Minggu, 26 Mei 2024

Kunjungan Silaturahmi menjalin kemitraan dakwah

Tentu telah masyhur dimaklumi, bahwasanya bulan Dzulqo'dah adalah bagian dari 4 serangkai bulan-bulan suci yang begitu diperhitungkan keberadaannya di dalam konteks dinul Islam.

Bulan-bulan suci yang sangat diutamakan itu ialah ketika seluruh amal-amal kebaikan yang dikerjakan pada saat itu akan dilipatgandakan catatan pahala kebaikannya oleh Allah, Dzat yang maha Kaya.


Seperti halnya amal-amal kebaikan, amal-amal keburukan yang dikerjakan di bulan-bulan suci tersebut pun akan berpotensi mendapatkan catatan keburukan yang berlipat ganda pula. 

Satu di antara sekian banyak amal kebaikan yang dianjurkan untuk dilakukan adalah bersilaturahmi atau menjalin tali ukhuwah untuk saling berbagi wawasan, nasihat, serta peningkatkan motivasi dalam bekerja.



Kunjungan silaturahmi mitra dakwah di RQ Al Badr.

Dalam kesempatan di penghujung bulan Dzulqodah ini, segenap jajaran pengurus Rumah Qur'an Al Badr menerima kunjungan silaturahmi dari bapak Heri Aditya, yang dalam kesempatan ini mewakili instansi yang dipimpinnya, PT. Arta Global Anugerah.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, kunjungan silaturahmi bapak Heri Aditya dari PT. Arta Global Anugerah di Rumah Qur'an Al Badr, Sabtu 25 Mai 2024.


Kunjungan silaturahmi yang berlangsung pada hari Sabtu, 25 Mei 2024 tersebut merupakan kunjungan yang perdana di Rumah  Qur'an Al Badr dalam kaitannya untuk memberikan motivasi dalam berdakwah, saling bertukar gagasan, dan memperluas cakrawala wawasan seputar pengembangan dakwah Islam terutama di bidang pendidikan dan pemberdayaan perekonomian masyarakat.


• Berita terkait :

Arsip kunjungan rektor Unimuda di RQ Al Badr



Mutiara hikmah yang dapat disimpulkan.

Dalam kesempatan silaturahmi tersebut, bapak Heri Aditya kemudian mengawali sebuah perbincangan hangat dengan mengangkat topik seputar perekonomian Islam yang diharapkan dapat memperbaiki keadaan perekonomian masyarakat Indonesia, bahkan di lingkup tatanan global masyarakat internasional.

Satu hal mendasar yang menurutnya patut untuk dicermati dan dievaluasi adalah sistem perekonomian ribawy yang sejak dulu hingga saat ini begitu mendominasi dalam dinamika perekonomian masyarakat di seluruh dunia.

Sektor perbankan adalah sebuah tradisi kegiatan ekonomi yang digadang-gadang menjadi aktor utama di balik fenomena subur lestarinya sistem perekonomian ribawy bahkan di tengah kalangan masyarakat muslim sekalipun.

Meskipun tak dapat dipungkirinya, fungsi pokok sektor perbankan berikut kemajuan teknologi yang diterapkan di dalamnya tetaplah akan sangat dibutuhkan sebagai sarana penunjang kelancaran kegiatan ekonomi.

Konsep perbankan syariah yang eksistensinya kini telah diakui oleh negara dan mulai banyak diminati oleh masyarakat Islam khususnya di Indonesia barangkali merupakan sebuah terobosan yang sangat revolusioner dalam membumikan keadilan dan usaha untuk membenahi sistem ekonomi di Indonesia, meskipun pada kenyataannya masih belum bisa diharapkan apalagi diandalkan untuk mengusung dan mengaplikasikan syariat Islam di dalam dunia perbankan nasional.

Menurutnya, setiap pelaku ekonomi di Indonesia seperti dunia industri, korporasi, bahkan sampai lembaga lembaga non-profit sekalipun seperti LSM atau yayasan, sedapat mungkin mampu menghindar dari perilaku ribawy yang saat ini masih menjadi mainstream yang sangat kuat di dalam sistem perekonomian masyarakat.

Satu yang sangat ditekankannya adalah agar seluruh masyarakat dapat menjauhi hutang perbankan yang menurutnya sangat berbahaya karena sangat identik dengan praktek riba yang begitu sangat kontradiksi dalam sistem perekonomian Islam.

Sektor penggerak ekonomi alternatif selain dari sektor pinjaman perbankan adalah konsep kerjasama usaha seperti firma, konsinyasi, ataupun mudhorobah yang relatif lebih aman dari praktik ribawy apabila dijalankan dengan komitmen kejujuran dan profesionalisme.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, suasana bincang bincang santai antara bapak Heri Aditya dengan sebagian pengurus Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. 



Profesionalisme dan kejujuran

Dua pilar kesuksesan dalam setiap jenis kegiatan usaha adalah profesionalisme dan kejujuran.

Profesionalisme sangat terkait maharoh, ketrampilan, dan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Sedangkan kejujuran adalah ibarat "satu satunya mata uang universal" yang berlaku di dunia usaha manapun di seantero jagadnya ini.

Profesionalisme yang tanpa diiringi kejujuran berpotensi melahirkan beragam manipulasi dan penyelewengan administrasi, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Sebaliknya, kejujuran tanpa disertai dengan sikap profesionalisme hanya akan menjadikan seorang pelaku ekonomi sebagai bulan-bulanan aksi para pelaku kejahatan.


Fenomena yang mengerikan saat ini ialah ketika dunia usaha dan lingkup pergaulan sosial kemasyarakatan masih banyak dikotori oleh kehadiran para oknum dari kalangan masyarakat, dan para pelaku usaha yang kerap tidak memiliki sikap profesionalisme apalagi kejujuran meskipun secara akademis mereka memiliki latar belakang pendidikan yang mentereng.

Aksi kecurangan usaha sudah menjadi hal yang biasa, dan kejujuran serta integritas telah menjadi barang yang langka.

Dalam keadaan yang terjadi dewasa ini, mutlak diperlukan usaha untuk memperbaiki keadaan masyarakat agar keadaan dapat berubah menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.

Perbaikan perbaikan tersebut tentu sangat efektif apabila diawali dari sektor dakwah melalui jalur pendidikan Islam dan pemberdayaan perekonomian umat.



