri dari 11 orang siswa / santri aktif, dengan bahasan tertinggi berada pada pembahasan Iqro jilid ke 4. Jadwal KBM di gedung aula RQ Al Badr, setiap hari Senin sampai Rabu, ba'da Asar sampai selesai.




Halaqah 2, dibimbing oleh ustadz Salim. Lc. Terdiri dari 11 orang siswa / santri aktif, dengan bahasan tertinggi berada pada pembahasan tilawah Al Qur'an juz ke 5 dengan jadwal KBM setiap hari Senin sampai Rabu, bertempat di wisma mitra II RQ Al Badr, ba'da Asar sampai selesai. Di halaqah 2 ini, terdapat tiga orang santri yang sudah memiliki hafalan 50% dari Juz ke 30 ( juz Amma )




Halaqah 3, dibimbing oleh ustadz Salim. Lc. Terdiri dari 10 orang siswa / santri aktif, dengan bahasan tertinggi berada pada pembahasan tilawah Al Qur'an juz ke 6 dengan jadwal KBM setiap hari Kamis sampai Sabtu, bertempat di wisma mitra I RQ Al Badr, ba'da Asar sampai selesai. Di halaqah 3 ini, terdapat dua orang santri yang sudah hafal Juz ke 30 ( juz Amma )




Halaqah 4, dibimbing oleh ustadzah Badriyah. S.Pd. Terdiri dari 10 orang siswa / santri aktif, dengan bahasan tertinggi berada pada pembahasan Iqro jilid ke 6. Jadwal KBM di gedung aula RQ Al Badr, setiap hari Kamis sampai Sabtu, ba'da Asar sampai selesai.




Halaqah 5 ( Maghrib mengaji ), dibimbing oleh ustadz Rizki. Terdiri dari 10 orang siswa / santri aktif, dengan bahasan tertinggi berada pada pembahasan Iqro jilid ke 4. Jadwal KBM di gedung aula RQ Al Badr, setiap hari Kamis sampai Sabtu, ba'da Maghrib sampai selesai.





Halaqah 6, dibimbing oleh ustadz Rizki. Terdiri dari 11 orang siswa / santri aktif, dengan bahasan tertinggi berada pada pembahasan Iqro jilid ke 3. Jadwal KBM di wisma mitra II RQ Al Badr, setiap hari Senin sampai Rabu, ba'da Asar sampai selesai.




Halaqah 7, dibimbing oleh ustadz Aldi. Sy. Terdiri dari 10 orang siswa / santri aktif, dengan bahasan tertinggi berada pada pembahasan Iqro jilid ke 2. Jadwal KBM di wisma mitra II RQ Al Badr, setiap hari Kamis sampai Sabtu, ba'da Asar sampai selesai.


Halaqah 8 ( Maghrib mengaji ), dibimbing oleh ustadz Aldi. Sy. Terdiri dari 10 orang siswa / santri aktif, dengan bahasan tertinggi berada pada pembahasan Iqro jilid ke 1. Jadwal KBM di wisma mitra II RQ Al Badr, setiap hari Senin sampai Rabu, ba'da Maghrib sampai selesai.


Keterangan : tabel data belum tersedia 



Kelompok dewasa, santri perempuan / akhwat 



Halaqah 1, dibimbing oleh ustadzah Badriyah. S.Pd. Terdiri dari 8 orang siswi / santriwati aktif, dengan bahasan saat ini sampai pada bimbingan tilawah dan tahsin Al Qur'an juz ke 11. Jadwal KBM di gedung aula RQ Al Badr, setiap hari Rabu, ba'da Maghrib sampai selesai. Di Halaqah 1 ini terdapat dua orang santriwati yang telah hafal Al Qur'an juz ke 30 ( juz 'Amma ).




Halaqah 2, dibimbing oleh ustadzah Badriyah. S.Pd. Terdiri dari 6 orang siswi / santriwati aktif, dengan bahasan saat ini sampai pada bimbingan dasar tahsin Al Qur'an metode As Syafi'i jilid pertama. Jadwal KBM di gedung aula RQ Al Badr, setiap hari Kamis, jam 9 pagi sampai selesai. Dalam pelaksanaannya, jadwal reguler biasa ditambahkan penyelenggaraan nya di setiap hari Selasa dan hari Sabtu, jam 8 pagi sampai selesai.



