Kamis, 24 Oktober 2024

Pembukaan kajian Nawaqidul Islam

Syahadatain adalah kunci pembuka bagi status keislaman seseorang, yang akan menentukan pula status keabsahan bagi rangkaian amalan-amalan yang berikutnya seperti Sholat, Zakat, Puasa, dan Haji.

Seluruh amalan ibadah tersebut disebut sebagai Arkanul Islam ( Rukun Islam ).

Rukun Islam adalah amalan terpenting yang wajib untuk dilakukan dan merupakan identitas khusus bagi seorang muslim.




Akan tetapi, dari setiap amalan-amalan dalam Rukun Islam tersebut, ternyata masing-masing memiliki keadaan-keadaan nya sendiri yang dapat membatalkan status keabsahan bagi amalan-amalan tersebut sehingga dapat menjadikannya tidak bernilai sedikitpun di sisi Allah Subhanahu wa Ta'Alaa.

Sebagai contoh, apabila seseorang melakukan jimak sebelum melakukan jumroh Aqobah pada saat sedang berihram ibadah haji, maka otomatis akan membatalkan ibadah haji yang sedang dilakukannya secara keseluruhan. Konsekuensinya ia wajib mengulang kembali ibadah hajinya pada tahun berikutnya.

Contoh lainnya, apabila seseorang berbuka puasa sebelum tiba waktu terbenamnya matahari, otomatis akan membatalkan ibadah puasa yang sudah dikerjakannya sejak dari terbitnya waktu fajar. Karena puasanya batal, dengan sendirinya ia harus mengulangi puasanya pada hari yang lain.

Zakat fitrah yang baru dibayarkan setelah selesai pelaksanaan sholat Iedul Fithri dianggap sebagai zakat fitrah yang bathil ( tidak sah ), sehingga statusnya akan dianggap sebagai sedekah biasa. Dengan demikian pada tahun itu, ia dianggap tidak menunaikan ibadah zakat fitrah dan tidak bisa diqadha pada tahun berikutnya.

Dan ibadah sholat sebagai amalan terbesar dan yang paling pertama akan dihisab pada hari kiamat bisa batal statusnya apabila dikerjakan sambil tertawa atau berbicara dengan sengaja, sehingga ia pun wajib mengulangi kembali ibadah sholatnya itu.



• Pembatal Syahadatain ( keislaman )

Dan syahadatain sebagai rukun Islam yang pertama dapat pula dibatalkan status keabsahannya oleh karena adanya beberapa keadaan.

Beberapa keadaan di antaranya adalah perbuatan syirik yang masuk dalam kategori kesalahan yang paling fatal sebagaimana tertulis dalam redaksional ayat Al Qur'an :



وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۚ لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ ۝٦٥

Sungguh, benar-benar telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang (para nabi) sebelummu, “Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan gugurlah seluruh amalmu dan tentulah engkau termasuk orang-orang yang rugi.

( Qs. Az Zumar : 65 )



Ada pula keadaan lainnya yang sementara ini sering dianggap sebagai hal yang sepele, akan tetapi merupakan hal yang sangat berbahaya bagi status keislaman seseorang, sebagaimana tertulis pula dalam redaksional ayat Al Qur'an :



وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوْضُ وَنَلْعَبُۗ قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوْلِهٖ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ ۝٦٥

Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, mereka pasti akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok ?”

لَا تَعْتَذِرُوْا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ اِيْمَانِكُمْۗ اِنْ نَّعْفُ عَنْ طَاۤىِٕفَةٍ مِّنْكُمْ نُعَذِّبْ طَاۤىِٕفَةً ۢ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا مُجْرِمِيْنَ ۝٦٦

Tidak perlu kamu membuat-buat alasan karena kamu telah kufur sesudah beriman. Jika Kami memaafkan sebagian dari kamu (karena telah bertobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain), karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berbuat dosa.

( Qs. At Taubah : 65 - 66 )


Sehingga apabila keadaan syahadatain seseorang akan menjadi batal oleh karena hal-hal tersebut, maka dikhawatirkan akan menjadi batal pula status keislaman seseorang itu yang pada akhirnya akan membahayakan keselamatannya baik di dunia maupun di akhirat nanti.


Di samping kedua hal besar pembatal keislaman tersebut, masih banyak lagi beberapa hal yang menjadi faktor-faktor penyebab batalnya syahadatain atau keislaman seseorang yang sangat perlu untuk diketahui dan dipelajari agar setiap orang agar dapat menghindarinya.

Untuk itulah setiap musim wajib untuk mengetahui dan mempelajari pokok-pokok bahasan mengenai beberapa situasi dan keadaan yang dapat menjadi pembatal-pembatal bagi status keislaman seseorang, agar keadaan dirinya dapat selamat baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Dan pintu taubat senantiasa terbuka luas bagi siapa saja yang pernah terjerumus dalam perbuatan perbuatan yang dapat membatalkan status keislaman seseorang itu, selagi nyawa masih belum sampai di kerongkongan ( sakaratul maut ).

Nas’alullah as salamah wal ‘afiah


• Serial Kajian rutin kitab "Nawaqidul Islam" ( Pembatal Keislaman )

Hadirlah dan ikutilah serial kajian rutin ilmu tauhid yang membahas kitab " Syarah Nawaqidul Islam" ( Penjelasan pembatal-pembatal Keislaman ), yang akan diselenggarakan pada :


• Hari : setiap Kamis 

• Waktu : jam 20.15  WIB sampai selesai 

• Pemateri : Ustadz Muhammad Calim. Lc. SHI. ( ketua dewan guru RQ Al Badr, dan staf pengajar di Pondok Pesantren Al Ihsan, Jakarta )

• Tempat : gedung aula Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.