Komitmen bersama 

Manajemen PT. Arta Global Anugerah yang telah lama berkomitmen untuk menjadi pionir dalam merestorasi perekonomian Indonesia turut memberikan dukungan bagi terselenggaranya program program kerja Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr.

Sebagaimana diketahui, Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr merupakan lembaga sosial yang berkhidmat kepada masyarakat khususnya di Indonesia yang berkomitmen untuk membangun kecerdasan masyarakat Indonesia melalui sektor pendidikan Islam dan sektor Sosial kemasyarakatan.

Di sektor pendidikan, lembaga pendidikan yang dikelola saat adalah lembaga pendidikan non formal bertajuk Rumah Qur'an ( RQ ) Al Badr yang hingga saat ini telah berada di dua tempat yaitu di Jakarta dan di cabang Salawati  Tengah, Raja Ampat, Papua Barat.

Lebih jauh lagi, bapak Heri Aditya kemudian menyampaikan komitmennya untuk siap ikut mendukung pengembangan program pendidikan Islam yang kini tengah berjalan dan menggagas wacana pembangunan lembaga pendidikan formal semisal sekolahan maupun pondok pesantren berbeasiswa penuh sebagai basis pendidikan umat Islam yang kelak dapat diandalkan, baik dari sisi bekal ilmu dinul Islam, akhlaqul karimah, hingga penguasaan keterampilan lifeskill yang sangat dibutuhkan masyarakat generasi terkini.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, arsip kunjungan silaturahmi perdana sebagian pengurus Rumah Qur'an Al Badr ( Pak Ma'wa & bang Dewa ) di kantor PT. Arta Global Anugerah bersama bapak Heri Aditya.


Di sektor perekonomian, beberapa kerjasama usaha  telah dirintis pula untuk diterapkan guna mendukung sektor pendapatan mandiri lembaga yayasan, di samping dukungan sektor donasi yang berasal dari masyarakat.


• Berita terkait :

Arsip liputan kerjasama usaha


Secara eksplisit, bapak Heri memberikan dukungan pula dan antusiasme yang tinggi dalam menyambut program qurban hari raya Idul Adha tahun ini ( 1445 H / 2024 M ) dengan rencananya untuk turut menitipkan hewan qurban untuk dikelola di Rumah Qur'an Al Badr.

Barakallahu fiik.


Ucapan terimakasih 

Manajemen kepengurusan Rumah Qur'an Al Badr menyampaikan ucapan banyak terimakasih atas kunjungan silaturahmi serta dukungan yang diberikan bapak Heri dari PT. Arta Global Anugerah di Rumah Qur'an Al Badr.

Dalam kesempatan mendatang, team manajemen Rumah Qur'an Al Badr berencana untuk mengagendakan acara kunjungan balasan ke tempat usaha bapak Heri Aditya, di kantor PT . Arta Global Anugerah, untuk bersilaturahmi dan melanjutkan kesepakatan kerjasama dakwah Islam selanjutnya, in syaa Allah.




Rabu, 22 Mei 2024

Hari Idul Adha, waktunya ber-Qurban penuh berkah

Hari raya Idul Adha 1445 H akan segera tiba, segenap keluarga besar Rumah Qur'an Al Badr turut menyambutnya dengan bergembira.

Menjelang tibanya hari raya Idul Adha tahun 1445 H / 2024 M, Rumah Qur'an Al Badr telah membentuk susunan panitia kegiatan penyembelihan hewan Qurban.


Bila pada tahun lalu susunan kepanitiaan kegiatan hari raya Idul Adha dikoordinir langsung oleh ketua RQ Al Badr ustadz Salim. Lc, maka pada kesempatan tahun ini susunan kepanitiaan akan didelegasikan langsung kepada bapak ustadz Ratim yang nantinya akan bertindak sebagai ketua koordinator, merangkap tugas penyembelihan hewan qurban serta mangelola  pendistribusian daging hewan qurban.

Sebagaimana kepanitiaan hari raya Idul Adha yang telah dibentuk pada tahun lalu, susunan kepanitiaan yang dibentuk pada tahun ini bertujuan untuk membantu serta memfasilitasi keperluan kaum muslimin yang hendak menunaikan ibadah yang sangat mulia, yaitu menyembelih hewan qurban agar dapat terlaksana dengan baik.

Rumah Qur'an ( RQ ) Al Badr akan memfasilitasi dan membantu pengelolaan hewan qurban tersebut, sejak dari tahapan penerimaan titipan hewan qurban dari masyarakat, ataupun saat penerimaan donasi hewan qurban dalam bentuk uang untuk selanjutnya dibelanjakan hewan qurban sesuai dengan Jenis dan spesifikasi yang diinginkan oleh para mudhoi ( sahibul qurban ), hingga sampai pada tahapan penyembelihan hewan qurban secara syar'i, dan distribusi daging qurban yang in syaa Allah akan diselenggarakan dengan amanah.

Rumah Qur'an Al Badr kembali membuka kesempatan bagi segenap kaum muslimin yang berkenan untuk menitipkan hewan qurbannya untuk disembelih dan dikelola di Rumah Qur'an ( RQ ) Al Badr.


Baca juga :

Amalan yang utama di bulan Dzulhijjah



• Bagaimanakah tata cara menitipkan hewan qurban untuk disembelih dan dikelola di Rumah Qur’an Al Badr ?


A. Dengan mengantarkan hewan qurban nya langsung ke sekretariat Rumah Qur’an Al Badr Jakarta

Masyarakat yang ingin menitipkan hewan Qurban nya untuk dikelola di Rumah Qur’an ( RQ ) Al Badr dapat langsung mengantarkan hewan Qurban tersebut ke gedung aula Rumah Qur’an Al Badr, atau kantor Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr yang beralamat di Jl Kancil, Gg. H. Tada no 36, Rt.001 Rw. 09, kelurahan Ragunan, kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Masyarakat dapat mengantarkan hewan Qurban nya tersebut mulai dari hari H – 3 sampai H – 1 ( tiga hingga satu hari sebelum hari raya Idul Adha ). Sedangkan untuk proses penyembelihan hewan Qurban akan diselenggarakan pada tanggal 10 Dzulhijjah ( hari Idul Adha ), atau di tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah untuk waktu penyembelihan di hari hari Tasyriq.


