Rumah Qur'an Al Badr merupakan lembaga pendidikan non formal yang menyelenggarakan bimbingan pendidikan Al Qur'an dan kajian kajian Islam secara sistematis dan terukur.
Dari sejumlah santri kelompok anak anak usia sekolah yang sedang belajar di Rumah Qur'an Al Badr, tak terkecuali ada juga penuntut ilmu yang merupakan santri dari kalangan usia remaja, usia dewasa, sampai pada kaum bapak bapak dan ibu ibunya.
Dokumentasi foto Rumah Qur'an Al Badr, suasana yang menyenangkan saat kajian tajwid dan tahsin Al Qur'an kelas Ikhwan dewasa.
Di antara para santri tersebut ada pula yang seluruh anggota keluarganya turut serta belajar bersama, mulai dari ayah, bunda, hingga sampai pada anak anaknya pun ikut belajar di Rumah Qur'an Al Badr, meskipun saat kegiatan belajar berlangsung, masing-masing berada di dalam kelas halaqah yang berbeda beda.
Rumah Qur'an Al Badr memberikan istilah "program keluarga sakinah" bagi mereka yang seluruh anggota keluarganya ikut belajar, sehingga dengan demikian diharapkan dapat menjadi ikhtiar bagi terbentuknya keluarga muslim yang gemar membaca Al Qur'an, gemar menuntut ilmu, dan gemar beramal solih oleh sebab ilmu agama yang didapatkan nya dari setiap acara kajian yang diselenggarakan di Rumah Qur'an Al Badr.
Profil santri halaqah dewasa Rumah Qur'an Al Badr
Di antara para santri dari kalangan bapak bapak yang telah sejak lama rutin mengikuti kelas kajian tahsin, tajwid, dan hafalan Al Qur'an di Rumah Qur'an Al Badr, adalah seorang pengusaha jasa penjahit keliling di wilayah Cilandak Timur, Ragunan dan sekitarnya.
Masyarakat setempat mengenal nya dengan nama pak Ratim.
Dokumentasi foto Rumah Qur'an Al Badr, pak Ratim saat sedang mengikuti kajian ilmu Tajwid dan Tahsin Al Qur'an di Rumah Qur'an Al Badr yang secara live disiarkan pula melalui channel Facebook Al Badr.Lelaki paruh baya berusia sekitar 45 tahun ini sejatinya merupakan warga pendatang yang berasal dari desa Pakis Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang kemudian lama menetap di Jakarta.
Dalam keseharian nya pak Ratim membawa gerobak jahit berkeliling dari satu perkampungan ke perkampungan lainnya untuk menjajakan jasa vermak maupun reparasi pakaian kepada para pelanggan pelanggan nya.
Dokumentasi foto Rumah Qur'an Al Badr, pak Ratim saat sedang mengikuti kajian Tajwid dan Tahsin Al Qur'an yang dibimbing oleh ustadz Salim. Lc.Di tengah tengah kesibukan kesehariannya dalam mencari nafkah, pak Ratim pun masih dapat meluangkan waktunya untuk belajar dan datang menimba ilmu di Rumah Qur'an Al Badr bersama anggota masyarakat lainnya.
Beragam manfaat pun didapatkannya dari rutinitas nya menghadiri pengajian di Rumah Qur'an Al Badr, mulai dari pengembangan relasi, menjalin ukhuwah, dan tentunya beragam ilmu pengetahuan serta kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap muslim yaitu mahir dalam membaca Al Qur'an.
Dokumentasi foto Rumah Qur'an Al Badr
Dalam beberapa kesempatan, pak Ratim terkadang turut membantu distribusi mushaf Al Qur'an yang diberikan dari para donatur kepada masyarakat yang membutuhkannya, baik di Jakarta, maupun masyarakat di kampung halaman nya di Karawang, Jawa Barat. Masyarakat yang membutuhkan bantuan distribusi mushaf Al Qur'an untuk tujuan pendidikan dapat pula menghubungi pak Ratim untuk kemudian mengajukan distribusi mushaf Al Qur'an atau pun buku pelajaran Iqro.