• Alamat : Jl. Ampera Raya, Gg. Kancil, gg. H. Tada no. 36.

Rt. 001 Rw. 09

Ragunan, Jakarta Selatan 


Informasi selengkapnya : 

Info RQ Al Badr : 087777880061


Ajaklah keluarga dan sahabat sahabat anda untuk menghadiri acara kajian rutin tersebut.

Acara kajian gratis, dan terbuka untuk umum, khusus untuk laki-laki.


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۝١٠٢

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.

( Qs. Ali Imran : 102 )





Selasa, 22 Oktober 2024

Penghormatan kepada presiden ke 8 dan wakil presiden Republik Indonesia

Selamat bertugas dan mengemban amanah memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia 




Segenap pengurus Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr, team pengelola Rumah Qur'an ( RQ ) Al Badr, para santri dan santriwati, para walisantri dan seluruh keluarga besar Rumah Qur'an Al Badr mengucapkan :

Selamat bertugas kepada bapak Jenderal ( purn ) Prabowo Subianto sebagai presiden ke 8 Republik Indonesia untuk masa jabatan tahun 2024 - 2029.

Selamat bertugas pula kami ucapkan kepada K.P.H. H. Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan tahun 2024 - 2029.




Semoga Negeri Indonesia menjadi negeri aman dan sejahtera, dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta'Alaa.


Allahuma aamiin



Sabtu, 19 Oktober 2024

Fitrah keluarga di tengah masyarakat

Keluarga adalah sebuah karunia terindah yang secara khusus telah menjadi bagian dari identitas seseorang semenjak ia terlahir ke dunia ini.

Tanpa keberadaan ataupun peran dari sebuah keluarga, seseorang tidak akan mungkin bisa tercipta kemudian hadir di muka bumi ini dengan keadaan fitrahnya sebagai manusia yang terhormat dan bermartabat.





Satu tujuan 

Dengan keanekaragaman-nya, masing-masing keluarga tentu akan memiliki keadaan serta karakteristik yang berbeda-beda.

Ada sekelompok orang yang terlahir di dalam lingkungan sebuah keluarga yang berkecukupan, dan ada pula sekelompok orang yang terlahir di dalam lingkungan keluarga yang sederhana.

Ada seseorang yang begitu terlahir ia langsung berada di tengah-tengah lingkungan keluarga besar, dan ada juga yang ketika terlahir ia berada di dalam lingkup keluarga yang sedikit jumlah anggota keluarganya.

Sebagian kalangan ada yang suasana keluarganya terasa begitu ramai dan meriah, namun sebagian kalangan lainnya ada pula yang lingkungan keluarganya justru terasa sunyi lantaran belum dikaruniai dengan anak keturunan.


Akan tetapi dari berbagai macam bentuk keluarga yang berada di tengah-tengah masyarakat itu, seluruhnya tentu akan mempunyai sebuah "goal" atau cita-cita yang sama, yaitu tercipta sebagai keluarga yang sejahtera, berbahagia, dan penuh kedamaian.

Dalam literatur agama Islam, sebuah keluarga dengan keadaan-keadaan ideal seperti yang telah disebutkan tadi, masyhur dikenal dengan istilah "Keluarga Sakinah".

Dalam sebuah ungkapan berbahasa Arab, makna keluarga sakinah dapat digambarkan pula melalui sebuah jargon yang bertajuk "Bayti jannati" ( Rumahku adalah Surgaku ).

"Rumah" dalam hal ini adalah tempat kediaman untuk sebuah keluarga.

Sedangkan makna dari "surga" adalah gambaran nyamannya suasana di dalam keluarga yang penuh dengan kedamaian, ketentraman, dan kesejahteraan.



Harta yang terpendam 

Dapat dikatakan, Keluarga adalah sebuah harta yang masih terpendam atau tersembunyi.

Tidak setiap keluarga secara otomatis memiliki karakteristik yang ideal seperti halnya keluarga sakinah.

Dengan demikian tidak semua elemen masyarakat yang disebut sebagai "keluarga" itu dapat menghantarkan rasa kedamaian, kebahagiaan dan manfaat yang besar bagi setiap anggotanya.


Akan tetapi bagi setiap keluarga, baik yang disebut keluarga kecil maupun keluarga besar atau keluarga berada maupun keluarga sederhana tentunya akan memiliki sejumlah potensi terpendamnya masing-masing yang dapat digali, ditemukan, dan dimanfaatkan sebagaimana layaknya harta yang terpendam.

Setiap keluarga memang mempunyai potensi dan kesempatan yang sama untuk menjadi keluarga yang Sakinah, mawaddah, wa rohmah.

Inilah potensi terpendam yang tentunya harus digali dan dikelola dengan sebaik-baiknya.



Jaminan kebahagiaan 

Harta benda, anak keturunan, dan kesehatan memang mutlak dibutuhkan untuk menunjang berlangsungnya kehidupan yang nyaman bagi setiap keluarga.

Akan tetapi bila dilihat dari sudut pandang agama Islam, beberapa hal yang penting tersebut ternyata bukanlah tujuan yang paling utama yang akan dicapai dalam kehidupan.

Harta benda, anak-anak keturunan, dan kesehatan justru akan lebih tepat apabila ditempatkan dalam fungsinya sebagai sarana penunjang yang penting bagi tercapainya hikmah kehidupan, yaitu kebahagiaan.