B. Dengan metode transfer sejumlah uang kepada Rumah Qur’an Al Badr sesuai dengan daftar harga pada jenis dan spesifikasi hewan qurban yang ditawarkan oleh Rumah Qur’an Al Badr.

Di samping pilihan untuk mengantarkan hewan qurban nya secara langsung, Rumah Qur’an Al Badr juga membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin berqurban dengan cara mentransfer sejumlah uang untuk dibelanjakan hewan qurban oleh Rumah Qur'an Al Badr sesuai dengan jenis dan spesifikasi yang dipilih.



Sebagai satu bentuk kemudahan, Rumah Qur’an ( RQ ) Al Badr menyediakan pula stok pilihan hewan Qurban ( kambing dan sapi ) bagi masyarakat yang ingin mencari atau dicarikan hewan Qurban ( kambing ataupun sapi ) sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.



• Daftar Harga Dan Spesifikasi jenis Kambing Qurban yang ditawarkan Rumah Qur’an Al Badr :





🐐 Tipe hemat, harga Rp. 3.050.000,-


🐐 Kelas D, 25 – 27kg, Harga Rp. 3.100.000,- – Rp. 3.250.000,-


🐐 Kelas C, 28 – 29kg, Harga Rp. 3.350.000,- – Rp. 3.500.000,-


🐐 Kelas B, 30kg, Harga Rp. 3.950.000,- – Rp. 4.050.000,-


🐐 Kelas A, 40kg Harga Rp. 5.050.000,- 


Keterangan :

Biaya penyembelihan dan pengelolaan daging kambing Rp. 100.000,- per ekor.



• Daftar harga dan spesifikasi jenis sapi Qurban yang ditawarkan Rumah Qur’an Al Badr :





🐂 Tipe hemat, harga Rp. 18.955.000,-


🐂 Kelas D, bobot 223kg – 313kg, harga Rp. 20.655.000,- Rp. 26.605.000,-


🐂 Kelas C, bobot 315kg – 330kg, harga Rp. 26.775.000,- – Rp. 28.050.000,-


🐂 Kelas B, bobot 331kg – 367kg, harga Rp. 28.135.000,- – Rp. 31.195.000,-


🐂 Kelas A, bobot 368kg – 535kg, harga Rp. 31.280.000,- – Rp. 45.475.000,-


Keterangan :

Biaya penyembelihan dan pengelolaan daging sapi Rp. 700.000,- per ekor.



• Keunggulan keunggulan manajemen Qurban di Rumah Qur'an Al Badr :

1. Kriteria hewan Qurban sesuai dengan ketentuan syariat Islam.


2. Hewan Qurban ditimbang di lokasi peternakan.


3. Keamanan pengiriman hewan qurban sampai ke titik lokasi.


4. Gratis biaya perawatan hewan qurban sampai hari H pemotongan hewan Qurban.


5. Dokumentasi proses belanja, penyembelihan, hingga distribusi daging Qurban kepada masyarakat.


6. Layanan antar distribusi pembagian potongan / bagian tertentu daging hewan qurban, sesuai dengan spesifikasi dari bagian yang dipesan oleh orang yang berqurban ( Mudhoi ).


7. Distribusi daging hewan qurban akan fokus disampaikan kepada para santri, pelajar dan penghafal Al Qur'an, kaum yatim dan dhuafa, pengurus RQ Al Badr, dan masyarakat di sekitar RQ Al Badr.


8. Terdapat kesempatan dan kemudahan bagi masyarakat maupun lembaga ataupun instansi yang ingin menyalurkan daging qurban yang sudah dikelolanya sendiri kepada para santri penghafal Al Qur'an di Rumah Qur'an Al Badr.


9. Laporan hasil penyelenggaraan seluruh kegiatan berkenaan dengan hari raya Idul Adha akan disampaikan secara lengkap melalui halaman berita yang dipublikasikan di website resmi Rumah Qur'an Al Badr.



• Nomer rekening transfer hewan qurban di Rumah Qur’an Al Badr

Bagi masyarakat yang ingin dibantu pembelanjaan hewan qurbannya oleh Rumah Qur'an Al Badr, dipersilahkan untuk mentransfer sesuai dengan jumlah harga kambing qurban atau sapi qurban yang dipilih beserta dengan ongkos penyembelihan dan pengelolaan nya secara langsung ke rekening resmi Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr :


Bank Syariah Indonesia ( BSI )

Nomer 1130741635

Atas nama Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial Albadr


Segera konfirmasikan setelah mentransfer donasi untuk qurban


Konfirmasi transfer dan pusat informasi Qurban dapat menghubungi ke nomer WhatsApp bagian humas ( pusat informasi ) panitia Qurban 1445 H / 2024 M, Rumah Qur’an ( RQ ) Al Badr Jakarta melalui tautan / link aktif berikut ini :


Pusat info RQ Al Badr ( Suryono ) : 08777788061

Ketua RQ Al Badr ( ustadz Salim. Lc. ) : 085280658848


Proses transfer dapat pula melalui aplikasi M-Banking dengan Qris

Qris scan code untuk kemudahan transfer melalui M-Banking ke nomer rekening Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial AlBadr

Masyarakat dapat pula mereview dokumentasi kegiatan penyelenggaraan penyembelihan hewan Qurban dan pengelolaan daging qurban serta pendistribusian nya di Rumah Qur’an ( RQ ) Al Badr pada kesempatan hari raya Idul Adha tahun lalu ( tahun 1443 H dan 1444 H / tahun 2022 dan 2023 M ), melalui tautan pada website resmi Rumah Qur’an Al Badr berikut ini :

Arsip penyelenggaraan Qurban tahun 1443 H / 2022 M

Arsip penyelenggaraan qurban tahun 1444 H / 2023 M

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’alaa menerima amal sholih kita semua dan Qurban dari para muhsinin.


Allahuma aamiin.


• Lampiran, surat edaran Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr kepada masyarakat mengenai kegiatan Qurban pada hari Idul Adha 1445 H



Lembar 1, surat pengantar 


Lembar 2, ketentuan dan tata cara berdonasi hewan Qurban di Rumah Qur'an Al Badr 


Lembar 3, formulir untuk berdonasi hewan Qurban 



Lembar 4, flyer penyelenggaraan Idul Adha 1445 H di Rumah Qur'an Al Badr.