Kini setelah genap 2 tahun menuntut ilmu di Rumah Qur'an Al Badr, pak Ratim merasakan keinginan hati yang begitu besar untuk berbagi pengalaman dan ilmu yang selama ini diperoleh nya melalui acara kajian di Rumah Qur'an Al Badr.
Dokumentasi foto Rumah Qur'an Al Badr, pak Ratim saat "in action" praktik latihan mengajar Tajwid dan Tahsin Al Qur'an kepada halaqah bapak bapak di wilayah Rt. 008 Rw. 02, Ragunan, Jakarta Selatan.Dengan berbekal kemampuannya membaca Al Qur'an serta pengetahuan ilmu tajwid yang diperoleh nya, beliau pun langsung meminta izin untuk latihan praktik mengajar dengan membuka kelas / halaqah baru khusus bapak bapak yang merupakan rekan rekan nya dan para pelanggan jasa vermak pakaian.
Bertempat di wisma mitra 2 Rumah Qur'an Al Badr di jl. Musyawarah gg. 88 Rt. 008 Rw. 02, Ragunan, Jakarta Selatan, pak Ratim telah rutin membagikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sambil latihan praktik mengajar ilmu Tajwid yang kemudian dijadwalkan secara rutin di setiap hari Rabu malam jam 20.00 WIB sampai selesai.
Dalam jadwal kegiatan bulanan Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, halaqah belajar yang diselenggarakan oleh pak Ratim belum terindeks di dalam jadwal rutin bulanan, oleh karena halaqah belajar tersebut masih merupakan rintisan pembukaan halaqah belajar kelompok bapak bapak yang masih berstatus binaan Rumah Qur'an Al Badr.
Halaqah pengajian bapak bapak ini terbuka untuk umum, dan saat ini telah diikuti oleh 10 orang peserta kajian.
Untuk kepesertaan, masih terbuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin belajar untuk ikut mendaftar dan mengikuti majelis kajian ilmu tersebut.
Dokumentasi foto Rumah Qur'an Al Badr, pak Ratim saat "in action" praktik latihan mengajar Tajwid dan Tahsin Al Qur'an kepada halaqah bapak bapak di wilayah Rt. 008 Rw. 02, Ragunan, Jakarta Selatan.Materi yang diberikan berkesesuaian dengan materi tajwid dan tahsin Al Qur'an yang diperolehnya di Rumah Qur'an Al Badr.
Pada tahap awal, pak Ratim membahas kitab Tajwid metode As Syafi'i jilid pertama. Apabila bahasan jilid pertama sudah selesai akan dilanjutkan dengan materi Tajwid metode As Syafi'i jilid ke dua.
Pembahasan materi dikombinasikan dengan praktik tilawah langsung mushaf Al Qur'an secara tahsin.
Demi kelangsungan dan kelancaran proses belajar mengajar ( KBM ) di halaqah belajar tersebut, Rumah Qur'an Al Badr telah dan akan terus memberikan fasilitas belajar yang meliputi mushaf Al Qur'an serta buku materi pelajaran Tajwid metode As Syafi'i jilid 1 dan 2 secara gratis kepada para peserta kajian, di samping fasilitas lainnya berupa tempat belajar yang nyaman dan representatif serta suasana belajar yang menyenangkan.
Kebersamaan dalam hal pendidikan
Bangsa Indonesia sangat membutuhkan perhatian serta dedikasi yang diberikan oleh siapa saja yang masih memiliki kepedulian akan masa depan masyarakat Indonesia.
Peran serta yang terbaik sesungguhnya dapat diwujudkan oleh siapa saja yang masih memiliki semangat di dalam memperjuangkan kebaikan, tanpa harus memandang latar belakang, dan status sosial seseorang.