Dalam beberapa redaksi ayat Al Qur'an disebutkan, bahwasanya apabila seseorang lengah atau "lupa", maka harta benda dan keluarganya itu bisa saja menjadi sumber fitnah dan penghalang yang besar dalam usahanya menggapai hikmah kehidupan.


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْۚ وَاِنْ تَعْفُوْا وَتَصْفَحُوْا وَتَغْفِرُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ۝١٤

Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka, berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Jika kamu memaafkan, menyantuni, dan mengampuni (mereka), sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

( Qs. At Taghobun : 14 )


اِنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ ۝١٥

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu). Di sisi Allahlah (ada) pahala yang besar.

( Qs. At Thagobun  : 15 )





Bermunculannya fenomena anak-anak yang "broken home" serta berbagai penyimpangan fitrah yang kadang terjadi di kalangan orang-orang berada, ditengarai merupakan akibat dari ketidak harmonisan yang kerap terjadi di dalam sebuah keluarga sebagai akibat dari kelalaian seseorang dalam memperhatikan, membina dan menjaga seluruh anggota keluarganya.

Sebaliknya, berbagai fenomena kriminalitas maupun penyakit sosial yang sering muncul pula di tengah masyarakat dengan dalih persoalan morat-maritnya ekonomi, sesungguhnya juga bermula dari penyebab yang sama yaitu ketidak-tahuan atau pun kelalaian seseorang dalam menjaga dan memperhatikan anggota keluarganya.

Kedua fenomena ini merupakan gambaran dari keadaan neraka, sebagai kebalikan dari gambaran situasi nyamannya kehidupan surga, yaitu dinamika kehidupan dan situasi yang tengah terjadi di tengah-tengah *masyarakat. ( * baca : keluarga ).


Dalam sebuah redaksional ayat Al Qur'an, seorang kepala keluarga diisyaratkan agar senantiasa menjaga keselamatan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya dari segala marabahaya.

Keselamatan ini, baik di dunia maupun di akhirat adalah kunci kebahagiaan yang pertama.


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ۝٦

Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

( Qs. At Tahrim : 6 )


Sedangkan kunci kebahagiaan yang ke dua adalah fokus dalam merealisasikan tujuan bersama dalam meraih keberkahan, baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat.

Secara spesifik, dalam redaksional ayat Al Qur'an diterangkan pula mengenai sebuah jaminan kecukupan rezeki dalam menghadapi kehidupan, yaitu senantiasa menjauhi kemaksiatan yang menjadi sumber kehancuran dan selalu beristighfar di dalam kehidupannya.

 

فَقُلْتُ رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ ۝١٠

“Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun.

يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ ۝١١

( Jika kamu memohon ampun, ) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,

وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ ۝١٢

Dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.

( Qs. Nuh : 10 - 12 )


Dan pada akhirnya nanti, setiap yang hidup pasti akan menemui akhir dari kehidupan dunia nya masing-masing.

Siapa saja yang berusaha dengan kebaikan selama hidupnya di dunia, akan memperoleh hasil kebaikan pula dalam kehidupan akhirat yang merupakan sumber kebahagiaan yang sejati, yaitu keselamatan dan kesejahteraan dalam kehidupan akhirat bersama dengan keluarga tercinta.

Menyadari bahwa kehidupan dunia hanyalah merupakan sarana untuk meraih kebahagiaan dalam kehidupan di akhirat nanti adalah kunci kebahagiaan ke tiga.


كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ ۝١٨٥

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. 

Dan kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu.


( Qs Ali Imran : 185 )



Langkah awal menuju keluarga Sakinah 

Ketenangan hidup di dalam keluarga adalah modal dasar dalam menjalani kehidupan di dunia agar tercapai keadaan tenteram layaknya keluarga sakinah.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, situasi  KBM di TPQ Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, santri putra kelas anak usia sekolah sedang belajar tahsin Al Qur'an.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, situasi  KBM di TPQ Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, santri putri kelas anak usia sekolah sedang belajar kitab Iqro.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, situasi  KBM di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, santri perempuan kelas dewasa halaqah 1 / bada Maghrib ( ibu ibu ) sedang belajar tahsin dan tahfidz Al Qur'an.



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, situasi  KBM di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, santri perempuan kelas dewasa halaqah 2 / pagi ( ibu ibu ) sedang belajar kitab Iqro.



Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, situasi  KBM di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, santri putra kelas remaja dan dewasa halaqah 1 / 2 sedang belajar tahsin dan tahfidz Al Qur'an.

Di antara cara untuk memperoleh ketenangan hati adalah dengan cara berdzikir, dan dzikir yang paling utama adalah membaca Al Qur'an sebagai cahaya penerang bagi kehidupan.


الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ ۝٢٨

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.

( Qs. Ar Rad : 28 )


Sehingga apabila setiap anggota keluarga mulai dari ayah, ibu, hingga anak-anaknya senantiasa membaca Al Qur'an dan gemar mempelajari maknanya, maka ketenangan di hati ( sakinah ) dari setiap anggota keluarga pun akan mudah didapatkan.

Dan apabila semakin banyak keluarga yang memperoleh sakinah ( ketenangan hati ), maka cita-cita mewujudkan masyarakat yang tenteram dan sejahtera pun akan mudah pula terealisasi.



Program Keluarga Sakinah di Rumah Qur'an Al Badr.

Melalui program ini, Rumah Qur'an Al Badr membuka kesempatan kepada seluruh masyarakat, baik usia tua maupun muda, laki laki maupun perempuan, untuk mengikuti program belajar membaca Al Qur'an dari nol hingga mahir.

