Rabu, 09 Agustus 2023

Editorial RQ Al Badr, Agustus 2023

Harta yang sangat berharga itu bernama Kesehatan

Pernahkan kita memperhatikan kehidupan seseorang yang sehat wal Afiyat baik secara lahir maupun batinnya di dalam menjalani kesehariannya ?

Jawaban atas pertanyaan ini sesungguhnya telah ada di dalam kehidupan nyata, bukan sekedar sebuah cerita yang diambil dari kisah drama atau pun komik.






Gaya hidup sehat 


Gambaran seseorang yang sehat wal Afiyat

Hari hari yang dilaluinya tentu saja akan terasa begitu lapang, menyenangkan, serta dipenuhi dengan semangat bekerja yang tinggi meskipun barangkali ia bukanlah termasuk seseorang yang memiliki banyak perbendaharaan harta.

Akan tetapi meskipun ia berada di dalam keterbatasannya itu, sesungguhnya ia memiliki suatu kekayaan yang tak ternilai harganya, yaitu berupa kesehatan baik pada jasmani maupun pada rohaninya sebagai modal utama didalam mencari nafkah, dan ketika ia beribadah.



Kebahagiaan hati pun akan diperoleh berkat rasa cukup, dan rasa syukur atas karunia kesehatan yang telah dirasakannya.


Dan sungguh, di sisi lain banyak pula ditemui segolongan orang yang tentunya lebih beruntung dari pada seseorang yang pertama telah digambarkan tadi, yaitu mereka yang juga sehat wal Afiyat, baik jasmani maupun rohaninya, akan tetapi mereka memiliki beberapa kelebihan berupa perbendaharaan harta.

Dengan kejernihan hatinya, mereka tak merasa sungkan apalagi ragu ragu untuk membelanjakan harta bendanya dalam tujuannya untuk berinvestasi baik bagi urusan dunia nya maupun untuk urusan akhirat nya.

Harta benda yang dimilikinya tersebut niscaya akan dipenuhi dengan keberkahan dan akan mampu memberikan manfaat bagi dirinya, keluarganya, maupun masyarakat yang berada di sekelilingnya.

Investasi kebajikan yang sukses tersebut kelak akan menjadi sumber dan ladang penghasilan nya, baik yang berupa harta benda dunia maupun lumbung lumbung pahala.

Demikianlah sebuah gambaran singkat tentang keutamaan bagi seseorang yang sehat wal Afiyat baik secara jasmani maupun rohaninya, baik ia seorang yang kaya raya maupun seorang yang hidup dalam kesederhanaan.

Sehingga apabila kita berintrospeksi diri bersama sama, maka apakah keadaan kita pada saat ini telah sesuai atau setidaknya bisa mendekati seperti halnya gambaran yang telah dituliskan tadi ?



Gambaran kondisi seseorang ketika sakit

Pada suatu keadaan tertentu di mana seseorang sedang mengalami gangguan pada kesehatannya, secara otomatis akan terjadi gangguan pula pada beragam aktivitas keseharian serta aktivitas ibadahnya.

Bagi sebagian kalangan yang sedang terganggu kesehatannya, untuk sementara waktu ia pun harus beristirahat, bahkan di antaranya ada yang sampai dirawat inap di rumah sakit.

Tiada lagi terasa nikmat makanan ataupun minuman pavorit dan lezat yang dibelinya, tiada lagi terasa indah suasana pagi hari yang begitu cerahnya, dan tiada lagi terasa nyaman kekhusyukannya dalam beribadah yang saat itu harus tetap dilaksanakan di dalam segenap keterbatasannya.

Dalam keadaannya yang seperti itu, harta benda simpanannya pun kini tiada lagi dapat membuatnya tertawa riang gembira.

Rasa sepi dan sunyi karena tidak bisa berjumpa langsung dengan kerabat dan para sahabat serta rekan rekan kerjanya karena harus beristirahat adalah rasa kegetiran tersendiri seperti halnya rasa pahit dari beraneka obat obatan yang harus dikonsumsinya setiap hari.

Kesehatan adalah harta yang sangat berharga yang paling dicari dan diusahakan oleh mereka yang sedang sakit.

 


Mencegah lebih utama dari mengobati

Asupan nutrisi serta gizi yang cukup adalah kunci sukses  untuk memperoleh kesehatan.

Sedangkan kedisiplinan di dalam menjaga kebersihan merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan.

Seperti halnya pemeliharaan kesehatan bagi jasmani, pemeliharaan kondisi rohani agar tetap sehat dan kuat tentu akan memerlukan asupan nutrisi dan gizi yang cukup pula.

Beberapa contoh asupan nutrisi yang sangat diperlukan bagi kesehatan rohani adalah berupa ketenangan yang bisa didapatkan melalui dzikir dan kegiatan belajar ( menimba ilmu ) baik melalui lembaga lembaga pendidikan, menghadiri majelis majelis ilmu, maupun dengan membaca buku buku yang bermanfaat.