Catatan : 

Bagi masyarakat yang menginginkan surat edaran mengenai qurban Idul Adha 1445 H dalam format PDF dapat menghubungi bagian humas / pusat informasi Rumah Qur'an Al Badr. 



• Katalog stok hewan qurban kategori kambing pada 23 Mei 2024




List harga, sudah bebas ongkos kirim 


Gambar 1

Gambar 2


Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Gambar 6


Gambar 7


Gambar 8


Gambar 9


Gambar 10


Gambar 11


Gambar 12


Gambar 13


Gambar 14


Gambar 15


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.




Senin, 13 Mei 2024

Kesempatan berdonasi minyak goreng bekas ( jelantah )

Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr membuka kesempatan kepada masyarakat untuk menyalurkan minyak bekas ( jelantah ) sisa produksi kegiatan dapurnya untuk selanjutnya dikumpulkan di Rumah Qur'an Al Badr.



Minyak jelantah yang sudah terkumpul dari masyarakat nanti nya akan disalurkan kembali kepada mitra usaha Rumah Qur'an Al Badr untuk diolah lebih lanjut menjadi bahan pendukung bagi keperluan produksi minyak biodiesel.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, kerja sama usaha antara Rumah Qur'an Al Badr dengan mitra dalam pengelolaan minyak goreng bekas ( jelantah ) sebagai bahan baku pengolahan biodiesel, Maret 2024.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, kerja sama usaha antara Rumah Qur'an Al Badr dengan mitra dalam pengelolaan minyak goreng bekas ( jelantah ) sebagai bahan baku pengolahan biodiesel, Maret 2024.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, kerja sama usaha antara Rumah Qur'an Al Badr dengan mitra dalam pengelolaan minyak goreng bekas ( jelantah ) sebagai bahan baku pengolahan biodiesel, Maret 2024.


Dari hasil kerjasama usaha tersebut, Rumah Qur'an Al Badr akan memperoleh imbal balik atau profit dari mitrausaha yang nantinya dapat dijadikan sebagai bagian dari sumberdaya pemasukan keuangan di yayasan pendidikan Islam dan sosial ( Yapis ) Al Badr.

Sumberdaya keuangan ini akan digunakan untuk membantu membiayai kegiatan dakwah di bidang pendidikan Islam di Rumah Qur'an Al Badr seperti  biaya operasional kegiatan belajar mengajar ( KBM ), keperluan insentif mengajar bagi para guru mengaji, operasional kegiatan yayasan, dan beberapa kegiatan sosial seperti beasiswa pendidikan santri pondok, bantuan sosial bagi kalangan yatim dan dhuafa, dan distribusi mushaf mushaf Al Qur'an kepada masyarakat yang mengajukan bantuan mushaf Al Qur'an di seluruh wilayah di Indonesia.

Hanya dengan menyalurkan minyak goreng sisa memasak di dapur, seluruh masyarakat di Indonesia kini telah dapat ikut berperan serta aktif dalam mendukung kegiatan dakwah khususnya di bidang pendidikan Al Qur'an di Rumah Qur'an Al Badr.



Cara berdonasi minyak goreng bekas ( jelantah )

Masyarakat dapat menginformasikan kepada manajemen Rumah Qur'an Al Badr apabila di rumahnya sudah terkumpul setidaknya 1 liter minyak goreng bekas ( jelantah ).

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, pengambilan minyak goreng bekas ( jelantah ) dari masyarakat.


Minyak goreng bekas ( jelantah ) tersebut dapat dimasukkan ke dalam wadah botol bekas air mineral, atau bisa disediakan secara cuma-cuma oleh manajemen Rumah Qur'an Al Badr.

Jadwal penjemputan atau pengambilan minyak goreng bekas ( jelantah ) setiap hari Ahad / Minggu oleh petugas khusus dari Rumah Qur'an Al Badr.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, proses pengambilan dan pengumpulan minyak goreng bekas ( jelantah ) sumbangan dari masyarakat. Minyak jelantah yang berada di botol botol air mineral dikumpulkan oleh petugas khusus yang mengambilnya ke dalam wadah yang lebih besar ( galon ), untuk selanjutnya dikumpulkan menjadi satu dalam wadah standar yang lebih besar lagi ( jerigen ).


Nomor direct WhatsApp bagian humas Rumah Qur'an Al Badr yang dapat dihubungi adalah  :

Informasi Rumah Qur'an Al Badr  : 087777880061


Masyarakat juga dapat mengantarkan sendiri minyak goreng bekas ( jelantah ) yang telah dikumpulkannya secara langsung di gedung sekretariat Rumah Qur'an Al Badr Jakarta setiap hari Ahad / Minggu jam 08.00 hingga 17.00 WIB.



Kata pengantar team pengelola Rumah Qur'an Al Badr 

Ditulis oleh team redaksi website Rumah Qur'an Al Badr Jakarta 


Sebagai sebuah lembaga sosial, bolehkah sebuah yayasan berkreasi atau berinovasi di dalam setiap kegiatan yang akan diselenggarakannya ?

Jawaban yang tepat tentu boleh boleh saja, sepanjang kegiatan yang diselenggarakan tersebut tidak bertentangan dengan hukum positif yang berlaku di lingkungan tempatnya berada, seperti halnya di Indonesia.


Berdasarkan konsep yang terdapat dalam penyusunan anggaran dasar ( AD ), kebijakan mengenai pengelolaan sebuah yayasan sejatinya telah diserahkan dan dipercayakan sepenuhnya kepada team kerja kepengurusan yang biasanya telah dituangkan pula melalui sebuah konsep anggaran rumah tangga ( ART ) sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkannya ketika yayasan tersebut didirikan.

Dengan kata lain, kepengurusan di dalam sebuah yayasan telah memiliki otonominya tersendiri untuk menjalankan serta mengembangkan lembaga yang dikelolanya tersebut.

Kendatipun sebuah yayasan sangat identik dengan tipikal lembaga nirlaba, akan tetapi sebagai sebuah lembaga sosial, yayasan tetap memiliki kesempatan untuk mengembangkan berbagai sumberdaya keuangannya sendiri agar setiap kegiatan yang dicanangkannya dapat berjalan sesuai dengan perencanaannya.