Tujuannya adalah membantu masyarakat agar dapat membaca Al Qur'an dengan baik, sebagai modal awal dan satu bentuk ikhtiar untuk memperoleh ketenangan dan ketenteraman hati layaknya keluarga sakinah.

Keluarga Sakinah adalah keluarga yang diberikan ketenteraman, keselamatan, dan kesejahteraan dari Allah, Rabb yang maha Kaya.





• Rumah Qur'an Al Badr akan membimbing siapa saja yang ingin belajar membaca Al Qur'an dengan menyediakan 3 kategori kelas belajar :


1. Belajar di TPQ Al Badr khusus anak usia sekolah.

2. Belajar di Rumah Qur'an ( RQ ) Al Badr bagi usia remaja dan dewasa khusus untuk kelas laki-laki.

3. Belajar di Rumah Qur'an ( RQ ) Al Badr bagi usia remaja dan dewasa khusus untuk kelas perempuan.



• Setiap peserta yang belajar di Rumah Qur'an Al Badr akan memperoleh fasilitas :

1. Waktu belajar off line ( hadir di kelas ) sebanyak 1 sampai 2 kali setiap pekan dalam setiap kelas belajar yang diikuti oleh maksimal 10 peserta.

2. Waktu belajar dan diskusi lanjutan secara on line via grup WhatsApp.

3. Ruang belajar yang nyaman dan strategis.

4. Buku pelajaran membaca Al Qur'an secara gratis ( Iqro jilid 1 - 6 atau kitab materi tahsin Al Qur'an metode As Syafi'i jilid 1 - 2.

5. Mushaf Al Qur'an secara gratis.

6. Layanan gratis bimbingan menghafal Al Qur'an.

7. Sertifikat bagi yang sudah memperoleh hafalan Al Qur'an minimal 1 juz ( Juz Amma ).

8. Khusus santri kategori anak usia sekolah yang telah memiliki hafalan juz Amma akan memperoleh kesempatan mengikuti seleksi untuk melanjutkan pendidikan formal ke Ma'had Islami atau pondok-pondok pesantren unggulan dengan program beasiswa penuh.


Baca juga berita terkait :

Santri RQ Al Badr sukses memperoleh beasiswa penuh di Ma'had unggulan


Pendaftaran dibuka sampai akhir November 2024 atau sampai kuota kelas terpenuhi.

Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi bagian humas Rumah Qur'an Al Badr Jakarta :

RQ Al Badr informasi : 087777880061


Demikianlah agama Islam, merupakan agama yang penuh dengan keadilan, di mana setiap muslim dan muslimah memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh kemuliaan di sisi Allah dengan cara meningkatkan taqwa, yang di antaranya adalah dengan membaca dan mempelajari Al Qur'an sebagai cahaya kehidupan, sebagaimana pesan yang telah diucapkan oleh yang mulia, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam.


إن اللهَ يَرفعُ بهذا الكِتابِ أقْواماً ويَضَعُ به آخَرِينَ

“Sesungguhnya Allah mengangkat dengan kitab Al-Qur’an ini beberapa kaum dan juga dengan kitab Al-Qur’an ini Allah merendahkan beberapa kaum yang lainnya.” 

( HR. Muslim )




Mutiara hikmah 




Selasa, 01 Oktober 2024

Selusin tanya jawab menyibak misteri bahasa Arab

--- Hot News ---

Special kami siapkan sebagai informasi terhangat untuk seluruh masyarakat muslim di Indonesia, selusin pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh masyarakat ( FAQ / Frequency Ask and Question ) mengenai informasi yang terkait dengan beberapa misteri bahasa Arab yang tidak diketahui oleh banyak orang.

Berikut tulisan nya telah tersusun secara ringkas dan jelas, kami ucapkan selamat membaca.



-----------------------------------------------------------------


Selusin tanya jawab menyibak misteri Bahasa Arab


1. Tanya :

Bagaimanakah kedudukan bahasa Arab bila dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya yang ada di seluruh dunia ?

• Jawab :
Bahasa, baik yang berupa bahasa lisan maupun bahasa tulisan adalah identitas khusus dari suatu masyarakat atau suku bangsa yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi di dalam masyarakat.
Menurut keterangan Al Qur'an, setiap masyarakat atau suku bangsa yang berada di muka bumi ini mempunyai derajat yang sama di sisi Allah, tidak ada yang diistimewakan.
Kemuliaan seseorang, suku bangsa, atau suatu masyarakat tergantung dari tingkat ketaqwaan nya kepada Allah.
Dengan demikian kedudukan bahasa Arab dalam konteks sebagai alat yang digunakan untuk berkomunikasi adalah sama seperti bahasa-bahasa lainnya yang berada di seluruh dunia.



2. Tanya :
Apa keutamaan bahasa Arab bila dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya ?

• Jawab :
Karena Allah dengan Ilmu dan hikmah Nya telah memilih Muhammad shalallahu alaihi wassalam yang berasal dari bangsa Arab dan suku Quraisy sebagai nabi terakhir pembawa dinul Islam ( agama Rahmatan lil Alamin ) maka otomatis bahasa yang Allah pilihkan untuk digunakan sebagai redaksional wahyu di dalam Al Qur'an dan Hadits adalah bahasa Arab.
Dalam konteks ilmu agama Islam, karena Al Qur'an dan Hadits adalah kemuliaan, maka bahasa Arab pun otomatis menjadi bahasa yang mulia pula di sisi Allah.