Kelompok dewasa, santri laki laki / Ikhwan 



Halaqah 1, dibimbing oleh ustadz Salim . Lc. Terdiri dari 11 orang siswa / santri aktif, dengan bahasan saat ini sampai pada bimbingan tilawah dan tahsin Al Qur'an juz ke 30 ( khatam ). Jadwal KBM di gedung aula RQ Al Badr, setiap hari Senin, ba'da Isya sampai selesai. Di Halaqah 1 ini terdapat dua orang santri yang telah hafal Al Qur'an juz ke 30 ( juz 'Amma ).



Kelas belajar bahasa Arab tingkat dasar



Halaqah Ikhwan, dibimbing oleh ustadz Salim. Lc. Terdiri dari 5 orang siswa / santri aktif, dengan bahasan saat ini sampai pada materi pelajaran bab ke 6, kitab Durusulughoh Arobiyyah jilid ke II. Jadwal KBM di gedung aula RQ Al Badr, setiap hari Jum'at, ba'da Isya sampai selesai. 




Selasa, 29 Agustus 2023

Santri Rumah Qur'an Al Badr praktik latihan mengajar

Rumah Qur'an Al Badr merupakan lembaga pendidikan non formal yang menyelenggarakan bimbingan pendidikan Al Qur'an dan kajian kajian Islam secara sistematis dan terukur.

Dari sejumlah santri kelompok anak anak usia sekolah yang sedang belajar di Rumah Qur'an Al Badr, tak terkecuali ada juga penuntut ilmu yang merupakan santri dari kalangan usia remaja, usia dewasa, sampai  pada kaum bapak bapak dan ibu ibunya.



Dokumentasi foto Rumah Qur'an Al Badr, suasana yang menyenangkan saat kajian tajwid dan tahsin Al Qur'an kelas Ikhwan dewasa.

Di antara para santri tersebut ada pula yang seluruh anggota keluarganya turut serta belajar bersama, mulai dari ayah, bunda, hingga sampai pada anak anaknya pun ikut belajar di Rumah Qur'an Al Badr, meskipun saat kegiatan belajar berlangsung, masing-masing berada di dalam kelas halaqah yang berbeda beda.

Rumah Qur'an Al Badr memberikan istilah "program keluarga sakinah" bagi mereka yang seluruh anggota keluarganya ikut belajar, sehingga dengan demikian diharapkan dapat menjadi ikhtiar bagi terbentuknya keluarga muslim yang gemar membaca Al Qur'an, gemar menuntut ilmu, dan gemar beramal solih oleh sebab ilmu agama yang didapatkan nya dari setiap acara kajian yang diselenggarakan di Rumah Qur'an Al Badr.


Profil santri halaqah dewasa Rumah Qur'an Al Badr 

Di antara para santri dari kalangan bapak bapak yang telah sejak lama rutin mengikuti kelas kajian tahsin, tajwid, dan hafalan Al Qur'an di Rumah Qur'an Al Badr, adalah seorang pengusaha jasa penjahit keliling di wilayah Cilandak Timur, Ragunan dan sekitarnya.

Masyarakat setempat mengenal nya dengan nama pak Ratim.

Dokumentasi foto Rumah Qur'an Al Badr, pak Ratim saat sedang mengikuti kajian ilmu Tajwid dan Tahsin Al Qur'an di Rumah  Qur'an Al Badr yang secara live disiarkan pula melalui channel Facebook Al Badr.

Lelaki paruh baya berusia sekitar 45 tahun ini sejatinya merupakan warga pendatang yang berasal dari desa Pakis  Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang kemudian lama menetap di Jakarta.

Dalam keseharian nya pak Ratim membawa gerobak jahit berkeliling dari satu perkampungan ke perkampungan lainnya untuk menjajakan jasa vermak maupun reparasi pakaian kepada para pelanggan pelanggan nya.

Dokumentasi foto Rumah Qur'an Al Badr, pak Ratim saat sedang mengikuti kajian Tajwid dan Tahsin Al Qur'an yang dibimbing oleh ustadz Salim. Lc. 