Meski lembaga sosial atau lembaga komersial sekalipun keduanya sama sama mengusahakan pemasukan sumberdaya keuangan, akan tetapi jenis kegiatan usaha yang dijalankan oleh lembaga sosial  tentu saja sangat berbeda dengan sektor niaga formal seperti yang dijalankan di lembaga komersial tulen seperti Koperasi, CV, maupun PT ( Perseroan Terbatas ).


Membangun persepsi yang tepat 

Sumberdaya keuangan sebuah lembaga sosial seperti yayasan itu di antaranya dapat berupa dana sosial yang berasal dari pemberian masyarakat seperti donasi, zakat, hibah, infaq, maupun sodaqoh.

Sumberdaya keuangan lainnya bisa pula berasal dari sektor usaha informal yang dijalankan baik di bidang pengadaan barang maupun jasa bagi masyarakat yang keseluruhannya harus dapat dikelola secara profesional dan akuntabel.

Dengan semakin berkembangnya sektor usaha informal, diharapkan nantinya dapat meningkatkan swasembada keuangan bagi sumberdaya keuangan di sebuah lembaga sosial seperti yayasan, LSM, dan lain sebagainya, di samping sumber pemasukan keuangan yang berasal dari sumbangan masyarakat.

Ada sebuah kredo yang sangat populer di tengah masyarakat yang berbunyi "Tangan yang di atas lebih baik dari pada tangan yang di bawah".


Kaidah tersebut berdasarkan hadits sahih yang diriwayatkan dari Rasulullah  shalallahu alaihi wassalam :

عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ، وَخَيْرُ الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ

Dari Hakîm bin Hizâm Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-sebaik sedekah adalah yang dikeluarkan dari orang yang tidak membutuhkannya. Barangsiapa menjaga kehormatan dirinya maka Allâh akan menjaganya dan barangsiapa yang merasa cukup maka Allâh akan memberikan kecukupan kepadanya.”

( Hadits riwayat Bukhari dan Muslim )


Tangan yang di atas adalah pemberi infaq, sumbangan, maupun sodaqoh, sedangkan tangan yang di bawah adalah fihak yang meminta atau menerima pemberian dari masyarakat.

Meskipun seringkali menerima berbagai pemberian dan sumbangan dari masyarakat donatur, akan tetapi posisi lembaga sosial dalam hal ini yayasan, sesungguhnya tidaklah sekedar sebagai "tukang minta sumbangan" seperti yang terlanjur terbentuk di sebagian kalangan masyarakat.

Lembaga sosial seperti halnya yayasan justru memiliki peranan yang tak kalah pentingnya dalam menjembatani ( memfasilitasi ) niat baik masyarakat dan para dermawan yang ingin mendermakan sebagian dari perbendaharaan harta yang dimilikinya untuk dikelola secara profesional dan akuntabel agar kemudian dapat disampaikan kepada kelangan yang berhak untuk menerimanya.

Maka, dalam konteks keberadaan serta peranan yayasan sebagai sebuah lembaga sosial / nirlaba, sudut pandang yang paling tepat bukanlah lagi dilihat dari siapa yang memberi, siapa yang meminta, ataupun siapa yang akan menerima sumbangan serta donasi tersebut, akan tetapi lebih tepat bila hal itu disebut dengan istilah "Hubungan Kemitraan Dakwah" yang profesional di dalam mengusahakan kebaikan bagi masyarakat.


مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ 

Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.

( An Nahl : 97 )


Sehingga kredo yang paling tepat adalah "Tangan yang berada di atas ialah mitra kebaikan dari tangan yang berada di bawah".

Kedua nya sama sama memiliki fungsi dan tugas-tugasnya masing-masing dan saling melengkapi satu sama lainnya.


Akan tetapi tidak dapat dipungkiri, bahwasanya Islam tetaplah akan memberikan penghargaan khusus yang selayaknya kepada setiap masyarakat dan para dermawan yang telah berbaik hati membantu mengusahakan terselenggaranya kebaikan kebaikan di tengah masyarakat, dengan cara apa saja, baik dengan dukungan tenaga, dukungan moril maupun materiil.

Banyak dijumpai dalam literatur Al Qur'an maupun hadits yang menerangkan keutamaan serta penghargaan yang telah dijanjikan kepada setiap donatur atau pun masyarakat yang berkenan untuk membantu terselenggaranya kebaikan kebaikan di tengah masyarakat dengan apa saja sesuai dengan kadar kemampuannya masing-masing.


مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ 

Artinya :

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.

( Al Baqarah : 261 )


مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

Artinya :

“Sedekah tidak akan mengurangi harta benda”

( Hadits Riwayat Muslim, no. 2558 )








Sabtu, 27 April 2024

KBM RQ Al Badr kembali dimulai

Memasuki akhir bulan April 2024,  kegiatan belajar mengajar ( KBM ) di lingkungan Rumah Qur'an Al Badr telah dibuka kembali seperti sediakala setelah beberapa waktu yang lalu sempat tawaquf ( diliburkan ) selama beberapa pekan.

Masa masa liburan tersebut diberikan kepada seluruh santri dan para staf guru pendidik agar berkesempatan untuk bersilaturahmi bersama dengan keluarganya masing-masing di dalam suasana meriahnya Idul Fitri.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, kunjungan silaturahmi mempererat ukhuwah antara para pengurus dan sebagian jama'ah Rumah Qur'an Al Badr Jakarta kepada ketua dewan penasihat dan pengawas Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) bapak Eka Putra Marpaung. SH. MH. di kediaman nya di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur. Tradisi kunjungan silaturahmi berikut Halal bi halal yang sesungguhnya dapat dilakukan kapan saja, tanpa harus menunggu momentum Idul Fitri. Dokumentasi silaturahmi beberapa bulan sebelum tiba bulan Ramadhan 1445 H.


Hari raya Idul Fitri merupakan kesempatan yang sangat tepat bagi seluruh masyarakat untuk menjaga dan menjalin kembali tali persaudaraan ukhuwah yang mungkin sempat terganggu oleh berbagai macam khilaf yang pernah terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, momentum Idul Fitri biasanya akan dibarengi pula dengan sebuah tradisi yang populer disebut "Halal bi halal".



Makna budaya Halal bi halal 

Istilah "Halal bi halal" berasal dari kata serapan dalam khasanah bahasa Arab yang kemudian diIndonesiakan, sehingga ungkapan tersebut bukan termasuk istilah yang baku di dalam literatur Islam. 