3. Tanya :
Apa hukumnya mempelajari bahasa Arab untuk orang-orang non Arab ?

• Jawab :
Bagi masyarakat Islam yang berada di suatu wilayah atau sebuah negeri, secara umum hukum mempelajari bahasa Arab adalah fardhu kifayah.
Bagi kalangan penuntut ilmu atau siapa saja yang ingin bersungguh-sungguh untuk mempelajari serta memperdalam ilmu agama Islam dalam rangka berdakwah, hukum mempelajari bahasa Arab menjadi wajib ain / fardhu ain.
Selanjutnya bila tujuan mempelajari bahasa Arab karena ada faktor kebutuhan dalam hal urusan pekerjaan keduniaan, hukumnya bisa menjadi sunnah atau bisa pula menjadi boleh ( mubah ).
Yang tidak diperbolehkan adalah mempelajari bahasa Arab dengan tujuan riya', menyombongkan diri, atau semua bentuk kemaksiatan.


4. Tanya :
Apakah masyarakat awam diperbolehkan untuk mempelajari bahasa Arab dengan tujuan sekedar untuk lebih mengenal agama Islam ?

• Jawab :
Masyarakat awam sangat dianjurkan untuk mempelajari bahasa Arab apalagi bila disertai dengan niat yang mulia untuk lebih mengenal agama Islam, yaitu menurut kadar kemampuannya masing-masing.



5. Tanya :
Apakah boleh mempelajari bahasa Arab secara otodidak ?

• Jawab :
Sangat tidak dianjurkan untuk mempelajari bahasa Arab apabila mutlak secara otodidak, akan tetapi yang seharusnya belajar bahasa Arab itu bersama dengan guru yang menguasai bahasa Arab.
Sejatinya belajar bahasa Arab adalah berkomunikasi dua arah baik dengan lisan maupun tulisan.



6. Tanya :
Apa saja yang harus disiapkan sebelum belajar bahasa Arab ?

• Jawab :
Yang pertama tentunya harus sudah lancar dalam membaca Al Qur'an sesuai dengan tajwidnya.

Yang ke dua, tetapkan niat yang benar, untuk tujuan apa belajar bahasa Arab.
Tujuan yang terbaik adalah agar dapat memahami agama Islam, memahami Al Qur'an dan hadits hadits nabi, dengan niat lillahi ta'Alaa.

Yang ke tiga, luangkan waktu khusus untuk belajar bahasa Arab sesuai dengan kemampuannya dan keadaan masing-masing.
Misalnya satu, dua, tiga, empat, atau bahkan setiap hari dalam setiap pekannya dengan durasi waktu bebas.

Yang ke empat, carilah guru atau lembaga pendidikan yang sanggup dan bersedia untuk mengajarkan bahasa Arab secara teratur.
Setiap guru atau lembaga pendidikan dapat memiliki metode pengajaran serta buku pedoman materi yang berbeda-beda.

Yang ke lima, bergabunglah bersama dengan komunitas orang orang yang senang belajar bahasa Arab.



7. Tanya :
Bahasa Arab itu bahasa yang susah atau mudah untuk dipelajari ?

• Jawab :
Bahasa Arab adalah bahasa yang keren dan sangat menyenangkan untuk dipelajari.
Setiap bahasa di seluruh dunia mempunyai spesifikasi dan karakteristiknya masing-masing.



8. Tanya :
Inti / dasar dari ilmu bahasa Arab itu sendiri apa ?

• Jawab :
Ilmu Shorof, mempelajari cara merubah sebuah kata dalam bahasa Arab, dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya dengan makna yang berbeda-beda.

Ilmu Nahwu, mempelajari susunan beberapa kata hingga membentuk suatu kalimat yang memiliki makna dan sesuai dengan kaidah tata bahasanya.

Kedua ilmu ini adalah ilmu pokok,  kira-kira 80% dari ilmu bahasa Arab.
Sisanya yang 20% adalah cabang-cabang lainnya dari ilmu bahasa Arab.



9. Tanya :
Berapa lama saya belajar bahasa Arab dari tingkat pemula hingga mahir ?

• Jawab :
Tergantung dari tujuan dan target waktu yang ditentukan dalam mempelajari bahasa Arab.
Karena daya tangkap atau kecerdasan setiap orang berbeda-beda, maka tingkat kecepatan pemahaman setiap orang pun akan berbeda-beda pula.
Belajar hendaknya mengikuti proses dan tahapan-tahapannya dan jangan terburu-buru.



10. Tanya :
Target apa yang harus saya canangkan dalam mempelajari bahasa Arab ?

• Jawab :

• Kemampuan berbahasa Arab secara pasif, yaitu :

Mampu membaca dan melafalkan tulisan berbahasa Arab dengan baik dan benar.

Mampu menulis kalimat-kalimat dalam bahasa Arab dengan menggunakan huruf Hijaiyah.

Mampu menterjemahkan tulisan berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.


• Kemampuan berbahasa Arab secara aktif :

Kemampuan imla' yaitu menuliskan kembali dengan menggunakan huruf-huruf Hijaiyah setiap perkataan berbahasa Arab yang diucapkan oleh guru.

Mampu bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Arab 

Setiap orang tentu memiliki kemampuan belajar yang berbeda-beda, sehingga target pencapaian dikembalikan kepada kemampuannya masing-masing.
Apabila ada kemauan, segala sesuatunya tentu dapat dikuasai dengan cara belajar.



11. Tanya :
Apakah setiap orang Arab otomatis bisa berbicara dalam bahasa Arab ?

• Jawab :
Untuk bahasa percakapan sehari-hari orang-orang Arab sudah terbiasa dalam menggunakannya.
Akan tetapi untuk berbicara dalam bahasa Arab yang fasih, setiap orang Arab tetap harus belajar.
Dalam beberapa kisah, banyak terjadi orang-orang Arab aseli yang justru belajar bahasa Arab kepada ulama yang berasal dari Indonesia.



