Kamis, 24 Oktober 2024

Pembukaan kajian Nawaqidul Islam

Syahadatain adalah kunci pembuka bagi status keislaman seseorang, yang akan menentukan pula status keabsahan bagi rangkaian amalan-amalan yang berikutnya seperti Sholat, Zakat, Puasa, dan Haji.

Seluruh amalan ibadah tersebut disebut sebagai Arkanul Islam ( Rukun Islam ).

Rukun Islam adalah amalan terpenting yang wajib untuk dilakukan dan merupakan identitas khusus bagi seorang muslim.




Akan tetapi, dari setiap amalan-amalan dalam Rukun Islam tersebut, ternyata masing-masing memiliki keadaan-keadaan nya sendiri yang dapat membatalkan status keabsahan bagi amalan-amalan tersebut sehingga dapat menjadikannya tidak bernilai sedikitpun di sisi Allah Subhanahu wa Ta'Alaa.

Sebagai contoh, apabila seseorang melakukan jimak sebelum melakukan jumroh Aqobah pada saat sedang berihram ibadah haji, maka otomatis akan membatalkan ibadah haji yang sedang dilakukannya secara keseluruhan. Konsekuensinya ia wajib mengulang kembali ibadah hajinya pada tahun berikutnya.

Contoh lainnya, apabila seseorang berbuka puasa sebelum tiba waktu terbenamnya matahari, otomatis akan membatalkan ibadah puasa yang sudah dikerjakannya sejak dari terbitnya waktu fajar. Karena puasanya batal, dengan sendirinya ia harus mengulangi puasanya pada hari yang lain.

Zakat fitrah yang baru dibayarkan setelah selesai pelaksanaan sholat Iedul Fithri dianggap sebagai zakat fitrah yang bathil ( tidak sah ), sehingga statusnya akan dianggap sebagai sedekah biasa. Dengan demikian pada tahun itu, ia dianggap tidak menunaikan ibadah zakat fitrah dan tidak bisa diqadha pada tahun berikutnya.

Dan ibadah sholat sebagai amalan terbesar dan yang paling pertama akan dihisab pada hari kiamat bisa batal statusnya apabila dikerjakan sambil tertawa atau berbicara dengan sengaja, sehingga ia pun wajib mengulangi kembali ibadah sholatnya itu.



• Pembatal Syahadatain ( keislaman )

Dan syahadatain sebagai rukun Islam yang pertama dapat pula dibatalkan status keabsahannya oleh karena adanya beberapa keadaan.

Beberapa keadaan di antaranya adalah perbuatan syirik yang masuk dalam kategori kesalahan yang paling fatal sebagaimana tertulis dalam redaksional ayat Al Qur'an :



وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۚ لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ ۝٦٥

Sungguh, benar-benar telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang (para nabi) sebelummu, “Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan gugurlah seluruh amalmu dan tentulah engkau termasuk orang-orang yang rugi.

( Qs. Az Zumar : 65 )



Ada pula keadaan lainnya yang sementara ini sering dianggap sebagai hal yang sepele, akan tetapi merupakan hal yang sangat berbahaya bagi status keislaman seseorang, sebagaimana tertulis pula dalam redaksional ayat Al Qur'an :



وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوْضُ وَنَلْعَبُۗ قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوْلِهٖ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ ۝٦٥

Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, mereka pasti akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok ?”

لَا تَعْتَذِرُوْا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ اِيْمَانِكُمْۗ اِنْ نَّعْفُ عَنْ طَاۤىِٕفَةٍ مِّنْكُمْ نُعَذِّبْ طَاۤىِٕفَةً ۢ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا مُجْرِمِيْنَ ۝٦٦

Tidak perlu kamu membuat-buat alasan karena kamu telah kufur sesudah beriman. Jika Kami memaafkan sebagian dari kamu (karena telah bertobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain), karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berbuat dosa.

( Qs. At Taubah : 65 - 66 )


Sehingga apabila keadaan syahadatain seseorang akan menjadi batal oleh karena hal-hal tersebut, maka dikhawatirkan akan menjadi batal pula status keislaman seseorang itu yang pada akhirnya akan membahayakan keselamatannya baik di dunia maupun di akhirat nanti.


Di samping kedua hal besar pembatal keislaman tersebut, masih banyak lagi beberapa hal yang menjadi faktor-faktor penyebab batalnya syahadatain atau keislaman seseorang yang sangat perlu untuk diketahui dan dipelajari agar setiap orang agar dapat menghindarinya.

Untuk itulah setiap musim wajib untuk mengetahui dan mempelajari pokok-pokok bahasan mengenai beberapa situasi dan keadaan yang dapat menjadi pembatal-pembatal bagi status keislaman seseorang, agar keadaan dirinya dapat selamat baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Dan pintu taubat senantiasa terbuka luas bagi siapa saja yang pernah terjerumus dalam perbuatan perbuatan yang dapat membatalkan status keislaman seseorang itu, selagi nyawa masih belum sampai di kerongkongan ( sakaratul maut ).

Nas’alullah as salamah wal ‘afiah


• Serial Kajian rutin kitab "Nawaqidul Islam" ( Pembatal Keislaman )

Hadirlah dan ikutilah serial kajian rutin ilmu tauhid yang membahas kitab " Syarah Nawaqidul Islam" ( Penjelasan pembatal-pembatal Keislaman ), yang akan diselenggarakan pada :


• Hari : setiap Kamis 

• Waktu : jam 20.15  WIB sampai selesai 

• Pemateri : Ustadz Muhammad Calim. Lc. SHI. ( ketua dewan guru RQ Al Badr, dan staf pengajar di Pondok Pesantren Al Ihsan, Jakarta )

• Tempat : gedung aula Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.

• Alamat : Jl. Ampera Raya, Gg. Kancil, gg. H. Tada no. 36.

Rt. 001 Rw. 09

Ragunan, Jakarta Selatan 


Informasi selengkapnya : 

Info RQ Al Badr : 087777880061


Ajaklah keluarga dan sahabat sahabat anda untuk menghadiri acara kajian rutin tersebut.

Acara kajian gratis, dan terbuka untuk umum, khusus untuk laki-laki.


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۝١٠٢

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.

( Qs. Ali Imran : 102 )





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya, silahkan menulis pesan pesan anda

Postingan populer

Perjalanan RQ Al Badr sepanjang tahun 2024

Ada sebuah aturan tak tertulis yang sejak dahulu telah menjadi semacam tradisi, yaitu ketika posisi penanggalan kalender telah sampai di are...