Akan tetapi, meskipun demikian tradisi "Halal bi halal" ini barangkali dapat dimaknai sebagai sebuah budaya untuk saling memaafkan khilaf dan kesalahan yang pernah terjadi agar kesempurnaan hasil ibadah puasa selama bulan Ramadhan dapat diperoleh secara lebih paripurna.

Semakin baiknya hubungan kedekatan seseorang kepada Allah ( HabluminAllah ) setelah sukses berpuasa di bulan Ramadhan tentu akan menjadi lebih baik lagi keadaannya apabila dibarengi pula dengan usaha memperbaiki reputasi seseorang di dalam kehidupan bermasyarakat  ( Hablum minannas ).

Tradisi "Halal bi halal" dapat dikatakan sejalan pula maknanya dengan tradisi "Mudik" dan "Pulang kampung" yang semakin marak dilakukan oleh masyarakat untuk menyambung tali silaturahim dan ukhuwah.

Siapakah orang Indonesia yang tidak mengenal budaya  "Halal bi halal", tradisi "Mudik", atau "Pulang kampung" ini ? 

Semuanya tentu memiliki segudang manfaat yang sangat positif apabila dilakukan dengan memperhatikan ketentuan ketentuan dan batasan yang telah menjadi patokan di dalam petunjuk agama Islam seperti menghindari fenomena saling bersentuhan saat bersalam-salaman atau berjabat tangan, serta menjauhi bercampur baurnya antara laki laki serta perempuan yang bukan mahramnya.



Halal bi halal di lingkungan Rumah Qur'an Al Badr 

Sebagai sebuah penanda akan segera dimulainya kembali kegiatan belajar mengajar ( KBM ) di lingkungan Rumah Qur'an Al Badr, para pengurus yayasan telah mengagendakan acara "Halal bi halal" bagi para staf pendidik bersama dengan para santri yang diselenggarakan secara bertahap selama dua hari berturut-turut yaitu hari Ahad dan Senin, 19 dan 20 April 2024. Hari Ahad dijadwalkan sebagai acara Halal bi halal untuk santri santri dari halaqah 1 sampai 4, dan hari Ahad dijadwalkan sebagai acara Halal bi halal untuk santri santri dari halaqah 5 sampai 8 di gedung sekretariat / aula Rumah Qur'an Al Badr.


Dokumentasi video Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal bersama guru dan para santri dari halaqah 1 sampai 8 di lingkungan Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, April 2024.




Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, sebagian santri dari halaqah 5 sampai 8 yang menghadiri acara Halal bi halal di Rumah Qur'an Al Badr, sesi tausiyah dari guru.





Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, sebagian santri dari halaqah 5 sampai 8 yang menghadiri acara Halal bi halal di Rumah Qur'an Al Badr.

Acara halal bihalal yang diawali dengan penyampaian tausiyah dari para guru yang kemudian disertai dengan acara saling bermaaf-maafan ini diselenggarakan dengan tetap memperhatikan kaidah adab Islami dalam bermasyarakat,  sebagaimana yang telah termaktub di bagian awal tulisan ini.

Demikianlah satu bentuk usaha dari para guru pendidik dalam menanamkan adab dan akhlak mulia kepada para santri, yaitu mengajarkan tentang bagaimana mereka harus bersikap ketika sedang bergaul dan berinteraksi bersama orang lain.

Interaksi itu dapat berupa komunikasi yang terjadi antara seorang santri yang senior kepada santri yang junior, kemudian antara sesama santri yang sebaya, dan antara para santri kepada seluruh guru guru nya yang telah mendidiknya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.



Halal bi halal jama'ah dewasa RQ Al Badr

Tak hanya di kalangan santri usia sekolah, kegiatan pembukaan KBM untuk para jama'ah dewasa pun diselenggarakan berbarengan dengan kegiatan halal bi halal, baik untuk kalangan jamaah ikhwan maupun akhwat.

Dengan demikian, seluruh kegiatan belajar ( KBM )  berikut kegiatan sosial lainnya secara resmi telah dimulai kembali.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Ketua RQ Al Badr, ustadz Salim. Lc. saat menyampaikan taushiyah pembukaan acara.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Jama'ah RQ Al Badr yang bertetangga dekat dengan Rumah Qur'an Al Badr, bapak Husin saat menghadiri acara Halal bi halal.



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Jama'ah senior RQ Al Badr, bapak  Reman saat menyampaikan kata sambutan pembukaan acara.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Jama'ah senior RQ Al Badr, bapak  H. Marsidi saat menyampaikan kata sambutan pembukaan acara.




Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Guru RQ Al Badr, bapak Ratim saat membacakan ayat Al Qur'an dalam pembukaan acara.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Staf pengurus yang juga jama'ah pengajian RQ Al Badr, bapak Tri Mulyanto saat menghadiri acara Halal bi halal.




Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, acara Halal bi halal jama'ah kelas Ikhwan dewasa di Rumah Qur'an Al Badr, Senin, 20 April 2024 di sekretariat ( aula ) Rumah Qur'an Al Badr Jakarta. Dihadiri pula oleh sebagian Jama'ah dari RQ Al Badr di Rt 008 Rw 02, bapak Aan, bapak Salim, dan bapak Rohmat.




Arsip dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr ( suasana kajian tahsin Al Qur'an kelas malam / halaqah ibu ibu ) pada awal tahun 2024, jama'ah pengajian ibu ibu juga telah bersiap kembali untuk memulai pengajian Al Qur'an seperti biasanya.


Segenap pengurus Rumah Qur'an Al Badr mengucapkan selamat belajar dan selamat menuntut ilmu, semoga sukses memperoleh ilmu yang bermanfaat.





Sabtu, 20 April 2024

Editorial RQ Al Badr, April 2024

Fenomena Keberadaan "si murid pandai" dan "si murid bandel"

Ditulis oleh team redaksi website RQ Al Badr 


Seorang siswa yang pandai dan berprestasi tentu akan sangat disukai oleh guru serta oleh lingkungannya, sebaliknya siswa yang kurang pandai dan tidak berprestasi cenderung akan terpinggirkan, dan kekurangan perhatian dari guru serta lingkungannya.