12. Tanya :
Kapan engkau bisa mulai belajar bahasa Arab ?

• Jawab :
Mulailah dari sekarang, Rumah Qur'an Al Badr in syaa Allah siap untuk membimbing seluruh masyarakat Islam untuk mempelajari bahasa Arab yang fasih dari nol hingga mahir.



Wa Allahu A'lam
--------------------------------------------------------------------------------------------






---Berita terbaru---


• Telah dibuka kelas baru belajar bahasa Arab khusus untuk laki-laki, dari nol sampai  mahir / fasih.


Mari belajar bahasa Arab dengan cara yang paling mudah dan menyenangkan dalam suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.

Belajar bahasa Arab dari nol sampai mahir bersama pembimbing ustadz Muhammad Salim, Lc, SH staf pengajar Al Qur'an dan bahasa Arab di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.

Jadwal belajar setiap hari Jum'at / malam  Sabtu, jam 20.15 sampai selesai di gedung aula belajar Rumah Qur'an Al Badr, alamat Jl. Ampera Raya, Gg. Kancil, gg. H. Tada no. 36 Rt. 001 Rw. 09, Ragunan, Jakarta Selatan.



Materi pembahasan :

• Dasar dasar Shorof 
• Dasar dasar Nahwu
• Kitab Durusulughoh Al Arobiyah jilid 1, 2, dan 3



Fasilitas :

• Ruangan belajar yang nyaman 
• Belajar empat kali dalam satu bulan secara offline 
• Gratis buku materi kitab Durusulughoh Al Arobiyah 
• Grup WhatsApp khusus diskusi online dan konsultasi belajar bahasa Arab 
• Pendaftaran dan infaq pembelajaran, Gratiss



Benefit / target pembelajaran :

• Memiliki kemampuan membaca tulisan dalam kitab kuning ( tanpa harokat )
• Memiliki kemampuan menterjemahkan Al Qur'an dan kitab kuning ( tanpa harokat )
• Memiliki kemampuan menulis dalam bahasa Arab 
• Mampu bercakap-cakap dalam bahasa Arab 


 
Tautan ( link ) informasi umum / pendaftaran :






• Dokumentasi foto & video 



Dokumentasi kelas belajar bahasa Arab di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.



Dokumentasi video kelas belajar bahasa Arab di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.



Dokumentasi kelas belajar bahasa Arab di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.




Dokumentasi kelas belajar bahasa Arab di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.




Kamis, 26 September 2024

Membuktikan sebuah prestasi

Dua orang santri Rumah Qur'an Al Badr yang berprestasi dari halaqah ke 3, yaitu Hasbi Imran dan Revi Julian telah sukses dalam mempertahankan kemampuannya untuk menjaga kualitas hafalan Al Qur'an yang telah diperolehnya.

Arsip Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, September 2024

Arsip Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, September 2024


Dokumentasi Tasmi' pekanan bulan September 2024

• Acara Tasmi' sesi perdana

Pada sesi pertemuan Tasmi' murojaah yang pertama yaitu hari Ahad, 8 September 2024, Rumah Qur'an Al Badr menampilkan Hasbi Imran. Acara Tasmi' murojaah pekanan tersebut dimulai sekitar pukul 05.30 sampai selesai, dengan agenda membaca secara hafalan Al Qur'an juz ke 30 ( Juz Amma ).


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, Hasbi Imran saat menjadi peserta Tasmi' Murojaah rutin hafalan juz Amma di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, 8 September 2024.

Acara Tasmi' murojaah tersebut dihadiri pula oleh rekan rekan nya di halaqah 3 yang turut menyimak dan mengkoreksi bacaan hafalan Al Qur'an sambil melihat mushaf Al Qur'an.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, Hasbi Imran saat menjadi peserta Tasmi' Murojaah rutin hafalan juz Amma yang dihadiri pula oleh rekan rekannya di halaqah 3.


Dalam catatan prestasi belajar beberapa bulan sebelumnya yang bertepatan dengan tanggal 13 Agustus 2023, untuk yang pertama kalinya Hasbi Imran tampil dalam acara Tasmi' atas pencapaiannya dalam menghafal Juz Amma.


Dokumentasi grafis Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, flyer untuk acara Tasmi' hafalan Juz Amma sekitar satu tahun yang lalu ketika Hasbi Imran mengikuti ujian Tasmi' untuk hafalan Juz Amma.

Dalam kesempatan acara Tasmi' murojaah hafalan juz Amma pada awal bulan September 2024 ini, Hasbi Imran telah sukses pula dalam mempertahankan kualitas hafalan juz Amma yang telah diperolehnya sejak sekitar satu tahun yang lalu.

Hafalan surat-surat yang tergolong panjang, sejak dari Surat urutan ke 78 ( An Naba ) hingga surat urutan ke 87 ( Al A'laa ) dapat dibacakannya dengan baik dan lancar.

Kendati bacaan hafalan tersebut sempat terhenti sejenak ketika membaca beberapa surat pendek, secara umum kualitas hafalan nya dapat dikatakan masih terjaga dengan baik.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, Hasbi Imran dan rekan-rekannya dari halaqah 3 seusai mengikuti acara Tasmi' murojaah rutin hafalan Juz Amma.

Setelah sukses dalam menghafal Juz ke 30, kini Hasbi Imran tengah menghafal juz ke 29, dan telah sampai pada hafalan surat Al Jin.