Dokumentasi video Rumah Qur'an Al Badr, pak Ratim "in action" sedang tilawah Al Qur'an sambil disimak oleh rekan di sebelah nya ( pak Yono ) saat mengikuti kajian Tajwid dan Tahsin Al Qur'an yang dibimbing oleh ustadz Salim Lc.

Dokumentasi video Rumah Qur'an Al Badr, pak Ratim secara bergantian menyimak tilawah Al Qur'an yang dilantunkan oleh pak Yono yang berada disampingnya saat mengikuti kajian Tajwid dan Tahsin Al Qur'an yang dibimbing oleh ustadz Salim Lc.

Di tengah tengah kesibukan kesehariannya dalam mencari nafkah, pak Ratim pun masih dapat meluangkan waktunya untuk belajar dan datang menimba ilmu di Rumah Qur'an Al Badr bersama anggota masyarakat lainnya.

Beragam manfaat pun didapatkannya dari rutinitas nya menghadiri pengajian di Rumah Qur'an Al Badr, mulai dari pengembangan relasi, menjalin ukhuwah, dan tentunya beragam ilmu pengetahuan serta kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap muslim yaitu mahir dalam membaca Al Qur'an.



Dokumentasi foto Rumah Qur'an Al Badr 

Dalam beberapa kesempatan, pak Ratim terkadang turut membantu distribusi mushaf Al Qur'an yang diberikan dari para donatur kepada masyarakat yang membutuhkannya, baik di Jakarta, maupun masyarakat di kampung halaman nya di Karawang, Jawa Barat. Masyarakat yang membutuhkan bantuan distribusi mushaf Al Qur'an untuk tujuan pendidikan dapat pula menghubungi pak Ratim untuk kemudian mengajukan distribusi mushaf Al Qur'an atau pun buku pelajaran Iqro.


Kini setelah genap 2 tahun menuntut ilmu di Rumah Qur'an Al Badr, pak Ratim merasakan keinginan hati yang begitu besar untuk berbagi pengalaman dan ilmu yang selama ini diperoleh nya melalui acara kajian di Rumah Qur'an Al Badr.

Dokumentasi foto Rumah Qur'an Al Badr, pak Ratim saat "in action" praktik latihan mengajar Tajwid dan Tahsin Al Qur'an kepada halaqah bapak bapak di wilayah Rt. 008 Rw. 02, Ragunan, Jakarta Selatan.

Dokumentasi video Rumah Qur'an Al Badr, pak Ratim saat "in action" praktik latihan mengajar Tajwid dan Tahsin Al Qur'an kepada halaqah bapak bapak di wilayah Rt. 008 Rw. 02, Ragunan, Jakarta Selatan.

Dengan berbekal kemampuannya membaca Al Qur'an serta pengetahuan ilmu tajwid yang diperoleh nya, beliau pun langsung meminta izin untuk latihan praktik mengajar dengan membuka kelas / halaqah baru khusus bapak bapak yang merupakan rekan rekan nya dan para pelanggan jasa vermak pakaian.

Bertempat di wisma mitra 2  Rumah Qur'an Al Badr di jl. Musyawarah gg. 88 Rt. 008 Rw. 02, Ragunan, Jakarta Selatan, pak Ratim telah rutin membagikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sambil latihan praktik mengajar ilmu Tajwid yang kemudian dijadwalkan secara rutin di setiap hari Rabu malam jam 20.00 WIB sampai selesai.

Dalam jadwal kegiatan bulanan Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, halaqah belajar yang diselenggarakan oleh pak Ratim belum terindeks di dalam jadwal rutin bulanan, oleh karena halaqah belajar tersebut masih merupakan rintisan pembukaan halaqah belajar kelompok bapak bapak yang masih berstatus binaan Rumah Qur'an Al Badr.

Halaqah pengajian bapak bapak ini terbuka untuk umum, dan saat ini telah diikuti oleh 10 orang peserta kajian.

Untuk kepesertaan, masih terbuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin belajar untuk ikut mendaftar dan mengikuti majelis kajian ilmu tersebut.