Antara figur si "bintang kelas", atau si "murid teladan", ataupun sang "idola sekolah", apabila kemudian disandingkan dengan stereotip si "pemalas" ataupun si "murid bandel" yang biasanya melekat pada figur murid murid yang tidak pandai barangkali perbedaannya dapat digambarkan ibarat langit dan bumi.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, bimbingan seorang guru 



Setiap individu diciptakan dengan spesifik nan unik

Akan tetapi, kalau kita berbicara mengenai pandai atau tidak pandai, si "bintang kelas" ataupun si "juru kunci" ranking kelas, pada hakekatnya adalah berbicara mengenai "hasil akhir" yang tentunya tidak akan serta merta terjadi dengan sendirinya.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, suasana KBM di RQ Al Badr kelas santri usia sekolah dasar. Setiap individu tercipta dengan unik dan spesifik.

Setiap individu sejatinya telah diciptakan masing masing dalam keadaaannya yang unik dan begitu spesifik, lengkap dengan potensi, berikut kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat dipastikan tidak akan pernah ada seseorang yang 100 % bisa sama persis dengan individu lainnya, walau ia adalah dua orang yang kembar identik sekalipun.

Rangkaian proses dalam rentang perjalanan hidup yang panjang, serta keberadaan berbagai faktor penentu yang telah berlangsung sejak dahulu dan masih berkelanjutan hingga saat ini merupakan alur cerita yang pastinya akan dilalui oleh setiap individu, hingga ia terbentuk dalam keadaannya yang sekarang ini.

Maka yang sebenarnya, stereotip "si pandai" itu adalah siapa saja yang mampu untuk beradaptasi dengan keadaannya, melewati proses belajar dalam rentang panjang perjalanan hidupnya dengan memanfaatkan segenap potensi yang ada pada dirinya.

Lalu, stereotip buruk seperti apakah yang akan dilekatkan oleh masyarakat kepada setiap individu yang tidak mampu beradaptasi dengan keadaannya, enggan melewati tahapan demi tahapan proses belajar hingga sampai mentelantarkan umur, menyia-nyiakan waktu serta potensi yang melekat pada dirinya itu ?

Kesimpulannya, "pintar" atau "tidak pintar" hakikatnya adalah keadaan terkini dari setiap individu sebagai produk dari sikap hidup dan sejarahnya di masa lampau.



Menemukan dan menumbuh kembangkan potensi yang terpendam 

Seorang pendidik hendaknya mampu mendeteksi beragam potensi potensi atau bakat terpendam yang dimiliki oleh setiap individu murid muridnya.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, santri santri dalam suasana KBM.

Dan tugas penting bagi seorang pendidik adalah menemukan serta menumbuh kembangkan bakat bakat dan potensi terpendam tersebut hingga kelak dapat menjadikan anak anak didiknya cerdas secara spesifik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Seorang murid bisa jadi sangat pandai dalam urusan menghafal Al Qur'an serta menerapkan logika yang sangat baik di dalam pola fikirnya, akan tetapi barangkali ia akan dirasakan kurang berbakat dalam hal kemampuan menulis sebuah naskah narasi yang baik.

Seorang individu bisa jadi akan sangat piawai ketika menulis sebuah naskah narasi dan tulisan yang berbobot, akan tetapi ia mungkin terlihat gugup dan "belepotan" ketika sedang berceramah di hadapan umum.

Barangkali ada seseorang yang terlihat bersikap begitu malas dan cueknya dengan dunia pendidikan formal, akan tetapi menaruh minat yang begitu besar untuk mempelajari teknik perawatan mesin otomotif dan piawai dalam urusan modifikasi mesin kendaraan.

Belum tentu seorang ahli fiqih ataupun seorang hafidz Al Qur'an mampu memperbaiki sendiri smartphone atau laptop yang dimilikinya, dan belum tentu pula seorang pebisnis yang handal mampu memasak sendiri menu nasi goreng dengan cita rasa yang begitu lezatnya.

Kendati demikian, seorang guru yang baik tentu saja harus memiliki kemampuan untuk membimbing setiap anak didiknya agar memiliki skill kemampuan dasar yang selayaknya dimiliki oleh setiap muslim seperti tatacara ibadah harian, dan membaca Al Qur'an 

Barangkali hal seperti ini yang pertama kali harus disadari oleh seorang guru dalam mengemban  amanah pendidikan bagi murid muridnya.


Siapakah guru yang sesungguhnya ?

Apabila seorang guru yang baik harus mampu mendidik anak anak muridnya di sekolah hingga berprestasi dan memiliki akhlak yang mulia, maka bagi setiap orang tua murid yang berada di rumahnya masing masing pun sesungguhnya jauh lebih berhak untuk memperhatikan keadaan anak anaknya dan harus lebih mampu lagi untuk mendidik anak anaknya agar sukses di sepanjang rentang kehidupannya.


Maka siapakah lagi sebenarnya guru pendidik yang paling hebat itu kalau bukan para orang tua di rumah ?

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, suasana rapat koordinasi dan evaluasi hasil belajar santri antara guru bersama orang tua / walisantri dari sebuah halaqah di aula Rumah Qur'an Al Badr. Orang tua adalah guru yang sejati, dan sahabat terbaik bagi setiap anak anaknya.



Jalan kesuksesan seorang guru pendidik 

Kesuksesan seorang guru di dalam mendidik, akan sangat dipengaruhi oleh 3 hal yang sangat mendasar.

Ke tiga hal mendasar tersebut didapatkan berdasarkan pengalaman pengalaman dari para tenaga pendidik ketika berada di lapangan, sebagaimana ungkapan yang telah dikemukakan pula oleh seorang tokoh legendaris pendidikan Nasional, Raden Mas. Suwardi Suryaningrat ( Ki Hadjar Dewantara ), yaitu Asah - Asih - Asuh :


1. Ing ngarso sung tulodo

( Di bagian depan memberikan keteladanan ).

Seorang pendidik harus memiliki kemampuan untuk menampilkan sikap keteladanan serta jiwa kepemimpinan bagi anak anak didiknya di dalam kehidupan bermasyarakat ( Asuh ).


2. Ing madyo mangun karso

 ( Di bagian tengah memberikan inspirasi atau gagasan segar nan kreatif ).

Seorang pendidik harus mampu memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai cara berfikir, belajar, dan bekerja yang dinamis serta kreatif ( Asah ). 