• Acara Tasmi' sesi kedua

Pada sesi pertemuan acara Tasmi' yang kedua masih di bulan September 2024, kali ini Rumah Qur'an menghadirkan kembali Revi Julian, santri dari halaqah 3.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, Revi Julian saat menjadi peserta Tasmi' Murojaah rutin hafalan juz Amma, hari Ahad 22 September 2024.

Keberadaan halaqah 3 untuk saat ini memang diisi oleh para santri yang rata-rata telah dapat membaca Al Qur'an dengan baik serta memiliki prestasi hafalan Al Qur'an yang cukup baik.

Acara Tasmi' murojaah tersebut diselenggarakan pada hari Ahad, 22 September 2024 jam 05.30 sampai selesai dengan agenda membaca secara hafalan seluruh surat-surat yang berada di juz ke 30 ( Juz Amma ).


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, Revi Julian saat mengikuti Tasmi' murojaah hafalan Juz Amma bersama rekan-rekannya dari halaqah 3 yang turut menyimak dan mengkoreksi bacaan hafalan juz Amma. Seluruh yang hadir bersemangat dalam kesegaran pagi dan temaram suasana bada Subuh pada hari Ahad, 22 September 2024.


Dokumentasi video Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, acara Tasmi' murojaah rutin hafalan juz Amma, hari Ahad 22 September 2024.

Dalam catatan prestasi belajar sekitar satu tahun yang lalu, atau tepatnya tanggal 16 Juli 2023, untuk yang pertama kalinya Revi Julian tampil dalam acara Tasmi' hafalan Juz Amma

Berdasarkan dokumentasi Tasmi' hafalan Juz Amma tersebut, Revi Julian dapat melalui ujian Tasmi' hafalan juz Amma tersebut dengan predikat Mumtaaz.


Dokumentasi grafis Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, flyer untuk acara Tasmi' hafalan Juz Amma sekitar satu tahun yang lalu ketika Revi Julian mengikuti ujian Tasmi' untuk hafalan Juz Amma.

Dalam kesempatan acara Tasmi' murojaah hafalan tahun ini ( 22 September 2024 ), Revi Julian telah sukses pula dalam mempertahankan kualitas hafalan Juz Amma  yang telah diperolehnya sejak sekitar satu tahun yang lalu.

Hafalan surat-surat yang tergolong panjang, sejak dari Surat ke 78 ( An Naba ) hingga surat ke 87 ( Al A'laa ) dapat dibacakannya dengan lancar.

Sama seperti rekannya ( Hasbi Imran ) yang terlebih dahulu mengikuti Tasmi' murojaah rutin di awal September lalu, Revi Julian pun dapat membaca surat demi surat dalam juz Amma dengan baik dan lancar, kendati bacaan hafalan tersebut sempat terhenti sejenak ketika membaca beberapa surat pendek, akan tetapi secara umum kualitas hafalan nya dapat dikatakan masih terjaga dengan baik.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, Revi Julian bersama dengan rekan-rekannya di halaqah 3 dan ustadz Salim Lc, berfoto setelah acara Tasmi' murojaah rutin hafalan Juz Amma selesai diselenggarakan.

Seperti halnya rekan-rekannya seangkatannya yang lain, saat ini Revi Julian tengah melanjutkan hafalan Al Qur'an pada juz yang ke 29.

Ke depannya acara Tasmi' murojaah satu juz ini dapat diselenggarakan pula untuk murojaah Tasmi' santri yang telah menyetorkan minimal setengah juz hafalan Al Qur'an untuk kategori juz ke 30 ( juz Amma ), juz 29, atau juz-juz yang lainnya.

Dalam agenda kegiatan rutin bulanan di Rumah Qur'an Al Badr Jakarta, acara Tasmi' murojaah hafalan Juz ini rutin diselenggarakan setiap 2 pekan sekali.

Untuk agenda acara Tasmi' murojaah rutin hafalan juz Amma yang berikutnya, in syaa Allah akan dijadwalkan bagi santri Ramdhan Dihas pada tanggal 6 Oktober 2024, dan santri Luthfi Aziz pada tanggal 20 Oktober 2024, keduanya masih berasal dari halaqah 3 Rumah Qur'an Al Badr Jakarta.


Baca berita terkait :

Liputan website, Tasmi' murojaah bulan Agustus 2024


• Behind the scene 

Dari balik layar terselenggaranya acara rutin Tasmi' murojaah rutin hafalan Juz Amma yang diselenggarakan bada sholat Subuh ini, telah bersiaga seorang pj khusus yang bertugas mempersiapkan, dan mendokumentasikan jalannya acara tersebut.


Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, staf dokumentasi media sosial / pj Tasmi' murojaah rutin pekanan, Abu Sabina behind the scene.




Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, staf dokumentasi media sosial / pj Tasmi' murojaah rutin pekanan, Abu Sabina behind the scene.


Secara live acara Tasmi' murojaah hafalan Juz Amma diliput pula di platform media sosial Rumah Qur'an Al Badr. 

Masyarakat dapat turut memberikan tanggapan berupa penilaian, kritik, dan saran-saran untuk peningkatan kualitas belajar para santri dan penyelenggaraan acara Tasmi' tersebut.