Dokumentasi foto Rumah Qur'an Al Badr, pak Ratim saat "in action" praktik latihan mengajar Tajwid dan Tahsin Al Qur'an kepada halaqah bapak bapak di wilayah Rt. 008 Rw. 02, Ragunan, Jakarta Selatan.

Materi yang diberikan berkesesuaian dengan materi tajwid dan tahsin Al Qur'an yang diperolehnya di Rumah Qur'an Al Badr.

Pada tahap awal, pak Ratim membahas kitab Tajwid metode As Syafi'i jilid pertama. Apabila bahasan jilid pertama sudah selesai akan dilanjutkan dengan materi Tajwid metode As Syafi'i jilid ke dua.

Pembahasan materi dikombinasikan dengan praktik tilawah langsung mushaf Al Qur'an secara tahsin.


Demi kelangsungan dan kelancaran proses belajar mengajar ( KBM ) di halaqah belajar tersebut, Rumah Qur'an Al Badr telah dan akan terus memberikan fasilitas belajar yang meliputi mushaf Al Qur'an serta buku materi pelajaran Tajwid metode As Syafi'i jilid 1 dan 2 secara gratis kepada para peserta kajian, di samping fasilitas lainnya berupa tempat belajar yang nyaman dan representatif serta suasana belajar yang menyenangkan.


Kebersamaan dalam hal pendidikan

Bangsa Indonesia sangat membutuhkan perhatian serta dedikasi yang diberikan oleh siapa saja yang masih memiliki kepedulian akan masa depan masyarakat Indonesia.

Peran serta yang terbaik sesungguhnya dapat diwujudkan oleh siapa saja yang masih memiliki semangat di dalam memperjuangkan kebaikan, tanpa harus memandang latar belakang, dan status sosial seseorang.



Selasa, 22 Agustus 2023

Kabar terkini RQ Al Badr cabang Papua Barat

Rumah Qur'an Al Badr Salawati Tengah, Raja Ampat, Papua Barat adalah cabang yang pertama dari Rumah Qur'an Al Badr pusat yang berada di Jakarta.


Sebagai sebuah lembaga Rumah Qur'an dengan status cabang, seluruh kegiatan beserta program program kerja yang dicanangkan tentunya akan selalu berkesesuaian dengan program kerja Rumah Qur'an Al Badr pusat yang berada di Jakarta.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, team penggerak Rumah Qur'an Al Badr Salawati Tengah, Papua Barat.



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, jadwal dan sistematika kegiatan Rumah Qur'an Al Badr cabang Salawati Tengah, Papua Barat pada bulan Juli 2023.

Hanya saja, oleh karena beberapa keadaan tertentu seperti faktor teknis, geografis, sosial, dan budaya masyarakat setempat yang sangat berbeda situasinya dengan keadaan masyarakat di kota Jakarta, akan sangat memungkinkan bagi adanya beberapa variasi dalam jenis kegiatan dan program kerja rutin di setiap bulanannya.


Pengelolaan 2 buah TPA

Rumah Qur'an Al Badr cabang Salawati Tengah, Papua Barat mengelola kegiatan pendidikan Al Qur'an bagi masyarakat setempat khususnya bagi kalangan anak anak usia sekolah pada 2 buah TPA ( Taman Pendidikan Al Qur'an ), yaitu TPA Al Furqan yang berada di desa Kalobo Salawati Tengah, dan TPA Nurul Huda yang berada di desa Waibu, kampung Sakabu.

Para santri yang belajar tersebut terdiri dari putra putri aseli daerah ( pribumi ) dan anak anak dari para pengatang yang telah lama menetap di sana.


TPA Al Furqan ( kampung Waibu )

Di TPA Al Furqan, santri santri yang belajar Al Qur'an ada 53 orang santri ( 20 orang santri, 33 santriwati ) yang terdiri dari 5 halaqah ( kelas belajar ) yang dibimbing oleh 5 orang guru yang dikoordinasikan oleh seorang koordinator guru.



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 


Selain dari seorang guru khidmah yang berasal dari pulau Jawa, keempat orang guru guru yang mengajar di TPA Al Furqan tersebut adalah para santri dewasa di Rumah Qur'an Al Badr  yang belajar di asrama putra dan asrama putri Rumah tahfidz Al Badr di komplek sekolah / madrasah setempat.