3. Tut wuri handayani

( Di bagian belakang memberikan dukungan )

Yaitu prinsip kebersamaan dan kasih sayang di dalam mendidik sebagai satu bentuk pengayoman layaknya sikap yang diberikan orang tua kepada anak anaknya ( Asih ).


Atau dengan kata lain, seorang pendidik harus dapat memahami kapan saja waktu yang tepat ketika ia harus tampil layaknya sebagai seorang pemimpin, dan kapan waktu yang paling tepat ketika ia harus memposisikan dirinya layaknya sebagai seorang teman atau partner belajar yang menyenangkan, serta mengerti kapan waktunya ia harus tampil layaknya sebagai orang tua yang selalu memberikan dukungan untuk membantu kesuksesan anak anak didiknya di dalam belajar.



Tantangan buat seorang guru pendidik 

Seorang pendidik yang handal bukan hanya sekedar piawai dalam urusan mentransfer ilmu pengetahuan serta kepandaian yang dimilikinya kepada murid muridnya saja, akan tetapi ia juga hendaknya harus mampu untuk menjalin kedekatan psikologi dan dan jalinan komunikasi yang baik bahkan ketika terpaksa ia harus berhadapan dengan murid muridnya yang "bandel dan bebal" sekalipun.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, bapak Dwi Irianta S.pd, pembina Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr saat bersama dengan para pelajar di sebuah madrasah sekaligus santri di Rumah Qur'an ( RQ ) Al Badr di distrik Salawati Tengah, Raja Ampat, Papua Barat. Berbaur dengan para santri untuk menumbuh kembangkan jalinan komunikasi yang harmonis bersama para santri.


Seorang guru yang berkualitas adalah seorang pendidik yang adil, seorang yang selalu memiliki pandangan kasih sayang dan welas asih.

Dengan kacamata rahmahnya itu, ia akan senantiasa mencintai dan menyayangi seluruh murid muridnya, baik yang pandai atau pun yang kurang pandai, baik yang selalu menghormati gurunya maupun yang masih kurang dalam hal adab dan sopan santun.


Adalah merupakan wujud sikap yang arogan dan berat sebelah apabila secara sadar ataupun tidak sadar seorang pendidik kemudian lebih bersikap menyayangi murid muridnya yang cerdas, pandai, berprestasi, dan berakhlak mulia serta mengabaikan atau memandang sebelah mata kepada sebagian murid muridnya yang tidak pandai, tidak berprestasi, dan tidak memiliki tata krama karena semua yang disebutkan di atas hanyalah representasi dari hasil.

Bagi seorang pendidik, melalui dan menikmati proses harus lebih diutamakan dari pada sekedar menikmati hasil.

Kehadiran murid murid yang  statusnya "bermasalah" ini justru sesungguhnya adalah tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh seorang pendidik. Tantangan yang muncul hakikatnya adalah ladang pahala bagi sang guru yang dengan sabar dan tekun telah berjihad fii sabilillah dalam mengajarkan ilmu serta kebaikan bagi setiap murid muridnya.

Sehingga, apabila dirasakannya ia bakalan menemukan jalan buntu lantaran pembawaan gaya mendidiknya yang monoton atau lebih terkesan menggurui dan otoriter, maka ia pun dapat mencoba teknik pendekatan lainnya yang lebih tepat yaitu dengan memberikan perhatian yang cukup kepada murid muridnya tersebut melalui jalinan komunikasi yang hangat dan intens layaknya seorang teman atau seorang sahabat agar dapat diketahui apa saja faktor faktor penghambat yang  terjadi di dalam usahanya menggapai kesuksesan belajar.


Setelah seorang pendidik dapat mengidentifikasi permasalahan yang terjadi melalui hangatnya jalan persahabatan, maka ia pun akan dapat mencarikan solusi yang terbaik untuk dapat menjawab persoalan yang muncul.

Dan pada saat saat seperti inilah, seyogyanya seorang pendidik dapat tampil layaknya sebagai orang tua yang selalu memberikan dukungan, bimbingan, dan semangat, serta solusi sehingga murid muridnya dapat merasakan manfaat yang tak ternilai harganya dari berinteraksi bersama gurunya tersebut.



Petunjuk ilahi bagi seorang pendidik 

Dalam kaidah agama Islam, prinsip prinsip dasar kesuksesan pendidikan sungguh telah dipraktikkan oleh baginda yang mulia Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam ketika berdakwah dan berinteraksi kepada masyarakat di sekelilingnya, serta para sahabat sahabat nya, baik di Makkah maupun di Madinah.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, suasana KBM di RQ Al Badr kelas santri Ikhwan dewasa.


Allah Subhanahu wa Ta'alaa telah memberikan tips tips yang sangat jitu sebagai pegangan wajib bagi Rasul nya, Muhammad Shalallahu alaihi wassalam dalam mendidik masyarakat agar mengikuti jalan keselamatan di dunia dan akhirat :


فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

( Qs. Ali Imran : 159 )


Ayat tersebut sungguh sangat lah tepat untuk kemudian diterjemahkan menjadi kaidah kaidah dasar pendidikan "Asah Asih - Asuh" seperti yang dikemukakan oleh Raden Mas Ki Hadjar Dewantara, sebagaimana yang tertulis pula di bagian awal tulisan ini.

Ayat Al Qur'an tersebut kemudian dibawakan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam untuk kemudian diajarkan kepada masyarakat nya pada waktu itu, yang konteks nya sangat relevan pula untuk diteladani oleh masyarakat pada zaman ini hingga di masa masa yang akan datang nanti.

Sebagai suri tauladan, beliau merupakan seorang yang terpilih baik dalam hal keteladanan, kepemimpinan, kecerdasan,  kreatifitas dalam berfikir, serta dalam hal pengayoman masyarakat.

Semuanya telah dilegitimasi secara mutlak pada sebuah redaksional ayat di dalam Al Qur'an :


لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

( Al Ahzab : 21 )


Sedangkan dalam redaksional ayat lainnya terdapat pula pernyataan khusus yang senada dengan redaksional ayat di atas :


قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku ( Muhammad ), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


( Ali Imran : 31 )

Postingan populer

Perjalanan RQ Al Badr sepanjang tahun 2024

Ada sebuah aturan tak tertulis yang sejak dahulu telah menjadi semacam tradisi, yaitu ketika posisi penanggalan kalender telah sampai di are...