Secara logika, tindakan pencegahan ( preventif ) terhadap datang nya suatu penyakit akan terasa lebih ringan dan mudah dilakukan ketimbang tindakan pengobatan atau penyembuhan ( kuratif ) atas penyakit yang sudah terlanjur datang dan menjadi kronis baik secara jasmani maupun secara rohani.



Sehat ataupun sakit sama sama mahal

Memelihara kesehatan adalah sebuah perjuangan yang memerlukan kedisiplinan, ketelatenan, keistiqomahan, serta modal yang tidak sedikit.

Akan tetapi, mahal nya usaha untuk menjaga kesehatan tersebut jangan sampai malah justru dijadikan sebagai sebuah pembenaran atas sikap sikap kita yang masih cenderung ceroboh, malas, mengabaikan, dan ekstra hemat dalam urusan menjaga kesehatan jasmani maupun rohani.

Andaikan usaha menjaga kesehatan itu dianggap sebagai sesuatu yang mahal, maka sesungguhnya usaha untuk mengobati penyakit yang terlanjur muncul juga tak kalah pula mahalnya.

Maka, hidup sehat baik secara jasmani dan rohani sesungguhnya adalah sebuah pilihan hidup yang paling tepat bagi siapa saja yang masih bisa menggunakan akal sehatnya.



Kesehatan, di antara lingkup individu dan masyarakat

Setiap individu adalah bagian terkecil dari lingkungan di dalam masyarakatnya.

Apabila setiap individu dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohaninya, maka diharapkan akan terbentuk pula masyarakat yang beradab, sehat dan sejahtera baik secara jasmani maupun rohani nya.

Kriteria masyarakat yang sehat, sangat bergantung pada kesehatan dari individu individu yang menjadi bagian dari masyarakat tersebut.

Adanya wabah penyakit yang melanda di tengah masyarakat, baik berupa penyakit yang sifatnya jasmaniah maupun rohaniah merupakan titik akumulasi dari setiap permasalahan kesehatan setiap individu yang berada di dalam lingkup masyarakat tersebut.


Kita tidak akan pernah melupakan peristiwa wabah Corona yang baru saja berlalu, ataupun munculnya penyakit Aids yang mematikan dan hingga kini masih melanda di tengah masyarakat. 

Penyakit yang disebabkan oleh penularan dan infeksi virus HIV tersebut adalah sebuah contoh dari penyakit jasmaniah sebagai dampak langsung dari munculnya beragam penyakit rohani ( penyimpangan fitrah ) yang timbul di tengah masyarakat seperti narkoba, miras, kriminalitas, perjudian, dan prostitusi.

Dalam ruang lingkup Sosiologi, beberapa hal yang disebutkan di atas dikenal dengan istilah "penyakit masyarakat".

"Penyakit masyarakat" adalah perilaku atau kebiasaan kebiasaan buruk anggota masyarakat yang telah membudaya, dimana kebiasaan tersebut melanggar norma agama, adat, dan hukum yang berlaku.



Kalam penutup

Merebaknya beraneka ragam bentuk kriminalitas, penyimpangan penyimpangan terhadap fitrah penciptaan manusia yang disertai pula dengan munculnya nya wabah penyakit mematikan seperti Aids maupun Corona adalah dampak langsung dari fenomena keberadaan "penyakit masyarakat" sebagai akibat dari banyaknya individu anggota masyarakat yang juga bermasalah baik kesehatan jasmani maupun kesehatan rohaninya.

Dalam konteks ini, dakwah Islamiah yang diikuti dengan penyuluhan kesehatan yang dibarengi dengan berbagai usaha pembinaan mental spiritual di dalam masyarakat merupakan satu bentuk kepedulian dan empati yang ditekankan di dalam Islam sebagaimana dakwah yang dilakukan Rasulullah shalallahu alayhi wasallam dalam  usahanya untuk memperbaiki kerusakan kerusakan di dalam masyarakat Arab jahiliah pada masanya yang juga sangat relevan dengan situasi dan kondisi masyarakat global pada zaman ini.




Keluarga sakinah, benteng pertahanan keselamatan keluarga di masa depan.


Rumah Qur'an Al Badr bersama dengan lembaga lembaga pendidikan lainnya dan mitra mitra dakwah Islam yang berada di seluruh Indonesia telah berkomitmen untuk turut menjaga dan memperbaiki kondisi masyarakat Indonesia, mengajak kepada seluruh masyarakat yang masih memiliki perhatian dan kepedulian terhadap masa depan generasi muda untuk turut berpartisipasi dalam mensukseskan program pendidikan Islam.


Dustur illahi :

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya : 

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.

( Qs . Ar Rum : 41)


Jakarta, 22 Muharram  1445 H / 9 Agustus 2023 M

Redaksi Rumah Qur'an Al Badr 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya, silahkan menulis pesan pesan anda

Postingan populer

Perjalanan RQ Al Badr sepanjang tahun 2024

Ada sebuah aturan tak tertulis yang sejak dahulu telah menjadi semacam tradisi, yaitu ketika posisi penanggalan kalender telah sampai di are...