Untuk dapat menyaksikan arsip dokumentasi live secara lengkap acara Tasmi' tersebut dipersilahkan untuk mengunjungi channel media sosial Facebook Rumah Qur'an Al Badr berikut ini : 


• Tasmi' Nida Wafa Nararya, Agustus 2024 :

Tasmi' murojaah juz Amma, santriwati Nida, Agustus 2024


• Tasmi' Hasbi Imran, 8 September 2024 :

Tasmi' murojaah juz Amma, santri Hasbi Imran 8 September 2024


• Tasmi' Revi Julian, 22 September 2024 :

Tasmi' murojaah hafalan juz Amma, santri Revi Julian 22 September 2024





Kamis, 19 September 2024

Editorial RQ Al Badr, September 2024

Sungai kehidupan 


Setiap mahluk hidup tentu akan memiliki rasa cinta yang begitu besar atas segala bentuk karunia yang telah diperolehnya.

Di antara karunia terbesar dan paling istimewa yang telah dimilikinya itu ialah kehidupan. 



Secara naluriah, setiap mahluk yang bernyawa pasti akan selalu berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun ia tengah berada dalam keadaannya yang serba terbatas bahkan dalam situasi yang berbahaya sekalipun.

Bagi seorang manusia yang memiliki akal, kehidupan adalah sebuah karunia yang terindah, seandainya ia mampu untuk memberinya sentuhan yang bermakna serta mengisi kehidupannya itu dengan sesuatu yang bernilai atau berharga.



• Menjawab sebuah pertanyaan 

Bagaimanakah caranya agar kehidupan ini dapat menjadi begitu berharga, terasa indah dan menyenangkan ?

Jawaban sederhananya yaitu dengan cara memenuhi berbagai kebutuhan dasar yang diperlukan bagi berlangsungnya kehidupan itu sendiri.

Berbagai kebutuhan dasar yang dapat menunjang kehidupan itu di antara nya adalah berupa asupan nutrisi yang bergizi tinggi dan menyehatkan.



• Dua sisi kehidupan manusia 

Setiap manusia tentu akan selalu memiliki dua sisi kehidupan yang saling membutuhkan satu sama lainnya, yaitu bagian wujud fisik jasmani dan keberadaan wujud rohani yang kemudian berpadu menjadi satu.

Agar seorang manusia bisa tetap hidup, maka keberadaan wujud fisik jasmani nya  harus selalu bersama dengan keberadaan wujud rohani nya.



• Sinyal-sinyal kehidupan 

Ketika suatu saat seseorang merasakan lapar hingga perut menjadi keroncongan, merasa dahaga, merasa lelah, dan tak bertenaga, sesungguhnya ia sedang menerima satu bentuk sinyal kehidupan sebagai reaksi dari fisik jasmaninya yang sedang membutuhkan asupan makanan, minuman, dan juga istirahat.

Apabila kebutuhan asupan makanan, minuman, dan juga istirahat ini tidak dipenuhi, maka fisik jasmani seseorang pun akan menjadi sakit dan lemah, bahkan dalam jangka waktu tertentu dapat berakibat pada kematian.

Dalam kaidah agama Islam asupan yang digunakan itu hendaknya memenuhi dua kriteria utama yaitu kriteria halal dan kriteria baik untuk kesehatan ( Halal & Thoyyib ).


فَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَٱشْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Maka makanlah yang halal lagi baik ( thoyyib ) dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.

( Qs An Nahl : 114 )


Demikian pula ketika seseorang tengah merasakan kegundahan atau kegelisahan di dalam hatinya, kemalasan di dalam bekerja, serta perasaan rendah diri berikut keputusasaan untuk hidup, sesungguhnya ia sedang menerima sinyal kehidupan dari sisi rohaninya yang kala itu sedang membutuhkan "asupan  gizi rohani", ilmu, bimbingan, dan perawatan agar semua keluhan dan penyakit rohani dapat segera diobati.

Di antara kebutuhan nutrisi bagi ruh seseorang adalah dzikir dan  membaca Al Qur'an serta mempelajari ilmu pengetahuan agama.


الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ ۝٢٨

( Yaitu ) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.

( Qs Ar Rad : 28 )



Apabila dengan dzikir hati dapat menjadi tenteram, maka dengan bekal ilmu pengetahuan agama, kehidupan seseorang akan menjadi selamat dan sejahtera.


قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

“Katakanlah, ‘tidak mungkin disamakan antara orang-orang yang berilmu dan orang-orang yang tidak berilmu.” 

( QS Az Zumar :  9 )


Sehingga, sebagaimana fisik jasmani manusia, wujud rohani seseorang pun memiliki kebutuhannya yang tersendiri agar keduanya bisa sama sama hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya.



• Al Qur'an dan hadits sebagai sumber kehidupan 

Dalam redaksional ayat Al Qur'an terdapat sebuah informasi yang sangat berkenaan dengan kehidupan.


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَجِيبُوا۟ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَقَلْبِهِۦ وَأَنَّهُۥٓ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.

( Al Anfal : 24 )



Seruan atau ajakan tersebut merupakan sumber kehidupan yang tentunya telah begitu lengkap tertulis di dalam Al Qur'an dan hadits hadits yang mulia.

Sehingga dengan membaca, mempelajari Al Qur'an beserta dengan hadits-hadits nabi yang mulia, dan melaksanakan ajakan-ajakan kebaikan yang terkandung di dalamnya merupakan satu bentuk cara terbaik bagi setiap manusia untuk memuliakan hidup dan kehidupannya.

Dokumentasi Rumah Qur'an Al Badr, seorang santri sedang belajar membaca Al Qur'an, satu bentuk cara terbaik untuk  memuliakan kehidupan yang telah dimilikinya sejak usia dini.


Postingan populer

Perjalanan RQ Al Badr sepanjang tahun 2024

Ada sebuah aturan tak tertulis yang sejak dahulu telah menjadi semacam tradisi, yaitu ketika posisi penanggalan kalender telah sampai di are...