Di sela sela aktivitas belajar sekolah dan kegiatan menghafal Al Qur'an, para santri dewasa tersebut ikut membantu adik adik kelas dan anak anak dari masyarakat setempat yang begitu bersemangat untuk menitipkan anak-anak nya belajar di Rumah Qur'an Al Badr.



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 

Meskipun hanya dengan berbekal fasilitas mukafa'ah bulanan ala kadarnya, para guru yang mengajar di kedua TPA itu begitu bersemangat dan berdedikasi dalam membimbing anak anak santri belajar membaca Al Qur'an.



TPA Nurul Huda ( kampung Sakabu )

TPA Nurul Huda merupakan salah satu TPA binaan Rumah Qur'an Al Badr cabang Salawati Tengah, Papua Barat.

TPA Nurul Huda terletak di kampung Sakabu, yang berjarak sekitar 5km dari desa Kalobo.

Di TPA Nurul Huda, terdapat 61 orang santri kategori usia sekolah ( 20 orang santri, 41 santriwati ) yang tergabung dalam 6 buah kelas belajar ( halaqah ) yang dibimbing oleh 3 orang guru bersama dengan satu orang koordinator guru.

Ketiga orang guru beserta satu orang kordinator guru tersebut juga merupakan santri santri dewasa di Rumah Qur'an Al Badr yang tinggal di asrama tahfidz Qur'an bersama dengan kelima guru yang mengajar di TPA Al Furqon.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 


Kegiatan bimbingan baca Al Qur'an dan kajian umum di majelis taklim

Di samping menyelenggarakan bimbingan kajian tahsin dan tajwid Al Qur'an bagi para santri anak anak usia sekolah, Rumah Qur'an Al Badr cabang Salawati Tengah juga menyelenggarakan kajian dan pembinaan agama untuk kalangan dewasa, khususnya bagi ibu ibu yang bermukim di sekitar Rumah Qur'an Al Badr.

Bimbingan tahsin dan tahfidz Al Qur'an yang diselenggarakan secara rutin dipadukan pula dengan kajian rutin di beberapa majelis taklim yang disampaikan oleh pemateri ustadz Yazid Zindan yang berasal dari pulau Lombok, alumni Ma'had Islamy Daarusy Syahadah, Boyolali, Jawa Tengah.



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 


Terdapat 3 unit majelis taklim yang merupakan binaan Rumah Qur'an Al Badr Salawati Tengah :

Majelis ta’lim Al Hidayah yang terletak di kampung Waibu dengan jumlah anggota 34 peserta

Majelis taklim  Al Istiqomah yang terletak di kampung Kalobo dengan jumlah anggota 36 peserta

MajelisTa’lim Nurul Huda yang terletak di kampung Sakabu ) dengan jumlah anggota 30 peserta



Ustadz Yazid Zindan, pengajar Al Qur'an dari pulau Lombok

Pada kesempatan ini, redaksi akan kembali mengulas secara singkat mengenai sejarah keberadaan ustadz Yazid zindan yang berasal dari pulau Lombok, menuntut ilmu di tanah Jawa, hingga kemudian mengajar Al Qur'an di Rumah Qur'an Al Badr Salawati Tengah, Raja Ampat, Papua Barat.

Sekitar satu tahun yang lalu, Rumah Qur'an Al Badr menerima kehadiran dua orang guru Khidmah yang merupakan alumni Ma'had Darusy Syahadah di kota Boyolali, Jawa Tengah yang diperbantukan untuk praktik dakwah dan mengajar di Rumah Qur'an Al Badr cabang Salawati Tengah, Papua Barat.

Kehadiran kedua orang guru Khidmah tersebut tentunya bukan nya tanpa sebab musabab.

Pada bulan Agustus 2022, bapak Dwi Iriyanta S.Pd. selaku kepala madrasah Al Furqan di distrik Salawati Tengah yang juga sebagai pembina Rumah Qur'an Al Badr berkesempatan  untuk mengantarkan Amir, seorang santri Rumah Qur'an Al Badr asal Papua yang telah berhasil lulus seleksi dalam penerimaan mahasiswa baru di Ma'had Daarusy Syahadah Boyolali, Jawa Tengah melalui jalur beasiswa pendidikan eksternal.

Dalam kesempatan silaturahmi bersama para pengelola Ma'had Darusy Syahadah, bapak Dwi Iriyanta S.Pd. turut menyampaikan informasi mengenai seputar keberadaan Rumah Qur'an Al Badr, serta mengutarakan sebuah wacana penjajakan bagi program kerjasama dan kemitraan dakwah antara Ma'had Darusy Syahadah dengan Rumah Qur'an Al Badr cabang Salawati Tengah, Papua Barat.

Dalam kata sambutannya, mudir Ma'had Darusy Syahadah yang kala itu dijabat oleh ustadz Ari Anggara pun dengan serta merta ikut mendukung dan menyambut hangat wacana kemitraan dakwah tersebut yang kemudian disetujui dengan menyiapkan pengiriman perwakilan 2 orang guru yang merupakan mahasiswa lulusan Ma'had Darusy Syahadah untuk berkhidmah dan terjun langsung berdakwah kepada masyarakat di Salawati Tengah, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

Dalam kesempatan berikutnya, seusai mengantarkan Amir ke Ma'had Daarusy Syahadah, bapak Dwi Iriyanta S.Pd. kemudian bertolak kembali ke Papua Barat bersama dengan ke dua orang guru khidmah, utusan  sekaligus alumni Ma'had Darusy Syahadah.



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, dua orang guru Khidmah alumni Ma'had Darusy Syahadah yang diperbantukan untuk membimbing agama Islam bagi masyarakat di Salawati Tengah, Papua Barat, saat tiba di pelabuhan Sorong, Papua Barat.


Setelah beberapa hari lamanya menempuh jalur transportasi darat, dan laut, sampailah  rombongan di Rumah Qur'an Al Badr cabang Salawati Tengah. Kedua orang guru Khidmah tersebut langsung diberikan  amanah penugasan untuk membimbing para santri di kedua TPA yang merupakan binaan Rumah Qur'an Al Badr Salawati Tengah, Papua Barat.

Di dalam perkembangannya, setelah penugasan itu berlangsung beberapa pekan lamanya, oleh karena satu dan lain hal, satu dari dua orang guru yang datang ke Rumah Qur'an Al Badr di Papua Barat tersebut tidak dapat meneruskan tugas khidmah nya dan kemudian kembali ke tanah Jawa.

Sehingga tinggal tersisa satu orang guru khidmah, yaitu ustadz Yazid Zindan.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, ustadz Yazid Zindan ( mengenakan pakaian biru ) di antara para santri 

Rumah Qur'an Al Badr telah mendokumentasikan momen kedatangan ustadz pengajar tersebut, sejak dari masa persiapan, kemudian perjalanan melintasi lautan, dan melintasi sungai hingga sampai di Rumah Qur'an Al Badr Salawati Tengah Papua Barat.

Reportase nya dapat disaksikan pada halaman website ini :

Selamat datang guru guru baru kami



Team penggerak Rumah Qur'an Al Badr Salawati Tengah

Setelah kurang lebih satu tahun berjalan berkhidmah di lapangan pendidikan bagi masyarakat setempat, kini ustadz Yazid Jindan telah menjadi bagian dari civitas Rumah Qur'an Al Badr Salawati Tengah, Papua Barat.

Bersama dengan para pengurus lainnya, yaitu ustadz Mukhlisin S.Pd. ( sekretaris ), ustadz Mukhlis ( ketua Rumah Qur'an Al Badr Salawati Tengah ), dan bapak Dwi Iriyanta ( pembina ), tugas membimbing ilmu Al Qur'an bagi masyarakat setempat terasa semakin menyenangkan dan memberikan lebih banyak tantangan di medan dakwah.

Dalam formasi team penggerak Rumah Qur'an Al Badr Salawati Tengah saat ini, keberadaan SDM di bidang kependidikan masih sangat terasa kurang sehingga praktis masih sangat membutuhkan dukungan dukungan dari berbagai fihak yang terkait, beserta seluruh masyarakat kaum muslimin Indonesia.


Rencana jangka panjang

Apabila seseorang ataupun sebuah masyarakat memiliki sebuah cita cita mulia ( wacana ), barangkali sangatlah tepat apabila wacana tersebut ditetapkan pula dalam perencanaan pengembangan pendidikan oleh Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr yang menaungi manajemen Rumah Qur'an Al Badr, baik yang berada di pusat Jakarta, maupun di cabang Salawati Tengah, Papua Barat.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, wacana jangka panjang mewujudkan lembaga pendidikan setingkat pondok pesantren atau sekolah Islam Terpadu / boarding school di wilayah pelosok ( Salawati Tengah, Papua Barat )


Merintis pendirian lembaga pendidikan Islam seperti Pondok Pesantren atau sekolah Islam terpadu boarding school adalah sebuah pilihan terbaik guna mengatasi kebutuhan SDM terlatih terutama dalam sektor pendidikan Islam bagi kemaslahatan masyarakat setempat di era yang semakin modern ini.

Diharapkan masyarakat sekitar pun dapat terfasilitasi  dalam mengenyam pendidikan yang layak tanpa harus pergi ke luar daerah nya.


Peran serta bapak Dwi Iriyanta S.Pd dalam memajukan pendidikan Islam bagi masyarakat terpencil 

Sebagai pembina yayasan, merangkap kepala madrasah dan pengelola Rumah Qur'an Al Badr, bapak Dwi Iriyanta S.Pd. merupakan tokoh sentral sekaligus inspirator bagi pengembangan dakwah dan pendidikan khususnya bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Raja Ampat, Sorong, dan sekitarnya.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, bapak Dwi Iriyanta S.Pd. saat bertugas mengunjungi masyarakat di wilayah kampung Araway, Papua Barat.

Sebagai seorang tenaga pendidik senior berstatus ASN yang bertugas menyelia penyelenggaraan pendidikan di wilayah tersebut, beliau kerap bertugas mengunjungi dan menginspeksi masyarakat di beberapa tempat yang terisolasi oleh vegetasi perairan, laut, hutan, dan pegunungan.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, bapak Dwi Iriyanta S.Pd. saat bertugas mengunjungi masyarakat di wilayah kampung Araway, Papua Barat.




Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, bapak Dwi Iriyanta S.Pd. saat dalam perjalanan dinas menilik sekolah sekolah dan masyarakat di kepulauan sekitar perairan Sorong.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, bapak Dwi Iriyanta saat berada di tengah tengah siswa sebuah rintisan madrasah di pulau terpencil.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr 

Dalam hal pengembangan dakwah Islam, pembinaan aqidah, dan pendidikan masyarakat pedalaman, wilayah wilayah pelosok yang dikunjunginya praktis menjadi medan dakwah yang sangat luas yang masih sangat membutuhkan SDM muslim yang terdidik dan terlatih.

Kini peluang dakwah Islam dan pengembangan sektor pendidikan sangat terbuka luas, terutama bagi setiap kalangan yang peduli dengan pendidikan masyarakat yang berada di daerah daerah pelosok.

Rumah Qur'an Al Badr bersama Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr sebagai satu di antara  beberapa lembaga yang berkomitmen untuk memajukan sektor pendidikan masyarakat melihat hal tersebut sebagai sebuah tantangan dalam dakwah, kendati sampai saat ini masih merasakan kekurangan SDM pendidikan yang terlatih, akan tetapi setidaknya memiliki sebuah wacana untuk memajukan kualitas SDM masyarakat di daerah daerah pelosok melalui sektor pendidikan Islam.



Rumah Qur'an Al Badr membuka  kesempatan dan mengajak serta para dermawan serta para tenaga pendidik yang peduli kepada perkembangan pendidikan di provinsi Papua Barat untuk mendukung pengembangan dakwah melalui jalur pendidikan, baik berupa dukungan materi, finansial, maupun Sumber Daya Manusia ( SDM ) kependidikan.




Postingan populer

Perjalanan RQ Al Badr sepanjang tahun 2024

Ada sebuah aturan tak tertulis yang sejak dahulu telah menjadi semacam tradisi, yaitu ketika posisi penanggalan kalender telah sampai di are...